Pilkada Jakarta 2024

Luhut Pasang Badan Bela Jokowi yang Dituduh Sekjend PKS Tawarkan Kaesang, LBP: Sakit Jiwa Kayanya!

Luhut Binsar Pandjaitan pasang badan bela Jokowi yang dituduh Sekjend PKS tawarkan Kaesang Pangarep, LBP: Sakit jiwa kayanya!

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/Yohanes Valdi Seriang Ginta
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai konferensi pers terkait Ekspedisi bersama Indonesia-OceanX di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (15/5/2024). Luhut Binsar Pandjaitan pasang badan bela Jokowi yang dituduh Sekjend PKS tawarkan Kaesang Pangarep, LBP: Sakit jiwa kayanya! 

TRIBUNKALTIM.CO - Tuduhan Sekjend Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Aboe Bakar Al Habsy kepada Presiden Jokowi berbuntut panjang.

Orang-orang dekat Jokowi langsung bereaksi.

Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan alias LBP.

Sebelumnya, Aboe Bakar Al Habsy mengungkapkan Jokowi menawarkan Kaesang Pangarep ke berbagai parpol agar dapat 'perahu' maju di Pilkada Jakarta 2024.

Membantah hal tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan mnyebut Presiden Jokowi adalah seorang demokrat.

Baca juga: Hasil Survei Terbaru Pilkada Jateng 2024 Berubah Total! Putra Jokowi Jadi Cagub Terkuat Jawa Tengah

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar itu bahkan menilai Jokowi terlalu demokratis.

Pasalnya Presiden selalu mendengar setiap kritik dan masukan yang membangun.

Itu sebabnya Luhut minta agar orang tidak omong sembarangan jika menyangkut Presiden.

Hal tersebut dinyatakan luhut merespon pernyataan kubu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyebut Jokowi menyodorkan nama Kaesang Pangarep kepada sejumlah partai di kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Semua ini orang nuduh-nuduh Pak Jokowi. Itu, jangan asal ngomong lah.

Pak Jokowi itu sepanjang yang saya tahu enggak pernah campur-campur soal itu," ujar Luhut di Monas, dikutip Kompas.com dari mengutip tayangan video Kompas TV, Jakarta, Minggu (30/6/2024).

"Saya kan anu, masih di kabinet. Orang bilang, sama soal nyolek-nyolek Gibran, mana pernah (Jokowi) ngomong soal Gibran jadi Wapres. Enggak pernah," sambungnya.

Luhut menjelaskan, dirinya juga sudah membantah isu tersebut ketika sedang berada di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan di hadapan guru besar Universitas Indonesia (UI).

Menurutnya, Jokowi adalah Presiden yang sangat demokratis, bahkan terlalu demokratis.

"Menurut saya, maaf, ha ha ha, kadang-kadang terlalu demokratis juga, karena mungkin saya tentara ya, saya enggak tahu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved