Tribun Kaltim Hari Ini

Siap Meriahkan Pesta Budaya Irau di Tana Tidung, 140 Siswa SMA Semangat Latihan Tari

Pelaksanaan Pesta Budaya Irau Kabupaten Tana Tidung semakin dekat. Acara tersebut akan diisi oleh salah satu tarian massal

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
SESI LATIHAN - Para penari saat sesi latihan di aula SMA Negeri Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung, Minggu (7/7). 

TRIBUNKALTIM.CO - Pelaksanaan Pesta Budaya Irau Kabupaten Tana Tidung semakin dekat. Acara tersebut akan diisi oleh salah satu tarian massal.

Kurang lebih 140 siswa dari seluruh SMA yang ada di Kabupaten Tana Tidung ikut serta dalam aksi tari massal itu.

"Insya Allah jumlah penari yang terlibat sekitar 140 penari yang terdiri dari siswa-siswi SMA yang ada di Kabupaten Tana Tidung," ujar pelatih tari massal, Usman, Minggu (7/7).

Persiapan yang dilakukan oleh Usman dan timnya adalah pemberian materi dan mengajarkan pola gerak dari tiga tarian yang akan dipertunjukkan.

Baca juga: Decky Samuel Berniat Maju Pilkada Tana Tidung Kalimantan Utara, Terpanggil Bangun Tanah Kelahiran

Satu dari tiga tarian yang ditunjukkan ke publik adalah Tari Upun Taka Beselimpung.

"InsyaAllah akan kita tampilkan tiga tari yang dilakukan secara mendeley Upun Taka Beselimpung yang artinya Tana Tidung Bersatu, Jepin dan Tari Kreasi dari teman-teman Blusu yang ada di Tana Tidung," ungkapnya.

Pria yang juga merupakan pengurus Rumah Panggung Pagun Tengara Artploration kota Tarakan mengaku cukup sulit melatih para peserta.

Karena kondisi tubuh masing-masing peserta tari berbeda-beda. Namun ia mengapresiasi semangat dari teman-teman penari yang luar biasa.

"Kesulitannya memberikan gerak ke teman-teman karena ada yang sangat cerdas tubuhnya sehingga cepat menerima gerakan.

Tapi ada juga yang mengulang gerakan sampai 10 kali baru bisa. Tapi antusiasme dan semangat teman-teman itu yang perlu dibanggakan karena mereka sangat rajin dalam belajar," katanya.

Untuk kendala lain yang harus dihadapi timnya yakni keterbatasan tempat yang memadai selama proses latihan.

"Tidak ada tempat proses latihan yang nyaman, kalau misalnya di lapangan kan takut kakinya melepuh. jadi kita minta di ruangan tapi ruangannya juga agak sempit.

Tapi walaupun begitu, hal tersebut tidak mengurangi semangat dan kerja keras dari para lelatih maupun penari," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved