Berita Nasional Terkini
Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Pos Menteri yang 'Terlarang' Bagi Politisi
Politisi diprediksi bakal mendominasi susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
TRIBUKALTIM.CO - Politisi diprediksi bakal mendominasi susunan menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Kendati demikian, terdapat sejumlah pos menteri yang diprediksi 'terlarang' bagi para politisi.
Pos-pos menteri yang diprediksi tidak bisa diisi oleh politisi, bakal diisi oleh profesional.
Terdapat sejumlah posisi strategis yang kemungkinan besar tak akan diemban oleh politisi, misalnya, Menteri Keuangan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk Menteri "Triumvirat" yang mencakup Menteri Pertahanan (Menhan), Menteri Luar Negeri (Menlu), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Baca juga: Terjawab Kapan Libur Hari Raya Idul Adha 2024, Berikut Jadwal Resminya Menurut SKB 3 Menteri
Baca juga: PKB Dorong Menteri Jokowi Lawan Khofifah, Orang Dekat Cak Imin, Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024
Kabinet di era pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang diprediksi akan dibanjiri oleh kalangan partai politik (parpol).
Jumlahnya bahkan diperkirakan akan lebih banyak dibanding era pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
"Dugaan saya jumlah menteri dari partai politik kabinet Prabowo Gibran lebih banyak dari Joko Widodo," kata Hanta dalam program Ni Luh di Kompas TV, seperti diizinkan dikutip pada Rabu (1/5/2024).
Dalam perjalanan pemerintahan saat ini, Jokowi semula hanya mengisi 16 menteri yang berlatar belakang politisi, dari total 34 posisi menteri yang ada.
Baca juga: Luhut Tolak jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Bersedia Jika jadi Penasihat Presiden
Namun, setelah adanya reshuffle atau perombakan kabinet, jumlah menteri dari kalangan parpol bertambah dua.
Dengan begitu, total terdapat 18 posisi menteri yang dihuni orang-orang parpol.
Merujuk hal itu, Hanta memprediksi bahwa Prabowo memiliki keinginan besar untuk mengakomodasi semua pihak.
Karena itu, kepemimpinan Prabowo-Gibrab ke depan diperkirakan akan menambah nomenklatur menteri baru.
Baca juga: Deretan Nama yang Berpeluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Peluang Orang Jokowi Jadi Menteri Lagi
Hal ini tak terlepas dari jumlah koalisi Prabowo yang banyak dan keinginannya untuk merangkul semua pihak.
"Kalau menambah 20 atau 24 (menteri dari partai) kemudian dibandingkan 34 (jumlah menteri) itu kesannya proporsinya besar," kata Hanta.
"Ada potensi jumlah nomenklatur menterinya yang ditambahkan. Nah bisa jadi 34, bisa jadi 40 atau bahkan lebih," kata dia.
Hanta juga menyebutkan, kabinet yang gemuk berpotensi membuat pemerintahan berjalan kurang efektif.
Baca juga: 14 Nama yang Diusulkan Relawan jadi Menteri dan Wamen di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Kaesang
Sebab, semakin banyak menteri berpotensi membuat Prabowo sebagai presiden menjadi tidak leluasa karena banyak tumpang tindih di antar kementerian.
"Koalisinya sudah gemuk ditambah nomenklatur atau komposisi menteri juga gemuk. Sebenarnya semakin banyak sebenarnya semakin, mohon maaf, kurang efektif secara kualitatif. Jadi jangan terjebak kuantitatif," tutur dia.
Pos strategis Meski diprediksi bakal dibanjiri politisi, Menteri "Triumvirat" yang mencakup Menlu, Mendagri, dan Menhan pada kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan diisi oleh orang-orang di luar parpol.
Faktor strategis menjadi alasannya.
Baca juga: Terjawab Sudah Biang Kerok Penyebab 2.086 Ha Lahan di IKN Tak Kunjung Klir, Begini Kata Menteri AHY
Mengingat, ketiga menteri ini dapat menggantikan presiden dan wakil presiden apabila tidak dapat melakukan kewajiban dalam masa jabatannya karena berbagai faktor.
"Triumvirat itu posisi mendagri, menhan, dan menlu. Jadi kalau berhalangan presiden wapres kan mereka akan memimpin bertiga. Dan ini saya kira ini akan strategis, jangan dikasih orang partai," kata Hanta.
Lebih lanjut, Hanta memprediksi ada kemungkinan posisi Mendagri tetap akan diisi oleh Tito Karnavian yang juga orangnya Jokowi.
Kemudian, posisi Menhan bisa diisi Letnan Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin yang juga orang dekat Prabowo.
Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Gus Miftah Jabat Menteri Agama?
"Pak Tito dekat dengan Prabowo, Pak Tito orangnya Jokowi. Itu bisa jadi misalnya lanjut, misal ya. Kemudian Pak Sjafri. Menlu, kita lihat kita tunggu siapa," ucap Hanta.
Selain tiga menteri "Triumvirat" ini, posisi Menteri BUMN, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Keuangan, dan Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) juga dinilai tak akan diberikan ke parpol.
Sebab, posisi tersebut sangat strategis karena berkaitan menguasai hajat hidup rakyat dan dapur kekuasaan presiden.
"Jadi yang ini saya kira tidak sembarangan dikasih ke partai, sekadar bagi, silakan ini buat Golkar, ini buat PAN. Wilayah itu saya kira wilayah eksklusif Jokowi dan Prabowo," ujar dia.
Baca juga: 14 Nama yang Diusulkan Relawan jadi Menteri dan Wamen di Kabinet Prabowo-Gibran, Ada Kaesang
Pertemuan Prabowo dan Gibran di Hambalang
Pertemuan Prabowo-Gibran di Hambalang menjadi sorotan, apakah pasangan Presiden dan Wapres terpilih sudah membahas kabient?
Terbaru, Hanura buka peluang bergabung dengan kabinet Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman angkat bicara terkait dengan pertemuan Prabowo-Gibran di Hambalang, ada membahas kabinet dan calon menteri?
Baca juga: 7 Calon Menteri dan 7 Wamen yang Diusulkan Relawan untuk Masuk di Kabinet Prabowo-Gibran
Habiburokhman memprediksi isi pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka adalah soal pembentukan formasi kabinet.
Diketahui, Gibran mendatangi kediaman Prabowo di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/6/2024).
Habiburokhman memprediksi, baik Prabowo maupun Gibran saling memberikan kabar terbaru soal perkembangan politik dalam pertemuan tersebut.
“Sangat mungkin juga soal format dan formasi kabinet dibahas, setidaknya tipis-tipis lah, karena pelantikan sudah semakin dekat,” kata Habiburokhman melalui pesan tertulis kepada awak media, Minggu (9/6/2024).
Baca juga: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Gus Miftah Jabat Menteri Agama?
Habiburokhman mengaku belum mendapatkan informasi soal isi pertemuan tersebut.
“Kalau mau lebih akurat tentu ke Pak Dasco (Ketua Harian Gerindra).
Tentu pertemuan (Prabowo-Gibran) tersebut adalah pertemuan penting membicarakan persoalan bangsa dan negara,” kata Habiburokhman seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com.
Dalam pertemuan Sabtu sore, Prabowo dan Gibran berdiskusi di ruang perpustakaan milik Prabowo.
Baca juga: Dua Hari Jelang Pemilu, Perdana Menteri Denmark Dipukul Seorang Pria
Dikutip dari siaran pers resmi, Gibran tampak memegang secarik buku kecil serta pena untuk mencatat poin penting pembicaraan yang dibahas pada Sabtu sore itu.
“Sabtu sore di Padepokan Garudayaksa, bertukar pikiran ditemani kopi hambalang bersama wakil presiden terpilih @gibran_rakabuming,” tulis Prabowo dalam akun Instagramnya, @prabowo.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih hasil pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Penetapan dilakukan setelah gugatan sengketa Pilpres 2024 yang diajukan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) RI.
Prabowo-Gibran dinyatakan menang atas dua pasangan calon lainnya dengan selisih cukup jauh, dengan perolehan 96.214.691 suara atau sekitar 58,59 persen dari 164.227.475 suara sah nasional Pilpres 2024. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.