Berita Kaltim Terkini
Badan Pusat Statistik Catat Kaltim Alami Inflasi Year on Year 3,29 Persen
Badan Pusat Statistik Kaltim mencatat ada 4 kabupaten kota cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara year on year atau tahunan mengalami inflasi
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat inflasi year-on-year sebesar 3,29 persen pada Mei 2024.
Badan Pusat Statistik Kaltim mencatat ada 4 kabupaten kota cakupan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara year on year atau tahunan mengalami inflasi.
Inflasi year on year tertinggi terjadi di Kabupaten Berau sebesar 3,76 persen, menyusul Kota Samarinda 3,34 persen, lalu Kota Balikpapan 3,13 persen dan terendah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan sngka 3,06 persen.
Baca juga: Kukar Daerah Terbanyak Petani Milenial versi BPS Kaltim, Andalkan Teknologi Digital dalam Usaha Tani
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Yusniar Juliana mengatakan inflasi dipengaruhi oleh kenaikan harga yang ditunjuan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,92 persen.
Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,95 persen, kelompok perumahan air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,61 persen, kelompok kesehatan sebesar 4,82 persen, kelompok transportasi sebesar 4,22 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 1,38 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,03 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran sebesar 1,26 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,73 persen.
Selain inflasi, BPS Kaltim mencatat terjadi penurunan nilai tukar petani (NTP) pada Mei 2024 dibanding April 2024 sebanyak 1,21 persen.
Yusniar mengatakan salah satu faktor adalah pengaruh cuaca yang menyebabkan kendala pemenuhan komoditas di Katim.
Baca juga: BPS Kaltim Sebut Lapangan Usaha Konstruksi di IKN Punya Efek ke Ekonomi Kaltim Triwulan II 2023
"Tapi komoditas lain seperti perhiasan memberikan andil positif," jelasnya.
Ia juga mengungkap perkembangan ekspor dan impor Provinsi Kaltim per April 2024 mengalami penurunan sebesar 4,61 persen.
Sementara impor mengalami 33,28 persen dibandingkan Maret 2024.
"Kalau ekspor kan sesuai permintaan di pasar. Dari kita kebanyakan tambang batu bara. Memang permintaan dari Cina dan Jepang sedang menurun," ungkapnya.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim
HUT ke-24 Demokrat Kaltim, Warga Antusias Terima Baksos dan Layanan Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kaltim Mengaku Tidak Tahu soal Besaran Tunjangan yang Diterimanya |
![]() |
---|
ISSI Kaltim Gelar Kejurprov Balap Sepeda Junior, Seleksi Atlet Menuju POPNAS 2025 |
![]() |
---|
Ketua Komisi III DPRD Kaltim Abdulloh Desak KPC Perbaiki Jalan Nasional yang Longsor di Kutim |
![]() |
---|
Ketua Dewan Hasanuddin Mas'ud dan Anggota DPRD Kaltim tak Tahu Besaran Tunjangan Per Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.