Berita Mahulu Terkini
PPDB 2024 Resmi Dibuka, Sejumlah Sekolah di Mahakam Ulu Kaltim Kekurangan Ruangan
Sejumlah sekolah di Mahakam Ulu telah memulai PPDB secara serentak di sejumlah SMP yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur
Penulis: Kristiani Tandi Rani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025 untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah mulai dibuka di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur.
Sejumlah sekolah di Mahakam Ulu telah memulai PPDB secara serentak di sejumlah SMP yang ada di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Pendaftaran dijadwalkan berlangsung dari tanggal 24 hingga 29 Juni 2024 di ruangan pendaftaran sekolah tersebut.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Mahulu, Samson Batang mengatakan untuk penerimaan siswa baru, Disdik Mahulu tetap mengacu kepada Permendikbud tentang PPDB.
Baca juga: Bingung Daftar PPDB Online 2024, Orangtua Murid di Kukar Kaltim Datangi Sekolah
Ia menyebut, untuk PPDB, memang Disdik Mahulu tetap harus memicu pada aturan tersebut.
"Sistim zonasi itu seperti di masing-masing daerah, seperti di Ujoh Bilang. Saya baru dapat laporan dari kepala sekolah SMP tadi bahwa murid yang akan mereka terima itu sekian sedangkan ruangan tidak mencukupi," katanya, Jumat (28/6/2024) di Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Namun, dia menyebut sejumlah sekolah di Mahulu saat ini sedang terkendala oleh keterbatasan ruangan kelas belajar.
Mengenai hal tersebut, sebenarnya Disdik telah menganggarkan tapi hal itu baru bisa terealisasi pada tahun 2025 mendatang.
"Untuk pembangunan dua ruangan kelas di SMP Negeri 1 Long Bagun," ujarnya.
Sementara itu di SMP Negeri 2 Long Apari saat ini telah selesai dibangun namun sayangnya sekolah tersebut dikabarkan rusak sebelum digunakan.
Baca juga: Wujud Penghargaan Bagi Pahlawan Pendiri Mahakam Ulu, Pemkab Mahulu Bakal Bangun TPU
Ia menyebut mengenai hal itu, Ia mengatakan belum sempat meninjau langsung sekolah tersebut.
Namun, menurutnya bangunan tersebut tidak awet karena kualitas material yang digunakan kurang.
"Yang jelas kalau di daerah kabupaten Mahulu ini kan pasirnya yang kurang, pasirnya masih banyak yang bercampur tanah," tuturnya.
Ia memberi contoh, seperti bangunan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Mahakam Ulu yang beberapa dindingnya sudah mulai retak karena kualitas pasir yang digunakan kurang baik.
Tapi, Ia menyebut proses belajar-mengajar di sekolah itu sudah berlangsung dan tidak ada kendala lagi.
"Kemarin kan terkendala dengan kursi, akses kesana juga masih kurang bagus. Kita sangat menyangkan karena keputusan yang tergesa-gesa mereka menaroh di situ," ucapnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.