Berita Viral
8 Tahun Lalu Saksi Aep dan Dede tak Sebut Pegi di Sidang Kasus Vina Cirebon, Hotman Ingatkan HAM
Beda kesaksian Aep dan Dede di sidang kasus Vina Cirebon, 8 tahun lalu tak ada sebut nama Pegi Setiawan.
TRIBUNKALTIM.CO - Beda kesaksian Aep dan Dede di sidang kasus Vina Cirebon, 8 tahun lalu tak ada sebut nama Pegi Setiawan.
Hal itu membuat pengacara Hotman Paris meragukan penetapan Pegi Setiawan sebagai pelaku pembunuh Vina Cirebon yang diamankan Polda Jabar.
Sehingga, Hotman Paris meminta penyidik Polda Jabar tak langsung mengandalkan keterangan saksi tersebut.
Ia juga menyinggung soal Hak Asasi Manusia (HAM).
Baca juga: 5 Terpidana Sebut Pegi Bukan DPO/Pembunuh Vina Cirebon, Hotman Paris: Bukti Hukum Belum Kuat
Sebelumnya, Aep diketahui belakangan muncul mengungkapkan bahwa dirinya menjadi saksi mata saat Pegi Setiawan berada di TKP pada 2016 lalu.
Dari kesaksian Aep, polisi kemudian menangkap dan menetapkan Pegi alias Perong sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon.
"Pegi yang disebut sebagai DPO yang tertangkap dijadikan tersangka, yang didukung oleh kesaksian Aep dan Dede yang katanya tadi malam dilakukan Prarekonstruksi, mohon perhatian dari penyidik Polda Jabar," kata Hotman Paris melalui unggahan Instagramnya, Kamis, (30/5/2024).

Hotman menuturkan bahwa saat persidangan kasus pembunuhan Vina dan Eki pada 2017, Aep dan temannya, Dede mengaku tidak menyebutkan nama Pegi diantara beberapa pelaku di TKP.
Namun, sejak kasus Viral 2024, Aep dan Dede justru membuat kesaksian menyebut melihat Pegi di TKP.
Hal inilah yang menjadi perhatian khusus Hotman Paris menduga Pegi bukan pelaku pembunuhan Vina.
"Kalau sekarang Pegi ditetapkan tesangka atas kesaksian Aep dan Dede tapi ingat diputusan 8 tahun yang lalu di pengadilan, Aep dan Dede ini menyebutkan nama-nama orang yang ada di TKP, tapi tidak termasuk Pegi, sehingga kalau sekarang tahun 2024 kalau benar dua saksi ini mengatakan pegi ada di TKP berarti dua kesaksiannya tertolak belakang, hati-hati hak asasi manusia," terang Hotman Paris.
Kuasa hukum keluarga Vina ingin LPSK hingga kuasa hukum Pegi untuk segera buka suara dan kembali menyelidiki terkait kesaksian Aep dan Dede.
"Tolong kepada lembaga perlindungan saksi agar segera berbicara dengan saksi Aep dan Dede ini, juga kuasa hukum dari Pegi terutama harus lebih bersuara," kata Hotman Paris.
Sebelumnya, Hotman Paris Hutapea menegaskan bahwa lima terpidana kasus pembunuhan Vina, menyatakan bahwa Pegi Setiawan bukan pelaku.
Hal ini diuraikan kembali oleh kelima terpidana dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terbaru.
Hotman Paris menegaskan bahwa dalam BAP terbaru, lima terpidana menyatakan Pegi bukan pelaku, semetara seorang terpidana mengaku Pegi pelaku pembunuhan Vina Cirebon.
"Karena ternyata sebelum Pegi ditetapkan sebagai pelaku DPO yang tertangkap sudah di-BAP enam terpidana dan lima menyatakan bukan Pegi pelakunya, hanya satu yang mengatakan Pegi pelaku," kata Hotman Paris.
Hotman dan pihak keluarga Vina pun menyatakan bahwa seharusnya kepolisian melakukan penyidikan secara menyeluruh sebelum menetapkan Pegi sebagai tersangka.
Baca juga: 2 Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Aep Ternyata Pernah Digerebek Warga dan Terpidana Bukan Geng Motor
"Dari keluarga korban mengatakan mohon agar benar-benar diteliti ulang sikap kepolisian yang menetapkan Pegi sebagai pelaku DPO yang tertangkap belum terpenuhi alat bukti yang lengkap," tutur dia.
Hotman juga menyebut bahwa Polda Jabar belum berhasil menangkap pelaku pembunuhan Vina.
Termasuk saat Polda Jabar menghapus dua DPO yang dianggap fiktif.
Hotman merasa sanksi pasalnya, tiga nama DPO tertera dalam surat dakwaan hingga BAP dari delapan terpidana yang sudah divonis.
Hotman mengatakan pihaknya dan keluarga Vina merasa tidak terima dengan penghapusan dua DPO oleh Polda Jabar tersebut.
Keterangan Saksi Aep
Seperti diketahui, Aep merupakan saksi yang bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah bengkel yang kebetulan berdekatan dengan tempat kejadian perkara (KTP).
Saksi Aep juga mengaku sempat dimintai keterangan oleh Dirkrimum Polda Jawa Barat dan Polres Cirebon untuk memastikan pelaku yang diamankan adalah DPO pembunuhan Vina dan Eki.
Terkuaknya kasus Vina Cirebon ini juga tak lepas berkat kesaksian Aep kepada ayah korban Eki, Rudiana beberapa hari setelah kejadian.
Dari kesaksian Aep itulah akhirnya polisi menangkap delapan pemuda Cirebon, satu di antaranya masih di bawah umur kala itu
Delapan tahun kasusnya berlalu, Aep mengaku masih ingat dengan wajah para pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eki.
Awalnya, Aep tidak tahu bahwa geng motor yang sering nongkrong di depan temapt kerjanya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
Sebab di malam kejadian, Aep cuma melihat momen sekilas Vina dan Eki dilempari batu oleh geng motor tersebut.
"Waktu kejadian kamu lagi apa?" tanya Dedi Mulyadi dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube-nya, Senin (27/5/2024).
"Lagi beli rokok, jajanan di warung, di samping SMP 11. Ada motor korban lewat, jalan biasa aja. Terus dilemparin batu, langsung kabur. Dikejar sama anak muda yang nongkrong di situ, motornya ada. Pakai jaket biru muda," ungkap Aep.
Awalnya, Aep tidak tahu bahwa geng motor yang sering nongkrong di depan temapt kerjanya adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
Sebab di malam kejadian, Aep cuma melihat momen sekilas Vina dan Eki dilempari batu oleh geng motor tersebut.
"Waktu kejadian kamu lagi apa?" tanya Dedi Mulyadi dilansir TribunnewsBogor.com dari laman Youtube-nya, Senin (27/5/2024).
"Lagi beli rokok, jajanan di warung, di samping SMP 11. Ada motor korban lewat, jalan biasa aja. Terus dilemparin batu, langsung kabur. Dikejar sama anak muda yang nongkrong di situ, motornya ada. Pakai jaket biru muda," ungkap Aep.
Ditanyai soal sosok para pelaku yang melempari dan mengejar Vina Eki, Aep mengaku tak mengenali identitas melainkan hanya tahu wajahnya.
Terutama Pegi, Aep ternyata masih hafal wajah Pegi meski kejadian tersebut sudah berlalu delapan tahun lalu.
"Yang namanya Pegi, tahu wajahnya?" tanya Dedi Mulyadi.
"Tahu," kata Aep.
"Waktu peristiwa itu ada?" tanya Dedi Mulyadi.
"Waktu malam itu ada," ujar Aep.
"Gimana bisa tahu ada Pegi?" tanya Dedi lagi.
"Dia (Pegi) kumpul sama anak-anak. Dia ada di lokasi. Itu kan lagi pada nongkrong di situ. Yang saya lewat itu ada dia di situ," ungkap Aep.
Dicecar soal sosok Pegi, Aep mengaku siap bersumpah di pengadilan.
Bahwa Aep melihat Pegi ada di TKP saat pembunuhan Vina dan Eki.
"Kalau bicara nama saya enggak kenal kalau itu Pegi. Tapi kalau bicara wajah saya mengenal bahwa itu Pegi," akui Aep.
"Siap nanti disumpah di atas Quran?" tanya Dedi Mulyadi.
"Siap saya," jawab Aep.
Rupanya ingatan Aep terkait wajah dari Pegi itu lantaran ia juga pernah terlibat masalah dengan para pemuda yang nongkrong di tempat kerjanya.
Belakangan Aep terkejut karena para pemuda tersebut adalah pelaku pembunuhan Vina dan Eki.
Karena Aep mengaku pernah dipukuli bahkan diinjak oleh para pelaku kasus Vina sebelum insiden pembunuhan terjadi.
"Kebiasaan mereka (para pelaku) nongkrong di SMP 11. Kenal wajah cuma saya enggak tahu nama-namanya. Kenal wajah karena sering lihat," ungkap Aep.
"Pernah ada konflik dengan mereka?" tanya Dedi Mulyadi.
"Pernah dulu. Teman bawa perempuan. Anak punk saya ajak kerja namanya Momo. (Momo) bawa perempuan ke bengkel. Udah gitu jam setengah 11 saya langsung digeruduk. Saya posisi di depan lagi nulis bikin gambar, warga langsung datang. Di situ saya dipukulin, sama warga," ujar Aep.
"Tapi bukan (dipukuli) hanya sama yang 7 orang?" tanya Dedi.
"Bukan, banyak (warga)," kata Aep.
"Ada pemukulan?" tanya Dedi lagi.
"Iya, di situ saya dipukulin, diinjak-injak (oleh warga dan para pelaku)," pungkas Aep.
Lantaran hal tersebut, Aep pun yakin dengan jumlah pemuda yang diduga terlibat pembunuhan Vina dan Eki.
Karena saat kejadian Aep melihat semua pelaku ada di TKP.
"(Para pelaku) saling mengenal. Makanya saya juga sempat kaget yang namanya Pegi itu. Yang mana sih Pegi itu. Setelah ketangkep, saya lihat fotonya, itu saya tahu, anak-anak situ juga masih satu tongkrongan sama mereka," imbuh Aep.
Dibantah Fery Warga Cirebon
Viral Fery warga Cirebon bak meragukan pengakuan dari Aep saksi kunci kasus kematian Vina dan Eki tahun 2016 silam.
Menurut Fery, ada sejumlah kejanggalan yang disampaikan Aep terkait kejadian terjadi
Awalnya Fery membenarkan pernyataan Aep soal lokasi penyerangan Vina dan bengkel steam mobil tempat Aep bekerja.
"Si Aep benar keterangannya. Anak punk bertato bawa perempuan ke situ, ke tempat cuci mobil nginap di situ," kata Fery juga di channel Kang Dedi Mulyadi Channel.
Saat itu Aep benar dipukuli oleh rombongan anak punk.
"Sama warga digambar tuh, maksudnya dipantau," jelasnya.
"Ada, digerebek. Karena dia bertato dan mungkin berani, ngelawan Pak. Makanya terjadi keributan. Ada Aep di situ, Aep kena pukul kan katanya," papar Fery.
"Selang beberapa minggu kemudian, terjadi lah Vina," lanjutnya.
Namun Fery juga merasa janggal dengan pengakuan dari Aep.
Bukan tanpa sebab, hal tersebut lantaran Fery mengatakan jika jarak pandang dari warung ke lokasi nongkrong sangatlah jauh.
Jarak antara warung dengan tempat nongkrong para pelaku sangat jauh.
Sehingga kemungkinan Aep melihat Vina dan Eki dilempari batu oleh Pegi dan teman temannya sangat kecil.
"Darimana dia (Aep) bisa melihat Pegi dan temannya melempari korban," kata Fery. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Beda Pengakuan Aep Soal Pegi Saat Sidang dan Sekarang, Hotman Paris Beri Peringatan : Hati Hati HAM.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.