Ibu Kota Negara
Anjloknya Rupiah Berdampak pada Pembangunan IKN di Kaltim, Pemerintah Langsung Gelar Sidang Kabinet
Anjloknya nilai tukar Rupiah berdampak pada pembangunan IKN di Kaltim, pemerintah langsung gelar sidang kabinet.
TRIBUNKALTIM.CO - Anjloknya nilai tukar Rupiah berdampak pada pembangunan IKN di Kaltim, pemerintah langsung gelar sidang kabinet.
Nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS terus menurun.
Anjloknya Rupiah berimbas pada proyek-proyek pembangunan, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Baca juga: Rute Wisata Kapal Pinisi Balikpapan-IKN, Total Pelayaran 3 Jam 30 Menit, Menhub: Pengalaman Unik
Kurs rupiah terhadap dollar AS kian melemah pada Jumat (21/6/2024) pagi hari.
Berdasarkan data Bloomberg, tercatat pada pukul 10.30 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen ke Rp 16.458 per dollar AS.
Selain itu, bank-bank besar nasional mulai menjual dollar AS dengan harga Rp 16.600.
Hal ini menyusul depresiasi yang dialami rupiah di pasar spot.
Dengan kondisi ini, bagaimana nasib proyek ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN)?
Menanggapi hal ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono mengatakan, sektor yang terdampak dari melemahnya rupiah tidak hanya proyek IKN.
"Sebetulnya kalau akan berdampak tidak hanya di IKN, di tempat lain pun pasti akan berdampak," ujar Basuki saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan sidang kabinet paripurna pada Senin (24/6/2024).
Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Pastikan Bandara VVIP IKN Nusantara Mulai Beroperasi 1 Agustus 2024
Basuki juga tidak menutup kemungkinan akan terjadi eskalasi atau penyesuaian nilai proyek infrastruktur akibat fenomena ini.
Eskalasi proyek sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2022 ketika rupiah melemah akibat pandemi Covid-19.
"Kalau itu biasanya harus ada keputusan kahar nasional supaya yang lain bisa eskalasi. Tetapi ini sampai sekarang belum ada," jelas Basuki.

Anggaran Negara Catat Defisit Pertama Pada Mei 2024, Sebesar Rp 21,8 Triliun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.