Ibu Kota Negara
Dulu Cuma Rp 5 Juta Per Hektar, Kini Harga Tanah di IKN Nusantara Sudah Beda, Bandingkan dengan SCBD
Dulu cuma Rp 5 juta per hektar, kini harga tanah di IKN Nusantara sudah beda, bandingkan dengan SCBD
TRIBUNKALTIM.CO - Harga tanah di IKN Nusantara dan ssekitarnya di Kalimantan Timur meroket tajam.
Tanah di Kabupaten Penajam Paser Utara atau PPU kini jadi incaran investor.
Diketahui, pembangunan di IKN Nusantara dan sekitarnya sudah semakin massif.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah membeberkan harga tanah terbaru di IKN Nusantara.
Dulu, kawasan PPU ini masih dilirik satu mata dengan harga maksimal sekitar Rp 5 juta per hektar.
Baca juga: Komitmen Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN Nusantara Dipertanyakan, Gerindra Beri Penjelasan
Hal ini dikarenakan minimnya ketersediaan infrastruktur dan fasilitas.
Namun, saat ini harga tanah di PPU dihitung per meter persegi.
Terlebih sejak Jalan Sepaku sebagai urat nadi Kabupaten PPU mengalami pelebaran, peningkatan kualitas.
Dan belakangan dijadikan sebagai Jalan Negara (Nasional), serta pembangunan akses alternatif lainnya yang berkualitas beton dan aspal hotmix.
Harga tanah makin meroket sejak Presiden Jokowi secara terbuka mempromosikan IKN kepada para investor di berbagai kesempatan peletakan batu pertama atau groundbreaking sektor investasi.
Bahwa IKN jangan dilihat sekarang, tetapi perkembangannya pada masa depan yang direpresentasikan dengan lonjakan harga tanah seiring masifnya pembangunan infrastruktur konektivitas dan fasilitas seperti Jalan Tol IKN, Bandara VVIP IKN, rumah sakit, sekolah, hotel, dan apartemen.
Menurut Presiden, di kawasan SCBD Jakarta dengan kelengkapan infrastruktur konektivitas dan fasilitas yang mumpuni, harga tanahnya sudah menembus angka Rp 150 juta hingga Rp 200 juta per meter persegi.
Hal yang sama berpotensi terjadi pada IKN, yang saat ini saja sejak 2019 sudah mencapai Rp 400.000 hingga Rp 800.000 per meter persegi.
Baca juga: Demi Pejabat Negara dan Tamu Penting Bisa Langsung Terbang ke IKN, Pemerintah Pindahkan Hujan
"Harga tanah di IKN saat ini antara Rp 400.000 sampai Rp 800.000 (per meter persegi).
Di Balikpapan saja satu meter sudah Rp 15 juta, di Jakarta mencapai Rp 150 juta-Rp 200 juta.
Harga ini bisa berubah, naik minggu depan," kata Jokowi saat groundbreaking Sekolah Islam Al Azhar Summarecon IKN, Rabu (4/6/2024).
Sehingga, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di IKN karena harga tanahnya masih murah.
Namun ketika infrastruktur konektivitas dan transportasi itu selesai dibangun, dan perjalanan dari Balikpapan ke IKN hanya 45 menit saja, tentu harga lahan sudah melambung.
"Tapi harga itu (lahan IKN) saya sampaikan sekarang, besok bisa berubah, tergantung nanti Pak Kepala Otorita (IKN).
Kalau yang minta banyak otomatis, kalau di demand-nya gede pasti harganya otomatis naik," tandasnya.
Tak hanya di kawasan KIPP IKN yang dipromosikan Jokowi yang mengalami kenaikan, harga lahan di luar kawasan KIPP pun meningkat tajam.
Baca juga: Terjawab Sudah Siapa yang Salah Sampai Tak Satupun Investor Asing Minati IKN Kaltim? Ini Kata Ahli
Bahkan, Badan Bank Tanah yang memiliki rencana pemanfaatkan tanah seluas 4.162 hektar di kawasan PPU mematok harga sekitar Rp 350.000-Rp 450.000 per meter persegi di luar PPN dan BPHTB dengan skema jual-beli.
Bagi investor yang tertarik, akan mendapatkan HGB di atas HPL BBT dengan jangka waktu 80 tahun dalam satu siklus 30+20+30 tahun.
Calon investor dapat melakukan pemecahan sertifikat, pengalihan sertifikat, pembebasan hak tanggungan, perpanjangan sertifikat, dan pembaruan sertifikat dengan tarif tertentu.
Sedangkan untuk skema sewa ditawarkan Hak Pakai (HP) seharga Rp 20.000-Rp 30.000 tidak termasuk PPN dan BPHTB untuk jangka waktu tertentu.
Baik skema jual beli dan sewa, investor dapat memperoleh hak pemanfaatan tanah setelah membayar uang muka atau down payment (DP) sebesar 30 persen dari nilai tarif.
DP ini dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian pemanfaatan tanah dengan kelonggaran waktu atau grace period enam bulan.
Pelunasan 70 persen dapat diangsur maksimal 18 kali setelah grace period.
Calon investor wajib membayar jaminan penawaran senilai Rp 50 juta.
Baca juga: Dampak Buruk IKN Nusantara di Kaltim, Balikpapan Ketiban Efek Minor Ledakan Populasi Manusia
Investor Asing Belum Masuk
Investor asing sampai saat ini belum masuk ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Pergantian kepemimpinan dari Jokowi ke Prabowo Subianto dinilai jadi penyebab investor asing wait and see untuk masuk ke IKN Nusantara.
Hal ini diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Diketahui, sebagian besar dana pembangunan IKN Nusantara direncanakan bersumber dari investasi, termasuk asing.
Namun, terbaru, investor asing diyakini akan tetap melirik proyek IKN Nusantara dengan syarat tetap berjalan sesuai rencana utama telah ditetapkan.
Suharso Monoarfa mengatakan, investasi tidak berkaitan dengan target.
Melainkan bagaimana Indonesia bisa membuat para investor tertarik untuk menanamkan modal.
Jika pembangunan IKN sesuai dengan rencana utama (master plan), Suharso meyakini para investor asing pasti tertarik buat masuk.
"Kalau investasi kan yang penting bisa membuat itu menarik, benar-benar ibukota nya pindah.
Benar-benar unsurnya berjalan, bahwa sesuai dengan master plan," kata Suharso di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Nah kalau itu membuat para calon investor sesuatu hal yang positif mereka pasti tertarik.
Dan menurut saya mereka tertarik. Karena kenapa?
Karena itu menjanjikan.
Karena investasi kan membutuhkan tempat di mana pertumbuhannya tinggi," sambung Suharso.
Baca juga: Soal Investor Asing di IKN Kaltim, Dulu Bahlil sebut sudah Ada Deal Rp 50 T, Kini Akui Belum Ada
Menurut Suharso, para investor asing saat ini masih bersikap menunggu sebelum mengambil keputusan.
Karena akan ada pergantian kepemimpinan di Indonesia dalam waktu dekat.
"Kira-kira mereka ingin lihat conformity-nya seperti apa.
Kalau itu buat mereka pas, saya kira enggak ada soal, enggak ada isu di situ.
Kan ini negara yang besar ya kan," ujar Suharso.
Suharso juga mengoreksi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyebut belum ada investor asing yang masuk ke IKN.
Suharso mengatakan, saat ini para investor asing masih bersikap mengamati.
"Enggak. Domestik kan sudah banyak. Nah asing kan mereka kan wait and see.
Kalau domestiknya sudah masuk, mudah-mudahan yang untuk wilayah yang lain ya, yang di sebelah sini sebelah barat, kita buka untuk siapa pun," ujar Suharso. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dipromosikan Jokowi, Harga Lahan IKN Meroket Tajam"
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Intiland dan Nindya Karya Investasi Rp 19,8 Triliun di Proyek Hunian IKN Nusantara Kaltim |
![]() |
---|
Perusahaan Uni Emirat Arab Bangun Mal dan Masjid di IKN Senilai Rp 3,7 Triliun |
![]() |
---|
Bandara Internasional Nusantara IKN Gelar Kampanye Keselamatan dan Keamanan Penerbangan |
![]() |
---|
Usulan Tambahan Anggaran IKN Rp 14,92 Triliun Ditolak DPR, Kepala OIKN Basuki: Bisa Molor Lagi |
![]() |
---|
Tembus Rp 4,73 Triliun Bangun Rumah Dinas Pimpinan dan Anggota DPR RI di IKN Nusantara Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.