Berita Kaltim Terkini

Sarip dan Syifa dari Historia Kaltim di Rakornas ANRI Dukung Layanan Arsip Gratis

Momentum perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur menjadi salah satu alasan pelaksanaan acara peringatan.

Penulis: Nevrianto | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO
MENGGALI SEJARAH KALTIM - Muhammad Sarip dan Syifa Hajati dari Historia Kaltim bersama Deputi Konservasi Arsip ANRI Dr Kandar dan Kabid Arsip DPK Kaltim Dewi Susanti. Deputi Konservasi Arsip ANRI Dr. Kandar menyarankan agar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar selain melakukan kolaborasi dengan ANRI, Selasa (28/5/2024).  

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Momentum perpindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur menjadi salah satu alasan pelaksanaan acara peringatan Hari Kearsipan Nasional ke-53 dipusatkan di Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur.

Dalam rangkaian Hari Kearsipan 2024, lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengadakan kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Sinkronisasi dan Harmonisasi Layanan Arsip Statis pada Selasa (28/5/2024) di Hotel Mercure, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

ANRI mengundang organisasi perangkat daerah bidang kearsipan dari seluruh Indonesia. Sebagian peserta mengikutinya secara daring.

Dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Timur hadir Kepala Dinas Drs. Muhammad Syafranuddin, MM dan Kabid Pengelolaan Arsip Dewi Susanti, SH, MM.

Baca juga: Dinas Kearsipan Bakal Lengkapi Arsip Situs Sejarah Paser yang Ada di ANRI

ANRI juga mengundang perwakilan komunitas pegiat sejarah dan kearsipan. Dari komunitas Historia Kaltim hadir Muhammad Sarip dan Syifa Hajati.

Sarip merupakan sejarawan yang sering menjadi narasumber forum publik sejarah lokal.

Ia penulis lebih dari sepuluh judul buku sejarah lokal dan mempresentasikan sejarah Kutai kepada Tim Komunikasi Presiden RI di Sekretariat Negara, Jakarta.

Sedangkan Syifa Hajati merupakan pegiat literasi yang menjabat Presiden DEMA Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris (UINSI) Samarinda periode 2023–2024.

Dalam sesi diskusi, Sarip menyampaikan aspirasi kepada ANRI agar membuka layanan akses arsip secara lebih luas dan gratis bagi publik.

Baca juga: Pengelolaan Arsip BPJS Ketenagakerjaan Raih Penghargaan ANRI, Hasil Percepat Layanan Digitalisasi

“Ketika menelusuri arsip Kerajaan Kutai di Kantor ANRI Jakarta, tiap file yang hendak difoto scan, saya mesti membayar sejumlah tarif. Harga foto dan peta tempo dulu lebih mahal lagi,” tutur penulis buku Histori Kutai tersebut.

Dalam Rakornas ANRI tampil sejumlah narasumber. Ada Prof. Susanti Zuhdi dari Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Lalu Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas Didik Darmanto, S.Sos, MPA.

Deputi Konservasi Arsip ANRI Dr. Kandar, MAP selain tampil membuka acara, juga menjadi narasumber.

Bertindak sebagai moderator adalah Ketua Tim Layanan Arsip Statis ANRI Intan Lidwina, MA.

Memori Kolektif Bangsa

Sementara itu, peserta dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kutai Kartanegara menyampaikan rencana pendaftaran Memori Kolektif Bangsa (MKB).

Salah satunya adalah arsip pengetahuan tentang kerajaan tertua di Nusantara, yang bersumber dari prasasti yupa.

Baca juga: Gedung ANRI Bakal Dibangun di Kaltim, Paser Terpilih sebagai Lokasi Pembangunan

Menanggapi rencana tersebut, Deputi Konservasi Arsip ANRI Dr. Kandar menyarankan agar Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar selain melakukan kolaborasi dengan ANRI.

Juga merekrut Sarip sebagai anggota tim karena ia pernah mengerjakan penelitian tentang sejarah Kutai sampai ke Museum Nasional.

(*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved