Berita Nasional Terkini

Luhut Pastikan Pemerintah Mampu Biayai Program Makan Bergizi Gratis, Minta Semua Pihak Tenang

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memastikan negara mampu membiayai program makan bergizi gratis.

Instagram @luhut.pandjaitan
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pastikan pemerintah mampu biayai program makan bergizi gratis. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, memastikan negara mampu membiayai program Makan Bergizi Gratis.

Luhut meminta kepada semua pihak untuk tidak khawatir terkait pembiayaan program Makan Bergizi Gratis.

Luhut meyakini program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan sesuai dengan janji kampaye Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Luhut, anggaran yang dimiliki negara bisa saja mencukupi biaya program tersebut lantaran dianggarkan secara bertahap.

Baca juga: Proyek Pembangunan IKN Masuk APBN Era Prabowo-Gibran, Anggaran Lebih Kecil dari Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Tantangan Kabinet Prabowo-Gibran Realisasikan Program Makan Bergizi Gratis, Pengamat: Ubah Regulasi

"Orang takut nanti anggaran belanja kita enggak kuat, sebenarnya bertahap enggak ada masalahnya," ujarnya dalam acara MINDialogue di Hotel Bidakara, Jakarta, (20/6/2024).

Luhut bilang, nantinya pada permulaan akan dianggarkan sebesar Rp 20 triliun.

Dengan demikian, anggaran program Makan Bergizi Gratis tidak langsung sebesar Rp 250 triliun seperti yang selama ini diisukan.

"Apanya yang Rp 250 triliun? Itu angka kita mulai mungkin dengan Rp 20 triliun untuk bertahap sambil jalan," kata Luhut.

Menurutnya, program Makan Bergizi Gratis ini justru menjadi kesempatan yang bagus mengingat banyak anak Indonesia yang tidak berkesempatan mendapatkan gizi dari daging dan telur menjadi bisa makan makanan yang bergizi.

"Dan program itu sudah dijalankan di 93 negara, bukan hal yang aneh," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga telah membuat skenario ekonomi terkait hal ini.

Didapati dengan defisit anggaran 2,5 persen, Indonesia dapat menganggarkan sebesar Rp 612 triliun.

Baca juga: Kelola Rp 450 T! Fakta Baru Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis Kabinet Prabowo-Gibran

Anggaran tersebut tidak hanya bisa untuk merealisasikan program Makan Bergizi Gratis tetapi juga bisa untuk membangun jalan tol Sumatera dan meneruskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Jadi negara ini menurut saya kita tidak perlu khawatir. Asal kita kelola dengan baik, asal kita kurangin kebocoran-kebocoran (anggaran). Dengan digitalisasi kita akan bisa mengurangi secara signifikan jadi kita bisa membaik lagi," tuturnya.

Masuk RAPBN 2025

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan, alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis sudah disiapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto itu rencananya akan mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun pada 2025.

"Untuk tahun pertama pemerintahan beliau tahun 2025 telah disepakati alokasi (Makan Bergizi Gratis) sekitar Rp 71 triliun di dalam RAPBN 2025," ujar dia, dalam konferensi pers, di Kantor Pusat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (24/6/2024).

Bendahara Negara menjelaskan, angka itu didapat dari hasil koordinasi yang dilakukan antara pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan tim presiden terpilih Prabowo.

Berdasarkan hasil koordinasi tersebut disepakati, program Makan Bergizi Gratis bakal dilaksanakan secara bertahap, sehingga tidak membebani pos belanja APBN.

Baca juga: Prabowo Koreksi Program Makan Siang Gratis jadi Makan Bergizi Gratis, Sebut Istilah yang Lebih Tepat

"Presiden terpilih Bapak Prabowo telah menyampaikan, bahwa beliau menyetujui bahwa pelkasanaan program Makan Bergizi Gratis dilaksanakan secara bertahap," kata Sri Mulyani.

Dengan demikian, Sri Mulyani memastikan, pemerintah tetap menjaga defisit fiskal APBN 2025 di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), yakni di kisaran 2,29 sampai 2,82 persen terhadap PDB.

"Angka Rp 71 triliun itu ada di dalam range postur defisit 2,29 sampai 2,82 persen," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo - Gibran Thomas Djiwandono membenarkan, alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis Rp 71 triliun pada 2025 sudah disepakati oleh Prabowo.

Akan tetapi, angka tersebut masih berpotensi berubah, sebab pembahasan RAPBN 2025 masih dilakukan oleh pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Tentunya kita harus menunggu siklus APBN di DPR nanti, itu juga penting digarisbawahi, kami sangat mengikuti siklus tersebut, jadi angka yang sudah disepakti tetap harus melewati siklus APBN," ucapnya.

Makan Bergizi Gratis Penting

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendongkrak angka pertumbuhan ekonomi nasional mencapai kisaran 6-8 persen.

Baca juga: Kementerian Khusus Program Makan Bergizi Gratis di Kabinet Prabowo-Gibran Sedang Dipertimbangkan

Oleh karenanya, ia bilang, program makan bergizi menjadi salah satu program yang penting untuk dilaksanakan guna merealisasikan perbaikan kualitas SDM tersebut.

Selain program andalan Prabowo-Gibran itu, Sri Mulyani menyebutkan, berbagai program lain terkait dengan perbaikan kualitas SDM, seperti reformasi kesehatan dan perbaikan kualitas pendidikan, juga menjadi penting dilakukan.

"Program perbaikan sumber daya manusia termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan, perbaikan kualitas pendidikan, serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Indonesia," tutur dia dalam Rapat Paripurna DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Lebih lanjut, bendahara negara bilang, lewat perbaikan kualitas, produktivitas SDM diharapkan dapat meningkat sehingga pada akhirnya berkontribusi positif terhadap kegiatan ekonomi nasional.

"Hal ini bisa diperoleh melalui investasi sumber daya manusia dan transformasi ekonomi agar menciptakan nilai tambah yang semakin tinggi di dalam perekonomian nasional," ujar Sri Mulyani.

Perbaikan kualitas SDM untuk mendongkrak produktivitas telah dilakukan negara maju yang berhasil keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap seperti Korea Selatan.

"Maka, diperlukan produktivitas tinggi yang konsisten," ucap Sri Mulyani.

Melalui perbaikan kualitas SDM yang konsisten, Sri Mulyani meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat terdongkrak dari kisaran 5 persen sehingga visi Indonesia Maju 2045 dapat terealisasi.

Baca juga: Prabowo Pertimbangkan Bentuk Kementerian Khusus Tangani Makan Bergizi Gratis, Perlukah?

Sebagai informasi, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengubah nama program andalannya, dari makan siang gratis menjadi Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak.

Prabowo menjelaskan, nama program makan siang gratis diganti menjadi Makan Bergizi Gratis untuk anak-anak karena ia menyadari banyak anak sekolah masuk sejak pagi dan pulang ketika siang hari.

Jika program makan gratis baru dilakukan pada siang, menurutnya, kebijakan ini dinilai sia-sia karena anak sekolah sudah pulang.

“Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan?” ujar Prabowo, dilansir dari pemberitaan sebelumnya di Kompas.com, Kamis (23/5/2024).

Adapun dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 disebutkan, peningkatan gizi anak sekolah masuk anggaran pendidikan pemerintah tahun depan.

Untuk memfasilitasi program tersebut, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan di kisaran Rp 708,2 triliun-Rp 741,7 triliun, lebih tinggi dari alokasi anggaran pendidikan tahun ini sebesar Rp 665 triliun. (*)

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Bantah Negara Tak Mampu Biayai Program Makan Siang Gratis"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved