Berita Balikpapan Terkini

Cita-cita Jadi Polisi Terhalang Maut, Kematian Remaja Balikpapan Ini Masih Misterius

Mimpi seorang remaja perempuan berusia 16 tahun di Balikpapan berinisial DA untuk menjadi polisi harus pupus di tengah jalan

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Kakak perempuan DA, Siska, memperlihatkan foto adiknya yang semasa hidup bercita-cita menjadi seorang polisi wanita (Polwan). Mimpi DA harus kandas lantaran meninggal secara misterius pada penghujung Oktober 2023 lalu.  

"Tinggi dan berat segitu dia masih kelas 1, kan masih bisa lebih tinggi lagi. Sama saya tipis saja bedanya," sebut Siska.

Meskipun kapasitas fisik dianggap cukup, lanjut dia, DA sudah berencana untuk mulai aktif berenang ketika sudah naik ke kelas 2. Demikian tak bukan untuk terus menggenjot kemampuan fisiknya.

Melihat tekad DA yang tak main-main, Siska sudah menasehati adiknya itu agar tidak berpacaran. Siska khawatir akan mengganggu jalan DA menjadi polisi.

Baca juga: Terjawab Misteri Penyebab Kematian Stevie Agnecya, Ternyata Ada Penyakit Ganas Bukan Santet

Masalah pacaran, kata Siska, DA menyanggupi dengan mantap. Hanya saja, DA disebut sempat meragu apabila dia mendaftar polisi dari jebolan SMK.

"Dia pernah bimbang, karena dia tahunya masuk polisi itu susah kalau dari SMK. Habis itu saya bilang, masuk aja SMK. Nanti kan pasti ada aja jalan Tuhan," lanjut Siska.

Mimpi itu sekarang sirna, ikut terkubur bersama jenazah DA di bawah batu nisan. Baik Eko maupun Siska, hanya bisa berharap penyebab kematian DA bisa terungkap dengan terang.

Pasalnya, kematian DA pada penghujung Oktober 2023 lalu masih menjadi misteri.

Keluarga menemukan tanda-tanda mencurigakan pada tubuh korban saat dimandikan, seperti lebam yang tidak sesuai dengan kondisi biasa setelah kematian.

 

Hasil pemeriksaan medis menyatakan DA sehat, tetapi penyebab kematiannya masih belum terungkap.

Keluarga kesulitan mendapatkan penjelasan dari rumah sakit dan telah mencoba melakukan otopsi untuk mendapatkan klarifikasi lebih lanjut.

Kepada TribunKaltim.co, Eko mengaku sudah ikhlas dengan kepergian DA. Namun dia bersikukuh kematian DA didorong faktor kesengajaan yang melibatkan sejumlah oknum.

"Saya sudah ikhlas. Tapi saya cuma mau kepastian anak saya meninggal kenapa. Kalaupun dibunuh, saya minta pembunuhnya segera ditangkap," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved