Berita Samarinda Terkini

Syaharie Jaang Tegaskan PDKT Bukan Organisasi Politik, Ini Pesannya di Pilkada 2024

Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang menegaskan bahwa paguyubannya bukan organisasi politik

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang menegaskan bahwa paguyubannya bukan organisasi politik. Ia memperbolehkan mendukung, asal membawa nama pribadi atau perseorangan..TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang menegaskan bahwa paguyubannya bukan organisasi politik.

Hal ini ditegaskannya, lantaran beberapa waktu lalu, paguyuban PDKT terbawa karena salah satu anggotanya mendukung figur yang akan berkontestasi pada Pilkada Kaltim 2024.

Mantan Walikota Samarinda dua periode ini menegaskan, boleh saja mendukung asal nama pribadi atau perorangan, bukan atas nama organisasi atau paguyuban.

“Kalau paguyuban itu bukan organisasi politik. Saya sebagai Ketua Umum PDKT, tidak boleh membawa nama organisasi, karena paguyuban menaungi semua kepentingan masyarakat, semua parpol ada disitu, tidak boleh,” tegasnya, Sabtu (22/6/2024).

Baca juga: Mantan Walikota Samarinda Bicara Pilkada 2024, Syaharie Jaang: Tugas Kita sekarang Jaga Stabilitas

Baca juga: Tepis Kekhawatiran Marjinalisasi Suku Dayak di IKN, Syaharie Jaang Sebut Kualitas SDM Jadi Kunci

Menurut Jaang, jika beberapa paguyuban berbeda, ia persilahkan saja karena masing–masing mempunyai AD/ART.

Tetapi di PDKT yang menaungi masyarakat etnis dayak, ia tidak merekomendasikan untuk membawa nama figur yang bakal didukung.

“Silahkan saja perorangan boleh, atau membentuk suatu perkumpulan diluar nama paguyuban, walau orangnya itu–itu saja,” tukasnya.

Ia sendiri yang mengetahui ada yang membawa nama PDKT, secara kekeluargaan juga sudah diberikan teguran.

Karena jika ada lagi hal dukung–mendukung suatu figur, bisa saja organisasi melakukan rapat pleno dan diberi sanksi, lantaran PDKT memang bukanlah organisasi politik.

Baca juga: Mantan Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang dan Istri: Norbaiti Isran Noor Sosok yang Bisa Diteladani

“Saya bilang, adek–adek boleh berkreasi, tidak boleh nama organisasi karena milik orang banyak, karena PDKT dibentuk tahun 1970-an, kita sekarang–sekarang ini meneruskan saja kan,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved