Berita Nasional Terkini
Kabar Thomas Djiwandono Gantikan Sri Mulyani, Sosok Menkeu Kabinet Prabowo-Gibran yang Diharapkan
Terbaru muncul kabar Thomas Djiwandono gantikan Sri Mulyani. Sosok Menkeu kabinet Prabowo-Gibran yang diharapkan kalangan pengusaha.
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar terkait menteri di kabinet Prabowo-Gibran mulai santer dibahas, terbaru muncul nama Thomas Djiwandono yang disebut bakal gantikan peran di Sri Mulyani di pemerintahan baru.
Sosok Thomas Djiwandono yang ponakan Prabowo Subianto ramai disebut bakal menjadi Menkeu kabinet Prabowo-Gibran setelah namanya dikenalkan langsung oleh Menkeu Sri Mulyani.
Nama Thomas Djiwandono yang lebih dikenal sebagai Tommy Djiwandono seperti saat diperkenalkan Sri Mulyani ini pun kemudian ramai disebut bakal menjadi Menkeu kabinet Prabowo-Gibran.
Nama Thomas Djiwandono ramai disebut sebagai calon Menkeu kabinet Prabowo-Gibran setelah ia masuk deretan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertemu Sri Mulyani, Jumat (31/5/2024).
Baca juga: Mulai Disusun, Kabinet Prabowo-Gibran sudah Dibahas, Asas Proporsional dan Jatah Menteri Nasdem-PKB
Baca juga: Kursi Menteri Paling Sering Direshuffle Era Jokowi, Prediksi yang Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran
Baca juga: Pasha Ungu soal Kabinet Prabowo-Gibran, Berharap Anak Muda Dilibatkan untuk Kawal Pemerintahan
Dalam kesempatan inilah, Sri Mulyani memperkenalkan secara langsung Thomas Djiwandono kepada awak media yang juga menjadi salah satu anggota tim gugus tugas tersebut.
"Ini namanya Pak Tommy Djiwandono.
Mungkin ada yang sudah (mengenal), aku manggilnya 'mas' sih sebetulnya," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Sri Mulyani mengatakan bahwa Tommy Djiwandono bertanggung jawab di bidang ekonomi keuangan pada Gugus Tugas Sinkronisasi tersebut.
"Tadi telah disampaikan langsung oleh Pak Muzani, Pak Dasco bahwa Pak Tommy Djiwandono yang akan in charge (bertanggung jawab) yang akan bertugas untuk bidang ekonomi keuangan," katanya.
Bahkan, dirinya telah menjalin komunikasi dengan Tommy dalam dua bulan ini.
"Sehingga selama ini sebetulnya juga sudah banyak komunikasi, namun hari ini menjadi diformalkan sehingga ini akan menjaga komunikasi yang sangat baik sehingga fokus pada masalah-masalah yang harus kita tangani bersama," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Tommy Djiwandono juga mengakui bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi secara intens dalam dua bulan terakhir ini dalam upaya sinkronisasi.

"Sinkronisasi sudah sebenarnya berjalan sangat baik dan itu Saya berterima kasih sekali khususnya kepada Ibu Menkeu dan rekan-rekannya di jajaran, di kami sudah berhubungan secara intens dalam dua bulan terakhir," kata Tommy.
Ia juga menyebut, Prabowo-Gibran berkomitmen untuk mengikuti siklus APBN yang sedang berlangsung dengan prinsip kehati-hatian.
Baca juga: Daftar Nama-nama yang Diprediksi Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Pakar: Ada Jatah Jokowi
Respons Thomas Djiwandono
Bendahara Umum Partai Gerindra, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono menjadi sorotan setelah turut masuk ke dalam Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Keponakan Prabowo itu hadir saat elite Gerindra mendatangi Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Adapun Tommy Djiwandono menjabat sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Dia membidangi bagian keuangan dan ekonomi dalam masa transisi pemerintahan baru.
Saat itu, Tommy sempat menjawab pertanyaan awak media mengenai upaya menjaga defisit negara di bawah 3 persen.
Terkait hal ini, ia berkomitmen untuk mencapai target tersebut.
"Semua target prinsip seperti itu terutama defisit kita akan sesuaikan, maka dari itu kita sinkronisasi salah satunya itu," kata Tommy saat mendatangi Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (31/5/2024).
Tommy juga berbicara janji Prabowo yang ingin menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen.
Dia bilang, pihaknya pun berupaya untuk mencapai target itu dengan merumuskan sejumlah kebijakan.
"Tentunya di level tim kerja kami selalu bekerja, kami selalu mencoba merumuskan bagimana step-stepnya supaya itu tercapai tapi pada prinsipnya sudah koordinasi berjalan dengan baik," ungkapnya.
Lalu, wartawan bertanya apakah Tommy nantinya akan menjadi Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca juga: Bocoran Refly Harun, 4 Sosok yang Banyak Berjasa ke Jokowi Bakal Dititip ke Kabinet Prabowo-Gibran
Sebab, ia sudah menjadi tim sinkronisasi ekonomi dan keuangan.
Terkait hal ini, Tommy pun enggan memberikan tanggapan.
Kedatangannya dan bertugas dalam gugus tugas sinkronisasi Prabowo-Gibran hanya untuk bekerja saja.
"Hahaha itu saya hanya kerja saja," pungkasnya.
Sosok Menkeu yang Diharapkan
Penyusunan kabinet menjadi perhatian kalangan pengusaha usai Prabowo-Gibran dinyatakan menang pemilu presiden (pilpres 2024).
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Diana Dewi mengharapkan sosok menteri di bidang ekonomi nanti mampu memprediksi dan membuat terobosan sehingga dampak ekonomi global tidak serta merta mempengaruhi pondasi perekonomian nasional.
Pasalnya, ke depan kondisi moneter global diprediksi masih menghadapi banyak tekanan lantaran rantai pasokan bahan baku di sejumlah negara yang kerap terhambat, serta kondisi fiskal yang relatif berfluktuasi.
"Guna memenuhi janji-janji kampanye dan penyelarasan APBN, tentu butuh orang-orang yang tentu memahami perekonomian Indonesia, baik mikro maupun makro," jelas Diana pada Kontan.co.id, Minggu (24/3).
Menurutya, posisi menteri di bidang ekonomi paling tepat bila berasal dari kalangan pengusaha, ekonom, maupun perbankan karena dianggap mampu memberikan solusi dan dapat memprediksi masalah perekonomian kedepan.
Baca juga: Berpeluang Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga Uno: Banyak yang Lebih Berkeringat
Diana menyebut sosok-sosok yang dianggap layak menjadi pembantu presiden di bidang ekonomi seperti Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Rosan Roeslani, Budi Gunadi Sadikin, Kartika Wirjoatmodjo, Mahendra Siregar dan Royke Tumilaar.
"Kami sebagai pengusaha berharap pemerintahan yang baru nanti tidak salah pilih karena akan berdampak tidak baik pada kebijakan-kebijakan yang justru akan membuat pelemahan ekonomi nasional," tutur Diana seperti dikutip TribunKaltim.co dari kontan.co.id.
Diana juga menegaskan, target Indonesia Emas 2045 harus menjadi gol akhir dari segala kebijakan ekonomi yang akan disusun oleh pemerintahan yang baru nanti.
Untuk itu, dibutuhkan orang-orang yang capable dalam memperkuat infrastruktur perekonomian Indonesia seperti Road Map Indonesia Emas 2045 yang disusun Kadin.
Diana menegaskan pekerjaan rumah dibidang ekonomi sudah menanti seperti menjaga perimbangan keuangan antara pusat dan daerah, mampu mendorong peningkatan daya beli masyarakat, mendorong maraknya investasi, serta menjaga stabilitas nilai mata uang Indonesia.
Baca juga: Kata Ridwan Kamil soal Peluang Maju di Pilkada Jabar, Jakarta, atau Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
(*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Terjawab Sudah Kenapa Isran Noor Menolak Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Alasannya |
![]() |
---|
Kaesang Menpora dan Grace Natalie Wamen, 14 Nama yang Diusulkan Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Tim Khusus Prabowo untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri, Bantu Cari Informasi |
![]() |
---|
Nasdem ke PAN soal Partai Baru Gabung Dapat 3 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, 'Rasanya Lebih' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.