Pilkada 2024

Efek Kalah Pilpres 2024, Anies tak Laku di Pilkada Jakarta 2024, Parpol Lebih Cenderung Usung Kader

Efek kalah Pilpres 2024, Anies Baswedan tak laku di Pilkada Jakarta 2024. Parpol lebih cenderung usung kader.

Penulis: Kun | Editor: Christoper Desmawangga
YouTube PKS TV
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - Efek kalah Pilpres 2024, Anies Baswedan tak laku di Pilkada Jakarta 2024. Parpol lebih cenderung usung kader. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan pasca kalah Pilpres 2024.

Efek kalah Pilpres 2024, Anies Baswedan tak laku di Pilkada Jakarta 2024.

Parpol lebih cenderung usung kadernya sendiri di Pilkada Jakarta 2024, ketimbang melirik Anies Baswedan.

Tak terkecuali Partai Demokrat, ia memberi sinyal tidak akan mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Hal itu diungkap oleh Kepala Bakomstra sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Kritik Keputusan Anies Baswedan yang Ingin Rehat Pasca Pilpres 2024, Refly Harun Singgung Soal Nyawa

Baca juga: Pengamat Prediksi Anies Baswedan Terganjal Maju di Pilkada Jakarta 2024, Cuma Nasdem yang Mau Dukung

Baca juga: PDIP Dilema, Turunkan Ahok Lawan Anies di Pilkada Jakarta atau Lawan Bobby Nasution di Pilkada Sumut

Soal kemungkinan Demokrat mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta, Herzaky mengatakan sikap partainya sudah jelas.

"Ini pertanyaan yang sebenernya tidak perlu ditanyakan kepada kami karena kan jawabannya sudah tegas dan jelas ya masyarakat kan juga sudah tau yakan," kata Herzaky kepada Tribunnews, Kamis (16/5/2024).


Dalam penegasannya, Herzaky menyebut kalau Demokrat hanya akan fokus ke depan, dan tidak akan kembali menengok ke belakang.

Pernyataan Herzaky ini, mengisyaratkan soal posisi Demokrat yang sempat mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, kemudian menarik dukungan dan hengkang dari Koalisi Perubahan.

"Buat kami, lebih baik fokus ya ke depan tidak perlu lagi kita nengok kembali ke belakang," kata dia.

Dirinya juga secara tegas menyatakan, Demokrat yakin akan ada sosok lain yang lebih baik untuk mengurus Jakarta.

Baca juga: Refly Harun Ejek Anies yang Pilih Istirahat Usai Pilpres 2024, Masa Pemimpin Perubahan Rehat?

Lebih jauh, Herzaky juga mengungkap, pemimpin yang nantinya didukung Demokrat memiliki integritas.

"Saya percaya ke depannya banyak calon yang terbaik punya integritas ya yang tepat buat Jakarta gitu," kata dia.

Sebagai informasi, Anies Baswedan dimungkinkan akan kembali maju di Pilkada Jakarta usai keok di Pilpres 2024.

Dukungan untuk Anies maju di Pilkada Jakarta juga sudah diungkapkan sejumlah partai politik, termasuk Partai NasDem yang juga mengusungnya di Pilpres kemarin.

NasDem secara tegas menyatakan, akan kembali mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu di Pilkada Jakarta kali ini.

Kata Pengamat

Langkah Anies Baswedan jika ingin maju di Pilkada Jakarta 2024 diprediksi tak akan mulus.

Eks capres 01 di Pilpres 2024 ini diprediksi sulit mendapatkan perahu politik di Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini diungkapkan Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin.

Ujang menilai langkah Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta 2024 bakal sulit mendapat dukungan partai.

Ujang mengungkapkan, posisi Anies di Pilkada Jakarta 2024, berbeda dengan Pilkada 2017.

Baca juga: Refly Harun Makin Rajin Kritik Anies Baswedan, Soal Pengkhianatan, Pilkada Hingga Zombie

Saat Pilkada 2017, Partai Nasdem, Gerindra dan PKS bersatu untuk memenangkan Anies.

Menurut Ujang, pada Pilkada Jakarta 2024 mungkin hanya Nasdem yang mau mengusung Anies.

"Mungkin hanya Nasdem, Nasdem pun belum tentu, jadi kondisinya sudah seperti itu," jelas Ujang, Jumat (17/5/2024).

Ujang menjelaskan, pasalnya saat ini Nasdem sudah memiliki kandidat untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024, yakni Sahroni.

Menurut Ujang, Gerindra juga tidak akan mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024, karena sudah memiliki kandidat sendiri sebagai calon gubernur.

"Karena kita tahu Gerindra juga sudah punya kandidat sendiri," ujarnya.

"Bahkan Prabowo Presiden dilantik 20 Oktober, lalu Pilkadanya di 27 November, artinya Gerindra merasa pede (percaya diri) karena punya presiden kan gitu. Punya calon sendiri, artinya tidak mengusung Anies lagi," jelasnya.

Menurut Ujang, PKS sebagai partai yang selama ini loyal kepada Anies juga kecil kemungkinan untuk mengusung mantan Capres tersebut di Pilkada Jakarta 2024.

Pasalnya kata Ujang, PKS sudah mengatakan kepada Anies untuk mendukung kadernya di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.

"Jadi dari situ aja saya melihat Anies akan berat untuk maju Pilkada Jakarta," ujarnya.

"Tak mudah buat Anies mendapatkan dukungan partai 20 persen, jadi partai mana yang mengusung sulit, berat," ucapnya lagi.

Anies sendiri memberi isyarat bakal maju dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Capres nomor urut 1 itu sedang menunggu lamaran dari partai yang ingin mengusungnya.

Hal tersebut disampaikan Anies saat merayakan ulang tahun ke-55 di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2024).

Anies, yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar dalam kontestasi Pilpres 2024, mengundang warga sekitar dan pendukungnya untuk hadir di perayaan tersebut.

Saat itulah warga dan pendukungnya meminta Anies untuk maju kembali di pilkada DKI Jakarta.

Anies pun mengaku kini tengah mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta periode 2024-2029.

“Ini sebuah kehormatan dan izinkan kami untuk berpikir sejenak," kata Anies.

Hanya saja, Anies tidak ingin maju lewat jalur perseorangan. Dia menunggu ada partai yang mengusungnya.

“Ini kan sesungguhnya bukan sesuatu diputuskan oleh saya karena bukan pribadi yang bisa mencalonkan.

Yang bisa mencalonkan adalah partai, yang bisa mencalonkan adalah warga,” tutur Anies.

Lalu Anies juga mengatakan, tidak akan mendaftarkan diri untuk mengikuti penjaringan partai politik untuk minta diusung.

“Saya merasa lebih baik menunggu sebentar, memastikan bahwa Pilkada besok berlangsung jujur adil dan bebas intervensi,” ujarnya.

Baca juga: Refly Harun Sebut Memalukan Jika Anies Maju di Pilkada Jakarta 2024, Singgung Nama Surya Paloh

Anies pun memilih untuk mendiskusikan langkah selanjutnya dengan orang-orang terdekatnya terkait langkahnya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Saya belum memutuskan. Lebih baik tunggu dulu sampai betul-betul saya sendiri, dengan keluarga, dengan teman-teman semua, dengan senior-senior, mendiskusikan terus, baru nanti kita putuskan langkahnya,” imbuhnya.

Refly Harun Sarankan Anies Tak Turun Gunung

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang juga mantan anggota tim hukum Anies-Muaimin, Refly Harun misalnya, ingin Anies berkembang menjadi king maker atau pembuat raja dalam perpolitikan.

“Saya berharap Anies tidak maju DKI. Dia itu levelnya harus naik, levelnya harus jadi king maker ketika kontestasi pilpres selesai,” kata Refly Harun dalam siaran Gaspol di YouTube Kompas.com, Jumat (11/5/2024).

Jika Anies kembali maju kontestasi pilkada, menurut dia, hal ini menjadi pisau bermata dua bagi eks Gubernur DKI Jakarta itu.

Refly lantas mengibaratkan hal ini dengan pertandingan tinju.

“Kalau dia ibarat petinju, bertinju di kelas berat, kalah di kelas berat dia. ‘Waduh saya turunlah ke kelas menengah’, biar kira-kira pertarungannya lebih ringan gitu. Kan memalukan,” ucap dia.

“Kalau dia menang, ‘Yah mantan pilpres’. Kalau dia kalah, malu sekali,” kata Refly.

Ia menyinggung sosok Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang sudah sejak usia 50 tahunan menjadi king maker dalam politik.

Seharusnya, kata Refly, sosok Paloh itu bisa diteladani oleh Anies.

“Surya Paloh menjadi king maker sejak usia 50-an dia, sudah gagah 50-an dia, ya mungkin karena dia kaya raya, dia pengusaha kan. Tapi Anies harus punya mental begitu,” tutur dia.

Menurut Refly, Anies harus menentukan tujuannya ke depan setelah pilpres selesai.

Apabila Anies ingin tetap berpolitik, ia menyarankan agar Anies berani mengambil risiko membentuk atau bergabung partai politik tertentu.

Sikap PKS

Di sisi lain, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu meminta Anies Baswedan untuk mendukung kader PKS yang akan maju dalam pemilihan gubernur Daerah Khusus Jakarta.

"Mungkin ke depan, kalau kemarin kami sudah berusaha mengusung Pak Anies dan bekerja sekuat tenaga untuk memenangkan Pak Anies sebagai capres, saya kira di pilkada ini saatnya Pak Anies mendukung kader PKS untuk maju," kata Syaikhu pada Selasa (23/4/2024).

Syaikhu juga menegaskan, PKS tidak akan mengusung Anies sebagai calon gubernur Jakarta.

Sebab, menurut Syaikhu, Anies sudah menjadi tokoh nasional yang sangat disayangkan jika kembali turun menjadi tokoh daerah.

"Saya kira beliau adalah sudah menjadi tokoh nasional jadi jangan didegradasi kembali sebagai tokoh daerah, jadi sangat sayang kita akan terus berusaha jadikan Pak Anies sebagai tokoh nasional," ucap Syakhu. (*)

Ikuti berita lainnya di saluran whatsapp dan google news Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Demokrat Soal Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024: Banyak Calon yang Tepat Buat Jakarta

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved