Berita Bontang Terkini

Kasus Stunting pada 4 Kelurahan di Bontang Masih Tinggi, Berbas Pantai Mencapai 29 Persen

Walikota Bontang Basri Rase pada Jumat lalu memenuhi undangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Ilustrasi - Petugas kesehatan melakukan penimbangan salah satu balita yang datang ke kegaiatan operasi timbang, di Posyandu Kasih Ibu di RT 5, Kelurahan Tanjung Laut Indah, awal Juni lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Walikota Bontang Basri Rase pada Jumat lalu memenuhi undangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, ke Kota Semarang, Jawa Tengah.

Basri didaulat sebagai salah satu kepala daerah penerima penghargaan Manggala Karya Kencana, atas kontribusinya dalam hal penanganan stunting.

Apakah penghargaan tersebut layak diterima pemerintah kota Bontang?. Pertanyaan itu coba diurai Tribunkaltim dengan data penanganan stunting di Bontang tahun ini.

Baca juga: Pemkot Bontang Gelar Operasi Timbang Kembali guna Cegah Stunting, Targetkan 9.336 Bayi dan Balita

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Bontang Bambang Sri Mulyono mengatakan penghargaan yang diterima Walikota Basri Rase merupakan hasil yang sepadan, dengan upaya yang dilakukan pemerintah sejauh ini dalam hal penanganan stunting.

Bambang membeberkan berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di Bontang tahun ini berada diangka 19 persen, dari jumlah sasaran bayi dan balita 9.091 jiwa.

Dengan kata lain prevalensi stunting di kota Taman turun sekitar 3 persen dari data 2023.

Hal itu pun selaras dengan data, dari upaya pendekatan operasi timbang yang masif dilakukan setiap kelurahan setiap bulannya. Dimana pemerintah menggunakan Aplikasi Sirindu yang dikelola Dinas Kominfo untuk merekap.

Meski demikian Bambang mengakui beberapa kelurahan kasus stuntingnya masih tinggi, lebih dari 22 persen.

 

4 Kelurahan itu adalah;

- Kelurahan Bontang Lestari dengan jumlah anak 608, masuk kategori stunting 176 anak dengan prevelensi 28,9 persen.

- Kelurahan Berbas Pantai jumlah anak 548, masuk kategori stunting 159 anak dengan prevelensi 29 persen.

- Kelurahan Bontang Kuala jumlah anak 319, masuk kategori stunting 73 anak dengan prevelensi 22.9 persen.

- Kelurahan Guntung jumlah anak 576, masuk kategori stunting 157 anak dengan prevelensi 27.3 persen.

 

Ia menjelaskan hasil intervensi yang dilakukan pada Mei lalu, prevelensi stunting masih stagnan di angka 19 persen.

Sementara pada Bulan Juni, Bambang menjelaskan pihaknya belum rampung melakukan pendataan pasalnya operasi timbang belum menyentuh seluruh sasaran.

Namun ia menarget di awal Juli mendatang operasi timbang bisa menyasar 90 persen bayi dan balita.

"Untuk updatenya belum selesai. Saat ini data yang saya pegang cakupan sasaran operasi timbang masih 70 persen, dengan kasus kategori stunting sekitar 19 persen atau 1.700 bayi dan balita. Sementara sasaran intervensi stunting ini kan lebih 9 ribu jiwa," ungkapnya saat dihubungi, Minggu (30/6/2024).

Meski demikan, Bambang masih optimistis dengan pola intervensi spesifik dan sensitif yang dijalan tim terpadu stunting yang dipimpin Wakil Walikota Najirah akan membuahkan hasil sesuai target diakhir tahun.

 

"Target kami sampai diakhir tahun tidak muluk-muluk. Bisa turun 2-3 persen adalah capaian luar biasa," tuturnya.

Bambang menjelaskan strategi intervensi tidak hanya bentuk operasi timbang, namun juga dilakukan dengan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak dan bayi kategori stunting.

Upaya itu tidak dikerjakan hanya oleh pemerintah. Namun juga melibatkan banyak pihak, termasuk perusahaan melalui dana CSR.

Kemudian, pemerintah juga merumuskan pola bapak asuh, melibatkan ASN 4 setingkat Asisten dan Kepala Dinas, tokoh agama dan masyarakat untuk ikut bertanggung jawab memberikan jaminan bantuan makan bergizi.

Selain itu yang tak kalah penting, sambung Bambang, pemerintah juga menggalakan pencegahan pernikahan dini, pendampingan ibu hamil sampai pemberian vitamin untuk bayi dan balita.

"Upaya-upaya ini yang terus kami jaga dan tepat sasaran agar tujuan dari penanganan stunting yang ditarget pemerintah turun sampai 14 secara nasional bisa berhasil," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved