Tribun Kaltim Hari Ini
Jemaah Haji Asal Tarakan Meninggal Dunia di Balikpapan, Keluarga Sempat Video Call saat di Jeddah
Isak tangis keluarga pecah saat ambulance tiba membawa peti berisi jenazah almarhumah Kamah binti Kario Wiyono, jemaah haji asal Tarakan
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Isak tangis keluarga pecah saat ambulance tiba membawa peti berisi jenazah almarhumah Kamah binti Kario Wiyono, jemaah haji asal Tarakan yang tergabung dalam kloter 6 meninggal dunia saat tiba di Balikpapan, Selasa (2/7/2024).
Sekitar pukul 13.40 WITA, jenazah tiba di kediamannya, Jalan Gunung Kerinci RT 10 Kelurahan Kampung Enam, Rabu (3/7/2024).
Jenazah dimakamkan di TPU Gunung 10 Kelurahan Kampung Enam Kota Tarakan selepas Azhar.
Baca juga: Kemenag Mencatat Sudah 22 Calon Jamaah Haji Indonesia Wafat di Tanah Suci
Supriyanto, anak bungsu almarhumah mengatakan, pihak keluarga menerima informasi sang ibu meninggal Selasa (2/7/2024) malam.
Posisi sang ibu sudah naik bus menuju asrama haji di embarkasi Balikpapan. "Yang jelas kami dapat informasinya kemarin, beliau turun dari bus ke klinik, beliau muntah karena kelelahan. Terbang 11 jam dari Jeddah ke Balikpapan," ungkap Suprianto.
Dia mengakui terakhir berkomunikasi dengan sang ibu sehari sebelum keberangkatan melalui video call. Tepatnya sebelum terbang dari Jeddah menuju Balikpapan.
Sebelumnya, Kamis (27/6/2024), sang ibu sempat berkomunikasi dengan keluarga.
"Saat komunikasi tidak ada mengeluh kesehatannya. Itu melalui video call. Kami lihat sehat ibu. Alhamdulillah semua sudah lewat rangkaian haji, tinggal pulang. Sebelumnya juga tidak ada firasat," aku Suprianto.
Sang ibu memang memiliki sakit jantung. Namun selalu rutin dikontrol sehingga kondisi jantungnya tetap aman selama haji. Informasi yang dia dapatkan dikarenakan kelelahan perjalanan panjang.
"Kelelahan dan sudah usia. Usia ibu 79 tahun. Berangkat sendirian ke sana. Kalau kemarin harusnya panggilannya tahun 2019. Tapi karena Covid-19 ditunda dan tahun ini baru bisa berangkat. Kalau kapan daftarnya, itu kakak saya yang tahu," ujar pria berusia 46 tahun ini.
Dia mengatakan bahwa tahun ini ada kuota tambahan untuk lansia dan ibunya masuk dalam list keberangkatan.
"Kalau tidak salah 12 tambahan dan beliau dapatkan panggilan. Kalau daftar hajinya itu kakak semua yang urus," ungkapnya.
Dari penuturan Suprianto, mendiang sang ibu hanya seorang ibu rumah tangga. Ayahnya sudah meninggal terlebih dahulu. Ibunya memiliki empat anak dan dia sendiri anak bungsu.
Selama hidup almarhumah dikenal tak pernah mengeluh dan merasa sakit. Sang ibu dikenal orang yang kuat dan tegar. Bahkan sepeninggal sang ayah, dia saat itu masih balita, pekerjaan apa saja dilakoni sang ibu. Termasuk menjadi tukang cuci.
Kronologi Pertemuan Menhut Raja Juli dan Eks Tersangka Pembalak Liar Azis Wellang, Fotonya Viral |
![]() |
---|
3 Dalang Molotov Unmul Masih Diburu, Diduga Perencana hingga Mendanai Aksi di Gedung DPRD Kaltim |
![]() |
---|
4 Mahasiswa Unmul Tersangka Bom Molotov Dapat Penangguhan Penahanan, Tetap Wajib Lapor |
![]() |
---|
Hasanuddin Mas’ud Berjanji di Atas Mobil Komando, Aliansi Mahasiswa Kaltim Gelar Aksi Demo |
![]() |
---|
Rumah Mewah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Mobil Listrik Turut Dirusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.