Berita Nasional Terkini

Peluang Kementerian PUPR Dipisah di Kabinet Prabowo-Gibran, Ketua MPR Sudah Setuju

Peluang Kementerian Perkerjaan Umum dan Kementerian Perumahan kembali dipisah di Kabinet Prabowo-Gibran usai digabung di era Jokowi.

Editor: Heriani AM
IST
KABINET PRABOWO-GIBRAN - Poster berisi nama-nama dan foto kandidat menteri kabinet Prabowo-Gibran ini beredar di media sosial sejak Senin (25/4/2024). Peluang Kementerian Perkerjaan Umum dan Kementerian Perumahan kembali dipisah di Kabinet Prabowo-Gibran usai digabung di era Jokowi. 

7. Rahayu Sarasvati Menteri Pertanian / Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Wakil Menteri

1. Haris Rusly Moti Wakil Menteri Pertahanan / Wakil Menteri Tenaga Kerja.

2. Utje Gustaaf Patty Wakil Menteri BUMN.

3. Grace Natalie Wakil Menteri Komunikasi dan Informasi.

4. Syafrudin Budiman SIP Wakil Menteri Tenaga Kerja / Wakil Menteri UKM dan Koperasi.

5. H.A. Bashar, SH MH Wakil Menteri Perindustrian / Wakil Menteri Hukum dan HAM.

6. Riyano Panjaitan Wakil Menteri ESDM / Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.

7. Lisman Hasibuan Wakil BIN / Wakil Menteri Sekretariat Negara.

Baca juga: Pengamat Prediksi PDIP akan Tentukan Sikap Politik sebelum Kabinet Prabowo-Gibran Dibentuk

Sindiran Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir rencana pembentukan kabinet gemoy Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

Diketahui, Prabowo-Gibran dikabarkan akan membentuk kabinet berisi 40 kementrian.

Megawati juga membandingkan dengan kabinetnya dulu saat menjabat sebagai Presiden ke V RI, yang hanya berjumlah 33 kementrian.

Meski postur kabinetnya ramping, namun menurut Megawati saat itu jajarannya mampu melunasi Utang Indonesia.

Megawati juga menyinggung soal utang Indonesia yang menggunung.

Megawati Soekarnoputri, mengungkit utang negara yang semakin tinggi ketika berbicara tentang pentingnya memiliki kabinet yang profesional.

"Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita ini bagaimana cara bayarnya?

Ayo mikir, mikir loh, jangan enak-enakan tidur loh," ujar Megawati saat berpidato pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI-P di Beach City International Stadium, Jakarta, Jumat (24/5/2024).

Di hadapan ribuan kader dan simpatisan partainya, Megawati lalu mengilas balik keinginannya membentuk kabinet yang ramping ketika menghadapi krisis multidimensional sewaktu dirinya di tampuk kekuasaan.

Megawati merupakan wakil presiden Republik Indonesia pada 1999-2001 dan menjadi presiden setelahnya hingga 2004 menggantikan Abdurrahman Wahid yang dilengserkan MPR.

"Ketika menghadapi krisis multidimensi saya lebih memilih membentuk kabinet yang ramping, dengan jumlah menteri 33 tapi bersifat apa, zaken kabinet, kabinet yang profesional," kata Megawati.

"Jadi benar, the right man in the right place. Terbukti krisis dapat diatasi dan seluruh hutang terutama dengan International Monetary Fund dapat dilunasi," imbuh dia.

Baca juga: Nasib Anies di Pilkada Jakarta, Pengamat Bongkar Prabowo Ingin Kunci Pilgub Jawa Hingga Kalimantan

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, nilai utang pemerintah menurun sampai dengan akhir Maret 2024.

Ini mengakhiri tren kenaikan posisi utang pemerintah pada beberapa bulan terakhir.

Berdasarkan data dokumen APBN KiTa, nilai utang pemerintah sampai dengan 31 Maret lalu ialah Rp 8.262,10 triliun.

Nilai itu turun sekitar Rp 57,12 triliun dari posisi pengujung Februari 2024, yakni sebesar Rp 8.319,22 triliun.

Susutnya nilai utang pemerintah diikuti dengan penurunan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).

Rasio utang terhadap PDB tercatat sebesar 38,79 persen pada akhir Maret, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 39,06 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Megawati juga menyindir soal perebutan jatah menteri yang didengarnya setelah Pilpres 2024 berakhir.

Ia turut mengungkit bahwa selama 9 tahun terakhir, ia menyadari begitu banyak tarik-menarik kepentingan politik terjadi.

"Jabatan menteri pun, yang Ibu dengar nih, wah, sudah pada rebutan deh," kata Megawati.

Baca juga: Beda Keinginan soal UKT, Jokowi Ingin Naik Tahun Depan sedangkan Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, berencana menambah kursi menteri pada pemerintahannya kelak.

DPR RI pun sedang menggodok revisi UU Kementerian sehingga jumlah kementerian tidak lagi dibatasi 34 seperti saat ini, melainkan bebas ditentukan presiden. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lula Kamal, Rahayu Sarasvati dan Grace Natalie Diusulkan Sebagai Menteri dan Wamen oleh Relawan

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Katim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved