Berita Nasional Terkini

Sahroni Mengaku tak Tahu Garnita Pakai Uang Kementan, MAKI Menilai Nasdem tak Mau Terseret Kasus SYL

Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, di persidangan kasus korupsi eks Mentan, Syahrul Yasim Limpo (SYL), dinilai hanya akal-akalan

Instagram @ahmadsahroni88
Ahmad Sahroni. Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, di persidangan kasus korupsi eks Mentan, Syahrul Yasim Limpo (SYL), dinilai hanya akal-akalan saja. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, di persidangan kasus korupsi eks Mentan, Syahrul Yasim Limpo (SYL), dinilai hanya akal-akalan saja.

Dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi Syahrul Yasin Limpo, Ahmad Sahroni dihadirkan sebagai saksi.

Pada kesempatan itu Ahmad Sahroni menyatakan tidak tahu menahu organisasi sayap Partai Nasdem, Garnita Malahayati, menggunakan dana Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membiayai berbagai kegiatan.

Pernyataan itu pun langsung mendapatkan respons keras dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Pilkada Makassar 2024, Adik SYL Termasuk yang Terkuat

Baca juga: SYL Ngaku Sudah Tua dan Makin Kurus, Memohon pada Hakim agar Semua Kasusnya Dituntaskan Sekaligus

Koordinator MAKI, Boyamin Saiman tegas mengatakan, pernyataan Ahmad Sahroni yang mengaku tidak tahu terkait penggunaan dana Kementan untuk kegiatan Garnita Malahayati hanyalah akal-akalan dia saja.

Boyamin menilai pernyataan Sahroni itu semata-mata hanya demi menghindarkan Partai Nasdem agar tidak terseret kasus Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Di sisi lain, dia juga menilai tidak mungkin Sahroni yang merupakan seorang bendahara umum partai tidak mengetahui segala aliran dana yang masuk ke partainya.

"Saya melihatnya kan itu Nasdem yang tidak ingin terseret-seret urusannya menteri, jadi ya daripada ribet, uang dikembalikan."

Baca juga: Isi Chat WhatsApp Syahrul Yasin Limpo untuk Nayunda Nabila saat Berkenalan hingga Ajak Makan

"Bahwa (Sahroni) memang tidak tahu, saya kira nggak mungkin lah nyumbang sembako atau apa waktu Covid-19, terus tanya uangnya dari mana, gitu kan," kata Boyamin kepada Tribunnews.com, Kamis (6/6/2024).

Boyamin juga menganggap bahwa ketidaktahuan Nasdem bahwa kegiatan yang digelar didanai oleh Kementan lantaran diduga telah menganggap SYL adalah orang berduit.

Dia menduga Nasdem akhirnya mengembalikan dana terkait pembagian sembako ke KPK juga semakin memperkuat agar partai pimpinan Surya Paloh itu tidak terseret dalam kasus SYL.

"Tapi ya mungkin pengembaliannya itu kan tidak mau ribet aja gitu (Nasdem terseret kasus SYL), dan akhirnya tahu bahwa itu dari Kementan, ya udah balikin ke KPK," tutur Boyamin.

Baca juga: Mandek! Kasus Pemerasan Firli Bahuri ke Syahrul Yasin Limpo Dihentikan? Penjelasan Bareskrim Polri

Lebih lanjut, Boyamin berharap agar KPK membuka dengan terang kasus ini dan mampu menangkap pihak-pihak lain yang mungkin berkaitan.

"Kalau (KPK) bergerak yang memang bergerak untuk sesuatu yang memang tugasnya KPK siapapun yang diduga terkait terlibat ya harus dimintai pertanggungjawaban, apakah ini kepada siapa-siapa saya tidak bisa menggambarkan apakah juga termasuk kepada Nasdem," jelasnya.

Sebelumnya, Sahroni mengaku tidak tahu soal pembagian paket sembako ke 34 provinsi yang dilakukan Garnita dengan menggunakan dana Kementan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved