Berita Samarinda Terkini

Ini 2 Daerah Pemasok Hewan Kurban Secara Rutin ke Kaltim, Memperkirakan Kebutuhan 11 Ribu Ekor Sapi

Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, Disnakkeswan Kaltim masih mendatangkan hewan kurban dari luar Kaltim.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Hewan kurban yang dijual pedagang sapi di Jalan Patimura, Kelurahan Api-api Bontang Utara. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan atau Disnakkeswan Kaltim memperkirakan kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha tahun ini mencapai 11 ribu ekor sapi dan kambing.

Untuk mengantisipasi tingginya permintaan, Disnakkeswan Kaltim masih mendatangkan hewan kurban dari luar Kaltim.

Kepala Disnakkeswan Kaltim Fahmi Himawan mengungkapkan dua daerah pemasok hewan kurban secara rutin ke Kaltim adalah Kota Kupang di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

"Setiap bulan ada dua kapal ternak yang masuk ke Kaltim dari Kupang dan Donggala. Per kapal biasa mengangkut 550 ekor sapi," kata Fahmi Himawan.

Baca juga: Pemkot Samarinda Membutuhkan 71 Titik Lampu untuk Terangi Akses ke TPA Sambutan

Dinkes Kaltim memastikan setiap ternak yang dikirimkan terbebas dari penyakit hewan dan telah dilengkapi surat keterangan kesehatan hewan.

Selain itu, ternak yang masuk ke Kaltim juga dilengkapi dengan ear tag atau barcode di kuping sehingga jumlah vaksinasi yang telah diberikan kepada hewan tersebut dapat terpantau.

Pihaknya juga terus melakukan pemantauan ketat dan pengendalian penyakit hewan untuk memastikan kesehatan hewan kurban.

"Pastinya semua sapi yang masuk Kaltim bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Diseses (LSD) dan Brucellosis," kata Fahmi.

"Alhamdulillah sejauh ini Kaltim terbebas dari kasus kematian akibat penyakit mulut dan kuku (PMK)," imbuhnya.

Fahmi menambahkan, untuk memastikan hewan-hewan kurban sehat, setiap kapal pengangkut hewan kurban dilengkapi dengan pelayanan kesehatan. Mulai dari dokter hewan sampai jaminan pemberian pakan.

"Kalau kita menggunakan kapal ternak, maka hanya 10 persen susut bobot badannya. Kalau kita menggunakan kapal kayu susur bobotnya turun 15-20 persen," kata Fahmi Himawan menjelaskan hal yang mempengaruhi bobot hewan kurban.

Saat ini Kaltim juga telah menambah satu kapal pemasok hewan ternak dari daerah lain.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved