Berita Nasional Terkini
Diprediksi Mulai Jalan di Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Manfaat Dana Abadi Perumahan untuk Masyarakat
Inilah manfaat Dana Abadi Perumahan untuk masyarakat yang diprediksi mulai berjalan di Kabinet Prabowo-Gibran.
Pemerintah mengucurkan dana FLPP sekitar Rp 20 triliun per tahun. Adapun pengelola dana abadi tersebut, menurut Hirwandi bisa dilakukan oleh BP Tapera. "BP Tapera yang mengelola dana abadi, Bisa investasi di instrumen yang ber-yield tinggi, misalnya yang 6-7 persen," kata dia.
Nantinya hasil dari investasi tersebut yang digunakan untuk memberikan subsidi kepada MBR yang ingin mendapatkan pembiayaan kepemilikan rumah.
"Hasil investasi itu yang digunakan untuk subsidi. Nah dana untuk KPR-nya, bank yang menyediakan 100 pesen. Kan konsepnya subsidi kayak KUR, bedanya kalau KUR masih dari dana belanja pemerintah, kalau ini dari dana abadi perumahan. Jadi lebih expand dari KUR, dan tidak hilang," papar dia.
Dia menegaskan, dengan adanya dana abadi perumahan, maka pembiayaan hunian bagi masyarakat akan makin terjamin.
"Nah kalau ini sudah terbentuk dana abadi maka ke depan ada kepastian, setiap tahun jumlah unit untuk disalurkan ke masyarakat, ke MBR ada kepastian. Ganti pemerintahan juga tidak ada masalah, karena ada kepastian," cetus Hirwandi.
Sumber dana abadi perumahan Hirwandi memaparkan, FLPP bisa menjadi sumber dana awal untuk pembentukan dana abadi perubahan ini.
Baca juga: Pemkab PPU Turut Serahkan Aset Perumahan MBR di Sepaku ke Otorita IKN
"Setiap tahun pemerintah dalam APBN dalam bentuk FLPP ditaruh di dana abadi tadi. Kemudian kita salurkan ke masyarakat, pengembalian dari masyarakat ditaruh lagi di dana abadi," cetusnya.
Selain itu dana abadi juga juga bisa dari iuran hari tua BP Jamsostek.
"Itu kan ada jaminan hari tua. Di peraturan pemerintah jaminan hari tua, 30 persen bisa dimanfaatkan untuk perumahan. Di Jamsostek ada sekitar Rp 300 triliun, 30 persennya sekitar Rp 90 triliun, itu gede," kata dia.
Hitungan Hirwandi, dengan bersumber awal dari FLPP hingga BP Jamsostek, setidaknya perlu 15 tahun untuk membentuk dana abadi perumahan ini.
"Dana FLPP yang sudah tersalurkan saat ini kurang lebih Rp 100 triliun. Kalau dana Jamsostek masuk, sekitar Rp 90 triliun, jadi Rp 190 triliun. Kalau setiap tahun pemerintah menutup Rp 20 triliun-Rp 30 triliun, toh jauh lebih kecil daripada KUR, jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan subsidi energi. tarohlan Rp 30 triliun setiap tahun, maksimal sampai 15 tahun, berarti ada Rp 450 triliun," paparnya, seperti dilansir Kompas.com.
"Ditambah yang sudah ada Rp 190 tirilun. Ditambah mungkin ada dana wakaf atau CSR dari bumn, nanti bisa terbentuk Rp 800 triliun, insya Allah itu cukup," tambah dia.
Dari dana abadi tersebut menurut Hirwandi, setidaknya bisa membiayai 400.000 rumah bagi MBR setiap tahunnya.
Saat ini backlog perumahan Indonesia masih tinggi, yakni mencapai 12,7 juta unit.
Sebagai informasi baclokg perumahan adalah kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan.
Sementara rumah tangga yang menghuni rumah layak huni baru 56,5 persen.
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Tanggal Presiden dan Wapres 2024-2029 Mulai Kerja dan Prediksi 61 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
61 Kandidat Menteri Kabinet Prabowo-Gibran dan Jadwal Pelantikan Presiden Wapres Terpilih 2024-2029 |
![]() |
---|
Kabinet Prabowo-Gibran - Siapa Ridwan Hisjam yang Diunggulkan Relawan Club 08 TKN Jadi Menteri ESDM? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.