Berita Internasional Terkini

Israel Terus Caplok Wilayah Tepi Barat, Armenia Resmi Akui Negara Palestina, Dukung Resolusi PBB

Sementara Israel terus caplok wilayah Tepi Barat, jumlah negara yang mengakui negara Palestina terus bertambah. Terbaru, ada Armenia.

Editor: Amalia Husnul A
AFP Photo/Anadolu/RICCARDO DE LUCA
DUKUNG PALESTINA - Demo dukungan untuk Palestina di Roma, Italia, Sabtu (22/6/2024) waktu setempat. Sementara Israel terus caplok wilayah Tepi Barat, jumlah negara yang mengakui negara Palestina terus bertambah. Terbaru, ada Armenia. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sementara Israel terus mencaplok wilayah Tepi Barat, jumlah negara yang mengakui negara Palestina bertambah.

Terbaru, Armenia secara resmi mengakui negara Palestina dan mendukung resolusi Majelis Umum PBB.

Sebagai tanggapan atas pengakuan negara Palestina baru-baru ini oleh Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Slovenia, Kabinet Keamanan Israel mengancam akan memperluas permukiman di Tepi Barat.

Terbaru, Armenia secara resmi mengakui negara Palestina pada tanggal 21 Juni.

Baca juga: Video Klarifikasi 5 Siswa Viral yang Menghina Palestina Saat Makan di MCD

Baca juga: Jokowi Beri 2 Tugas untuk Prabowo soal Gaza, TNI Siapkan RSPAD untuk Rawat 1.000 Warga Palestina

Baca juga: Tambah Lagi Negara Eropa yang Mengakui Negara Palestina, Terbaru Slovenia Akui secara Resmi

Dengan pengakuan dari Armenia, kini jumlah negara yang mengakui negara Palestina menjadi 149 dari 193 negara anggota Majelis Umum PBB.

Kementerian Luar Negeri Armenia menyebut “situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza” dan “terwujudnya rekonsiliasi abadi antara masyarakat Yahudi dan Palestina” sebagai alasan keputusan tersebut.

Kementerian luar negeri juga mengumumkan dukungan terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata segera dan pembebasan tawanan “tanpa prasyarat.”

Pernyataan kementerian tersebut berbunyi:

“Republik Armenia dengan tegas menolak penargetan infrastruktur sipil, kekerasan terhadap penduduk sipil, dan penyanderaan serta penangkapan warga sipil selama konflik bersenjata dan mengikuti tuntutan komunitas internasional untuk pembebasan mereka tanpa prasyarat.”

Bangsa ini menegaskan harapannya terhadap solusi dua negara sebagai “satu-satunya cara untuk memastikan bahwa Palestina dan Israel dapat mewujudkan aspirasi mereka yang sah.”

Sejak pecahnya perang setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, tentara Israel telah membunuh lebih dari 37.000 warga sipil di Jalur Gaza, lebih dari separuhnya adalah wanita dan anak-anak.

Langkah Armenia mengikuti Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang secara resmi mengakui Palestina pada bulan lalu.

Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka meninggalkan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara setelah mereka kembali sebentar untuk memeriksa rumah mereka pada tanggal 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas.
PALESTINA - Warga Palestina membawa beberapa barang yang diselamatkan ketika mereka meninggalkan kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara setelah mereka kembali sebentar untuk memeriksa rumah mereka pada tanggal 30 Mei 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Kabinet Keamanan Israel sedang mempertimbangkan perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki sebagai respons langsung terhadap tindakan Spanyol, Irlandia, Norwegia, dan Slovenia dan mengancam akan membangun pemukiman baru untuk setiap negara tambahan yang melakukan hal yang sama.

Mayoritas negara anggota Majelis Umum PBB mendukung permintaan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.

Baca juga: Eross Sheila On 7 Lelang Gitar Fender Bersejarah Miliknya untuk Bantu Palestina, Segini Harganya

Saat ini, Palestina mempunyai status pengamat yang ditingkatkan di majelis tersebut, dengan memiliki satu kursi tetapi tidak memiliki hak untuk memilih.

Israel Terus Mencaplok Wilayah Palestina

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved