Berita Penajam Terkini

Pastikan Aman Dikonsumsi Masyarakat, Dinas Pertanian PPU Bakal Lakukan Pemeriksaan Hewan Kurban

Pastikan aman dikonsumsi masyarakat, Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara bakal melakukan pemeriksaan hewan kurban.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Nita Rahayu
Salah satu penjual hewan kurban di Kelurahan Nenang, Penajam Paser Utara. Pastikan aman dikonsumsi masyarakat, Dinas Pertanian bakal melakukan pemeriksaan hewan kurban. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bersiap melakukan pemeriksaan hewan kurban jelang Hari Raya Idul Adha 2024.

Kepala Dinas Pertanian PPU, Andi Trasodiharto mengatakan, pemeriksaan kesehatan hewan kurban itu berlaku baik sapi maupun kambing yang didatangkan dari luar daerah ataupun peternak lokal.

"Kami akan membagi para petugas baik dokter hewan, paramedis maupun petugas lapangan untuk memeriksa kesehatan hewan tersebut," ungkapnya Senin (3/6/2024).

Tidak hanya memastikan kesehatan hewan kurban aman dikonsumsi oleh masyarakat, Dinas Pertanian juga melakukan pendampingan terhadap juru sembelih hewan (juleha) saat melakukan pemotongan.

Baca juga: Peresmian Sumur Bor di Desa Giripurwa PPU Bantuan TNI AD

Pemerintah daerah, kata dia, mengawasi ketat tata cara penyembelihan agar sesuai syariat dan bisa dikonsumsi masyarakat.

Kata Andi Traso, pihaknya masih mendata jumlah penjual hewan kurban yang tersebar di empat kecamatan dan jumlah hewan ternak yang akan dijual.

Setelah itu akan dilakukan pengecekan kesehatan kepada masing-masing hewan ternak yang dijual untuk kebutuhan kurban.

"Saya masih membagi tugas untuk mendata se-PPU, dimana tempat hewan kurban di penjual belikan, baik sapi maupun kambing, yg dari luar juga akan kita data," jelasnya.

Baca juga: Jumlah TPS Pada Pilkada 2024 PPU Berkurang, Nanti Hanya 293 TPS

Berdasarkan pantauan TribunKaltim.co, beberapa titik di Kecamatan Penajam didapati penjual hewan kurban.

Mereka ada yang menjual di Kelurahan Nenang dan Kelurahan Penajam.

Masing-masing sapi dibiarkan pada lahan kosong, lalu penjualnya meninggalkan nomor kontak pada spanduk yang bisa dihubungi para pembeli.

Meski demikian, pembeli tampak belum cukup masif atau hanya mampir untuk melihat-lihat. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim.

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved