Pilkada Jatim 2024
Khofifah vs Risma Bisa Jadi Pertarungan Sengit di Pilkada Jatim, PDIP Belum Kasih Lampu Hijau
Khofifah vs Risma bisa jadi pertarungan sengit di Pilkada Jatim 2024, namun Risma tak berani minta maju pada PDIP.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Khofifah vs Risma bisa jadi pertarungan sengit di Pilkada Jatim 2024, namun Risma tak berani minta maju pada PDIP.
PDIP hingga kini belum menentukan siapa yang akan diusung di Pilkada Jawa Timur 2024.
Padahal ada kader PDIP yang digadang-gadang bisa jadi lawan berat Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jatim 2024.
Menteri Sosial Tri Rismaharani dinilai bisa menjadi lawan berat bagi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024.
Selain punya popularitas yang sama besarnya dengan Khofifah, Risma juga pernah menjadi Walikota Surabaya.
Namun, Tri Rismaharini mengaku belum mendapatkan arahan dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur 2024.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Jatim 2024 Terbaru, Penantang Baru Khofifah Muncul, Ada 3 Menteri Jokowi
Hal tersebut diungkapkan Risma menyusul kabar dirinya bakal menjadi penantang petahana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Pilkada Jatim.
"Ndak (tidak), ndak ada. Aku ndak pernah dapat arahan apapun ya," ujar Risma di Pusdiklat Kemensos, Jakarta, Jumat (29/6/2024).
Menteri Sosial ini mengaku tidak berani meminta untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur.
Dirinya mengaku tidak berharap untuk dicalonkan pada Pilkada Jatim.

"Enggak berani minta. Iya enggak boleh (berharap) , dan berdoa aja ndak berani aku. Ndak berani," ucap Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengaku tidak pernah meminta-minta untuk dicalonkan sebagai kepala daerah.
Risma mengatakan pertanggungjawaban sebagai kepala daerah sangat berat.
Baca juga: 2 Bakal Calon Bupati Terkuat Hasil Survei Pilkada Bogor 2024, Persaingan Jaro Ade dan Rudy Susmanto
"Aku tuh ndak pernah minta-minta itu ya, karena itu yang teman-teman lihat di dunia aja. Pertanggungjawaban itu yang paling berat itu pertanggungjawaban nanti. Kenapa? Karena kita hidupnya lebih lama di sana dari pada di sini, ya kan. Itu ribuan tahun di sana, ya kan. Jadi ndak, aku ndak berani," ungkap Risma.
"Ndak berani minta, bukan ndak berani. ya sudah kalau udah diturunkan mau apa aku, ya kan. Waktu wali kota, saya bilang mas aku ndak punya uang waktu dapat rekom itu kan. Bagaimana ini mas. bu tenang saja, kita memang gak punya uang, tapi Tuhan kita Maha Kaya," tambah Risma.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.