Ibu Kota Negara
Warga Sekitar yang Terdampak Pembangunan IKN Akan Direlokasi, Bisa Pilih Rumah atau Apartemen
Warga terdampak proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) diberikan dua pilihan hunian relokasi, yakni rumah tapak dan rumah susun (rusun) atau apartemen.
Salah satu sinergi dan kolaborasi itu antara lain mendukung penuh pengadaan transportasi laut sebagai jalur alternatif menuju IKN selain Jalan Tol.
Menurut Ratih, menuju IKN menggunakan jalur laut bisa memangkas waktu tempuh, dengan tawaran pemandangan destinasi wisata.
"Mereka memiliki waktu yang sangat singkat sehingga dengan ada pilihan jalur laut ini mereka bisa memaksimalkan ke IKN," tuturnya.
Adapun untuk konsep, Ratih menerangkan tidak menutup kemungkinan akan sama seperti Mahligai Pinisi di Balikpapan yang merupakan destinasi wisata susur air.
Mahligai Pinisi merupakan hasil kolaborasi DPOP dan investor sektor swasta yang mampu mencakup 50 penumpang setiap keberangkatannya dari Pelabuhan Somber.
Menggunakan kapal pinisi, wisatawan akan disajikan beragam pemandangan, seperti Jembatan Pulau Balang sebagai penghubung Balikpapan-IKN, serta pantai-pantai di sepanjang jalur yang dilintasi.
"Kemudian di kapal itu sama seperti di Mahligai, ada restoran, hiburan musik akustik, serta pemandu tur yang menjelaskan apa saja yang mereka lihat," terangnya.
Baca juga: Samarinda, Balikpapan Hingga PPU Kecipratan Berkah dari Pembangunan IKN di Kaltim
Kendati demikian, untuk jalur tentu bisa saja berbeda dengan yang sebelumnya, mengingat kali ini memiliki rute menuju ke IKN.
Susur Teluk Balikpapan dengan Kapal Pinisi merupakan bagian dari 10 destinasi wisata yang akan dikembangkan dan dioptimalisasi mencakup destinasi wisata bahari, edukasi, dan destinasi wisata alam.
Ratih memerinci, ada 10 destinasi pariwisata unggulan yang akan dikembangkan yakni Pantai Manggar, Pantai Lamaru, Pantai Kilang Mandiri, Pantai Tanjung Bayur di Teritip, dan Kapal Pinisi untuk wisata bahari.
Kemudian wisata alam yakni Mangrove Margomulyo, Kebun Raya Balikpapan, dan Forest City Pasar Tumpah Pringgodani.
Selanjutnya, Kawasan Wisata Pendidikan Lingkungan Hidup Beruang Madu, dan Kawasan Wisata Edukasi Kebun Kangkung Sumber Bejo.
"Itu yang akan kami promosikan selain wisata buatan yang ada di Kota Balikpapan," imbuh Ratih. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.