Kabar Artis
5 Fakta Kasus Tiko Aryawardhana Suami BCL, Diduga Gelapkan Rp 6,9 M Hasil Usaha dengan Mantan Istri
Tiko Aryawahardana, suami Bunga Citra Lestari (BCL), terjerat kasus hukum dengan Arina Winarto (AW) mantan istrinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Tiko Aryawardhana, suami Bunga Citra Lestari (BCL), terjerat kasus hukum dengan Arina Winarto (AW) mantan istrinya.
AW melaporkan Tiko Aryawardhana atas dugaan penggelapan dana senilai Rp 6,9 Miliar.
Terkait dengan kasus yang menjerat Tiko Aryawardhana, suami dari BCL, pihak kepolisian pun member duduk perkara kasus tersebut.
Tiko Aryawardhana pun berpotensi dipidana jika terbukti melakukan penggelapan dana tersebut.
Baca juga: Sosok Mantan Istri Tiko Aryawardhana Suami BCL, Profil dan Pekerjaan Arina Winarto
Baca juga: Profil Arina Winarto yang Laporkan Suami BCL ke Polisi, Alasannya Cerai dengan Tiko Aryawardhana
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kasus ini berawal saat Tiko dan mantan istrinya sepakat mendirikan sebuah perusahaan pada 2015 lalu bernama PT AAS.
"Di mana pelapor sebagai komisaris di PT AAS dan saudara TP (Tiko) sebagai direktur di PT AAS," kata Ade Ary kepada wartawan, Rabu (5/6/2024).
Saat itu, pelapor mengaku menyetor uang senilai Rp 2 miliar untuk modal ke dalam deposito berjangka.
Deposito tersebut kemudian digadaikan ke salah atau bank.
Singkat cerita, restoran tersebut pun berjalan hingga 2019.
Namun pada tahun 2021, antara Tiko dan AW pun bercerai.
Saat itu AW menemukan dokumen keuangan perusahaan pada tahun 2017.
Ketika di cek, diduga terdapat selisih Rp 140 juta dalam laporan yang ada.
Baca juga: Tiko Aryawardhana Suami BCL Dilaporkan Mantan Istri Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M, Ini Kronologinya
Selain itu, pelapor mengaku mendapati transaksi janggal di tiga rekening milik perusahaan.
"Lalu pada bulan Juni 2021 saat pelapor AW bercerai dengan saudara TP (Tiko). Pelapor menemukan dokumen laporan keuangan restoran tahun 2017. Namun saat pelapor mencocokan dengan data laporan keuangan restoran yang ia miliki ternyata terdapat selisih sejumlah Rp 140 juta," ungkapnya.
"Didapati bahwa terdapat beberapa transaksi yang janggal dan tidak jelas dipergunakan untuk apa saja," sambungnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.