Breaking News

Berita Penajam Terkini

Upaya Dilakukan Dinas Sosial Agar Penajam Paser Utara Tahun 2025 Tidak Ada Lagi Kemiskinan Ekstrem

Kata Kepala Dinas Sosial PPU, Saidin, sejak beberapa tahun belakangan, keluarga yang dikategorikan miskin ekstrem, terus diberikan bantuan.

Penulis: Ata | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU/WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha
KEMISKINAN EKSTREM PPU - Kepala Dinas Sosial Penajam Paser Utara, Saidin. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Sosial Kabupaten Penajam Paser Utara (Dinsos PPU) memastikan tahun 2025 tidak ada lagi masyarakat di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur yang masuk kategori kemiskinan ekstrem.

Hal itu setelah berbagai upaya yang dilakukan, untuk membantu keluarga kategori miskin ekstrem tersebut.

Kata Kepala Dinas Sosial PPU, Saidin, sejak beberapa tahun belakangan, keluarga yang dikategorikan miskin ekstrem, terus diberikan bantuan, berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Masing-maisng anggota keluarga diberikan uang tunai sebesar Rp200 ribu, setiap bulannya.

Jumlah penerimanya pun semakin berkurang setiap tahunnya. Jika pada 2023 lalu tercatat jumlahnya sebanyak 424 jiwa, pada Juni 2024 ini tersisa hanya sebanyak 39 jiwa.

Baca juga: Polemik Hibah Lahan, Wacana Revitalisasi Pelabuhan Kelotok Penajam Terancam Terhambat

Tahun ini terakhir bantuan, untuk kemiskinan ekstrem sudah habis, dari laporan terakhir dari 424 sisa 81.

"Ini kami sudah lakukan verfal lagi itu sekitar 39 jiwa sekarang," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Senin (10/6/2024) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Saidin menjelaskan bahwa target pemerintah daerah adalah, nol kemiskinan ekstrem.

Target itu berhasil tercapai pada 2024 ini, sehingga pada tahun depan, pemerintah daerah tidak perlu lagi menganggarkan untuk kemiskinan ekstrem.

Sebelumnya diketahui, bahwa pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp2 miliar tahun ini, untuk BLT.

"Daerah memberikan bantuan sekitar Rp700 juta, pagunya sendiri Rp2 miliar," jelasnya.

Saidin menjelaskan bahwa setidaknya ada sebelas kategori miskin ekstrem. Tetapi di Penajam Paser Utara yang paling dominan adalah masalah pendapatan.

Dalam satu keluarga, hanya ada satu orang yang bekerja.

Pendapatannya dalam sebulan hanya Rp300 ribu, sedangkan dia ada lima anggota keluarga, itu salah satunya.

"Tapi kalau yang sampai tidak makan dalam sehari itu tidak ada kita," sambungnya.

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved