Berita Nasional Terkini

Luhut Sindir Lagi Aksi OTT KPK Kampungan, Nawawi Pomolango Langsung Beri Bantahan Soal Digitalisasi

Luhut Binsar Pandjaitan sindir lagi aksi OTT KPK kampungan, Nawawi Pomolango langsung beri bantahan soal digitalisasi

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta
Luhut Binsar Pandjaitan sindir lagi aksi OTT KPK kampungan, Nawawi Pomolango langsung beri bantahan soal digitalisasi 

TRIBUNKALTIM.CO - Luhut Binsar Pandjaitan kembali menyindir aksi Operasi Tangkap Tangan atau OTT yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bahkan menyebut OTT KPK kampungan.

Mendapat sorotan demikian, KPK pun tak tinggal diam.

Diketahui, sindiran ini disampaikan Luhut saat memberi sambutan dalam acara Pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional dan Ulang Tahun HIPMI ke-52 di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Baca juga: KPK Periksa Hasto Kristiyanto soal Harun Masiku, MAKI: Itu Gimik, Ada yang Ingin Maju Jadi Pimpinan

Baca juga: Terseret Kasus Rita Widyasari, Said Amin Pengusaha Samarinda Mangkir dari Panggilan KPK

Ini bukan kali pertama Luhut menyampaikan bahwa OTT KPK kampungan.

Pada tahun lalu, Luhut juga pernah bilang hal serupa.

Di sisi lain, KPK membela diri dengan menyampaikan balasan menohok.

KPK menganggap OTT tetap diperlukan.

Mengingat, praktik korupsi masih marak di negeri ini.

Saat memberikan sambutan dalam acara Pencanangan Hari Kewirausahaan Nasional dan Ulang Tahun HIPMI awal pekan kemarin, Luhut menyinggung metode OTT yang diterapkan KPK.

Menurutnya, ada metode lain yang dapat mencegah terjadinya praktik korupsi.

Misalnya, penerapan digitalisasi seperti Sistem Informasi Mineral dan Batu Bara (Simbara).

Baca juga: Terjawab Posisi Terakhir Harun Masiku, Buronan KPK Jadi Marbot Masjid di Malaysia?

Baca juga: Alasan KPK Bisa Menangkap Harun Masiku Dalam Sepekan Usai Memeriksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Simbara merupakan sistem satu pintu pengelolaan minerba di Indonesia.

Metode digitalisasi diklaim menjadi kunci Indonesia lebih efisien dalam mengurangi praktik korupsi.

Oleh karena itu, Luhut bilang bahwa dalam pencegahan tindak pidana korupsi, sebisa mungkin tanpa menggunakan metode OTT karena kampungan.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved