Pilkada Jakarta 2024
Pengamat Bocorkan Dampak Negatif Buat PDIP Bila Usung Anies di Pilkada Jakarta, Rugi di Pilpres 2029
Pengamat bocorkan dampak negatif buat PDIP bila usung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024, rugi di Pilpres 2029
TRIBUNKALTIM.CO - PDIP bisa mendapat dampak negatif jika nekat mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, hubungan PDIP dengan Anies Baswedan semakin mesra menuju Pilkada Jakarta 2024.
PKS pun membuka pintu bekerjasama dengan PDIP untuk mengusung Anies.
Adapun dampak negatif buat PDIP tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro.
Baca juga: Update Pilkada Balikpapan 2024, Terkuak Berapa Mahar untuk Restu Partai, Sonhaji: Rp 200 Juta-Rp 1 M
Agung mengungkapkan kerugian jika PDIP mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta 2024.
Menurut Agung, kader-kader potensial PDIP tak punya ruang untuk menunjukkan magnet elektoral di Jakarta jika PDIP mengusung Anies.
"Padahal, arena ini (Pilkada) menjadi sarana efektif untuk maju ke Pilpres 2029," kata Agung, Rabu (12/6/2024).
Dia menyebut, risikonya PDIP mesti mencari momentum lagi untuk memunculkan nama-nama jagoannya di Pilpres 2029 melalui instrumen pilkada di provinsi lain.
"Padahal Pilkada Jakarta ini sudah terbukti melahirkan capres dari Anies dan presiden atas nama Jokowi (Joko Widodo)," ujar Agung.
Karenanya, Agung berpendapat bahwa menjadi gubernur Jakarta sangat penting minimal untuk mendapat tiket pencapresan.
"Artinya, siapa yang jadi gubernur Jakarta, minimal menggenggam tiket pencapresan dan maksimal jadi presiden," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Eriko Sotarduga mengakui partainya mempertimbangkan Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta.
Eriko mengatakan, dari delapan nama yang dipertimbangkan PDIP untuk diusung di Jakarta, salah satunya Anies.
"Nah saya kan sebutkan 6 nama, ada 2 nama belum disebutkan. Ya memang betul, itu satu Pak Anies," kata Eriko di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Anggota Komisi XI DPR RI ini menuturkan, Anies memang sosok yang paling banyak dibicarakan untuk maju di Jakarta.
Bahkan, kata Eriko, Ketua DPP PDIP seperti Puan Maharani dan Ahmad Basarah menyatakan Anies menarik.
"Nah hanya begini, Pak Anies memang sekarang menjadi satu hal yang seksi. Mbak Puan sudah menyampaikan menarik, Mas Bas, dan lain-lain," ujarnya.
Eriko juga mengakui jika Anies memiliki kekuatan elektoral di Jakarta berkaca dari Pilpres 2024 kemarin.
Namun, dia menjelaskan bahwa belum tentu pendukung Anies merestui jika dipasangkan dengan kader PDIP.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Bogor 2024, Elektabilitas Dedie Rachim Ungguli Raendi dan Sespri Iriana Jokowi
"Nah mislanya dengan yang lagi hebohnya nih dengan Charles Honoris mislanya yah kan? Muncul kan? Nah sekarang saya tanya, apakah yang mendukung Pak Anies pasti tetap mendukung Pak Anies? Apakah yang mendukung PDIP pasti tetap mendukung PDIP? Nah ini kan belum tentu," jelas Eriko.
Karenanya, dia mengungkapkan PDIP melakukan perhitungan secara matang sebelum mengambil keputusan.
"Tetapi ini kan harus dihitung betul. Nah, inilah yang sedang kami hitung betul, bahwa peluang itu ada yes, tapi apakah itu pasti terjadi (belum tentu)," ungkap Eriko.
Keuntungan Bila Bersama
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, ada dua konsekuensi yang bakal terjadi apabila PDI Perjuangan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Umam menyebutkan, konsekuensi pertama, kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan. PDIP, kata Umam, perlu menggaet Anies untuk memperkuat kembali posisi politiknya di Jakarta.
“PDIP kehilangan golden ticket dan dominasinya di politik lokal Jakarta, sehingga butuh kekuatan tambahan untuk berhadap-hadapan dengan pemenang Pemilu 2024,” kata Umam dalam keterangannya, Minggu (9/6/2024).
Pasalnya, hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menunjukkan, PDIP menempati urutan kedua perolehan suara di DPRD DKI Jakarta dengan 850.174 suara.
Suara terbanyak diraih oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memperoleh 1.012.028 suara.
Sementara itu, Anies dianggap membutuhkan PDIP untuk menjaga peluangnya kembali maju di pemilihan presiden (pilpres) selanjutnya.
Baca juga: 8 Hasil Survei Pilkada 2024: Dari Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Sumbar dan Sumut
“Anies juga sangat berkepentingan menjaga kartu politiknya agar tetap hidup dan relevan hingga Pilpres 2029,” ujar Umam.
Namun, kerja sama antara Anies dan PDIP juga menimbulkan konsekuensi lain yakni kedua belah pihak, yakni kehilangan sejumlah konstituennya.
Sebab, Anies dan PDIP punya basis konstituen yang berbeda.
Anies merepresentasikan basis pemilih Islam dan PDIP punya basis nasionalis.
“Peleburan itu juga berpeluang pada melemahnya basis pemilih loyal masing-masing,” kata Umam.
“Baik di DKI Jakarta maupun di jaringan relawan nasional yang selama ini terkonsilidasi oleh sentimen ideologis yang kuat,” imbuh dia.
Umam pun berpandangan, kerja sama politik antara Anies dan PDIP tak akan terjadi dalam waktu dini.
Sebab, selain berisiko kehilangan basis pemilih, kedua pihak juga harus mempertimbangkan konstelasi partai politik lain dalam dinamika menjelang PIlkada Jakarta.
Menurut dia, dinamika politik itu bakal memiliki dampak untuk mengatur siapa figur yang bakal didorong untuk mengikuti Pilkada Jakarta.
Apalagi, PDIP butuh tambahan kursi DPRD DKI Jakarta dari parpol lain untuk bisa mengusung Anies.
“Artinya wacana menyatukan entitas Anies dan PDIP di Pilkada Jakarta masih terlalu dini.
Belum ada indikasi lanjutan yang lebih kuat, yang memungkinkan konsolidasi politik itu terjadi,” kata Umam.
Sikap Anies Baswedan
Anies mengaku merasa terhormat dengan sikap PDIP yang tertarik untuk mendukungnya.
“Kita lihat, secara umum saya sampaikan apresiasi sekali, sebuah kehormatan yang luar biasa," ujar Anies saat ditemui di Wisma Sangha Theraviada, Jakarta Selatan, Sabtu (8/6/2024).
Anies pun mengatakan bakal mengambil keputusan politik dalam waktu dekat. Meski mengaku tertarik menjajaki kerja sama dengan PDIP, ia tak menjawab dengan pasti ketika ditanya apakah sudah ada komunikasi dengan kader elite partai banteng.
Baca juga: Pengamat Sebut Warga Banyak Trauma Politik Akibat Kotak Kosong di Pilkada Balikpapan 2019 Lalu
“Pokoknya saya per hari ini adalah hari-hari di mana menuntaskan obrolan dengan banyak pihak untuk sampai pada kesimpulan,” ucap Anies di Taman Literasi Blok M, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Ketertarikan PDIP mengusung Anies pun telah dinyatakan oleh dua elitenya, yaitu Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Puan Maharani.
Hasto mengklaim, nama Anies turut dipertimbangkan dengan catatan memang diusulkan oleh kadernya di akar rumput.
Sementara, Puan tersenyum dan menyatakan pihaknya memang tengah mempertimbangkan Anies untuk didukung dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Menarik juga Pak Anies," kata Puan seraya tersenyum saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat Sebut PDIP akan Kehilangan Momentum di Pilpres 2029 Jika Usung Anies
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Link Live Streaming Penetapan Pramono Anung-Rano Karno sebagai Gubernur-Wagub Jakarta |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Jakarta 2024, Tim RIDO Batal Gugat MK, Ada Peran Prabowo, Pramono Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
5 Faktor Disebut Bikin Pihak Ridwan Kamil Batal Gugat Pramono Anung-Rano Karno ke MK, Kata Pengamat |
![]() |
---|
Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun Tidak Ajukan Gugatan ke MK, Ini Respons Kubu Pramono-Rano |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Jakarta 2024 Tetap Valid Meski Angka Golput Tinggi, Pramono Anung-Rano Karno Menang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.