Berita Samarinda Terkini

Hujan Deras Membawa Duka, Seorang Balita di Sungai Kunjang Samarinda Tewas Terseret Banjir

Hujan deras yang melanda Kota Samarinda, Senin (10/6/2024 kemarin meninggalkan duka bagi sepasang suami istri di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
HO/Polsek Sungai Pinang
Lokasi drainase di Jalan Kertak Anyar, Samarinda, tempat YN bocah 3 tahun terseret arus saat bermain air, Senin (10/6/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hujan deras yang melanda Kota Samarinda, Senin (10/6/2024 kemarin meninggalkan duka bagi sepasang suami istri di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang.

Bagaimana tidak, buah hati mereka yang baru berusia tiga tahun ditemukan mengambang dalam kondisi sudah meninggal dunia di dalam parit tepat di depan SD Negeri 026 Sungai Kunjang pada Pukul 16.26 Wita.

Nasib nahas itu dialami korban yang tinggal di Jalan Teratai, RT 03, Kelurahan Loa Biah, Kecamatan Sungai Kunjang tersebut saat tengah asyik bermain banjir di sekitar rumahnya.

Baca juga: Viral Video Ngeri, Syahdan Terjebak di Atap Rumah yang Terseret Banjir Bandang Sumbawa, Kini Selamat

Menurut keterangan Ardian, salah satu warga setempat, pasca hujan tepatnya Pukul 15.00 Wita bocah perempuan berinisial YN itu tengah bermain air bersama tantenya yang baru berusia 14 tahun.

Namun nahas korban terperosok ke dalam parit yang dipenuhi air dan beberapa bagian tertutup papan kayu dan beton.

"Karena banjir batas jalan dan parit tidak terlihat. Jadi korban jatuh ke parit dan hanyut," bebernya.

Ardian dan warga setempat akhirnya melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang aliran drainase yang diperkirakan memiliki lebar 1 meter dengan kedalaman 1,5 meter tersebut.

Pencarian membuahkan hasil. Tubuh mungil korban ditemukan terapung sejauh 20 meter dari titik terjatuh atau tepatnya di depan SDN 026 Sungai Kunjang.

Baca juga: Akui Ada Perubahan Banjir Samarinda, Akademisi: Belum Seperti Ekspektasi, Walikota Tetap Evaluasi

Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli membenarkan informasi tersebut. Ia mengatakan saat ditemukan korban sudah lemas dengan denyut nadi yang sangat lemah.

Para petugas dan keluarga langsung melarikan korban ke rumah sakit terdekat. Namun nahas nyawanya tak tertolong.

"Saat ini kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi. Namun dengan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dugaan awal korban meninggal karena tenggelam," pungkasnya.

Dengan kejadian yang cukup berulang di ibu kita Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini Basarnas kembali menegaskan bahwa genangan dan banjir bukanlah wahana bermain.

Kepala Basarnas Kaltim Dody Setiawan juga menegaskan bahwa banjir di Kota Samarinda memiliki arus yang deras.

Baca juga: Normalisasi 3 Sungai Besar, Dinas PUPR Kaltim Ambil Langkah Terukur guna Tangani Banjir di Samarinda

Selain itu, tak jarang saat banjir korban terseret arus setelah terjatuh ke dalam drainase sebab batas jalan dan tepi parit tidak terlihat.

"Kami tekankan lagi banjir bukan wahana bermain. Orangtua harus lebih awas karena memang kenyataannya banjir di Kaltim ini berarus deras," tegas Dody Setiawan, Selasa (11/6/2024). (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di Saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved