Kunjungan Paus Fransiskus
Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Lengkap dengan Tanggal dan Jam Misa di GBK
Inilah jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia hari 1-3 lengkap dengan tanggal dan jam Misa di GBK.
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia hari 1-3 lengkap dengan tanggal dan jam Misa di GBK.
Paus Fransiskus merupakan paus ketiga yang pernah menginjakkan kaki di Indonesia.
Pertama Paus Santo Paulus VI, 3 Desember 1970; kedua Paus Santo Yohanes Paulus II, 8 - 12 Oktober 1989.
Sesuai jadwal kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia yang dirilis resmi oleh Vatikan, Paus Fransiskus akan datang ke Istana Negara hingga ditutup dengan misa di GBK.
Baca juga: NATO Jadi Biang Kerok Terjadinya Perang Rusia vs Ukraina, Paus Fransiskus Sebut Ada Provokasi
Selain itu, Paus Fransiskus juga bakal menghadiri pertemuan antar-agama (interreligious meeting) di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis, 5 September 2024, pukul 09.00 WIB.
Paus Fransiskus akan meninggalkan Roma, Italia pada Senin (2/9/2024) pukul 17.15 waktu Roma dan tiba di Bandara Soekarno Hatta keesokan harinya Selasa (3/9/2024), pukul 11.30 WIB.
Dalam pernyataan dari perss office Takhta Suci, hari Jumat (5/7/2024 ) siang, kunjungan resmi Paus Fransiskus sebagai pemimpin tertinggi Katolik Roma dan Kepala Negara Takhta Suci akan dimulai hari Rabu (4/9/2024).
Rabu 4 September 2024: Paus di Istana Negara dan Katedral Jakarta
Rabu 4 September 2024 pukul 09.30 WIB, Paus asal Argentina ini akan tiba di Istana Merdeka, Jakarta.
Paus Fransiskus bertemu Presiden RI Joko Widado, pada pukul 10.00 WIB
Setelah bertemu Presiden Jokowi, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Vatikan Rilis Rangkaian Kegiatan Paus Fransiskus di Istana Negara, Istiqlal hingga Misa di GBK, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan Korps Diplomatik, Masyarakat Sipil, tokoh masyarakat dan para pejabat pukul 10.35 WIB.
Pertemuan akan dilangsungkan di Istana Negara, pada kesempatan ini, Paus Fransiskus akan berpidato.

Dari Istana Negara, paus pertama dari Ordo Serikat Yesus ini akan bertemu dengan para anggota Serikat Yesus di Indonesia.
Pertemuan pada pukul 11.30 WIB ini akan dilakukan di Apostolic Nunciatura, Kedutaan Besar Vatikan.
Sore harinya, pukul 16.30 WIB, Paus dijadwalkan bertemu dengan para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris dan katekis.
Pertemuan khusus ini diselenggarakan di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral, Jakarta, pukul 16.30 WIB.
Setelah pertemuan di Katedral, pada petang harinya, pukul 17.35 WIB, Paus Fransiskusyang memberikan perhatian besar kepada kaum muda ini, akan bertemu dengan kaum muda dari "Scholas Occurantes" di Youth Center Grha Pemuda, kompleks Katedral.
Scholas Occurantes adalah organisasi internasional yang bergerak di lima benua melalui jaringan pendidikan ekstensif. Misinya adalah menciptakan "Culture of Encounter"; dengan menyatukan generasi muda dari berbagai latar belakang dalam pengalaman pendidikan yang menghasilkan pemahaman di seluruh dunia. Intinya, membangun persaudaraan.
Kamis 5 September 2024: Paus di Masjid Istiqlal dan Misa Akbar di GBK
Pada hari Kamis (5/9/2024) Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun ini, akan menghadiri "interreligious meeting", pertemuan antara para tokoh agama di Masjid Istiqlal.
Bagi paus yang pada 4 Februari 2019, bersama Imam Agung Masjid Al-Azhar Mesir Sheik Ahmed el-Tayeb menandatangani Dokumen Abu Dhabi (Document of Human Fraternity) ini, pertemuan di Masjid Istiqlal tersebut sangat penting.
Dalam dokumen itu (Human Fraternity for World Peace and Living Together) kedua pemimpin agama itu menegaskan bahwa "kita semua bersaudara."
Dokumen ini memiliki tujuan untuk membangun perdamaian di tengah maraknya intoleransi agama.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa "Iman kepada Allah mempersatukan dan tidak memecah belah. Iman itu mendekatkan kita, kendatipun ada berbagai macam perbedaan, dan menjauhkan kita dari permusuhan serta kebencian."
Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sangat berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis, rukun, di antara umat beragama. Maka itu, dokumen tersebut penting untuk disebar-luaskan. Dan, pertemuan di Masjid Istqlal nanti kiranya juga dalam semangat Dokumen Abu Dhabi
Setelah menghadiri acara di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus akan ke kantor KWI bertemu para penerima manfaat dari organisasi-organisasi amal di Indonesia.
Puncak dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah perayaan Misa Suci di Gelora Bung Karno.
Misa Agung yang akan dipimpin Paus Fransiskus ini akan diikuti ribuan umat Katolik dari berbagai wilayah Indonesia. Misa dimulai pada pukul 17.00 WIB.
Tidak seperti Paus Santo Yohanes Paulus II yang mengunjungi Jakarta, Yogyakarta, Maumere, Medan, dan Dilli (Timor Timur), Paus Fransiskus hanya akan mengunjungi Jakarta.
Baca juga: Lengkap Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia, Cara Menghadiri Misa Akbar di GBK
Hari Ketiga Paus Fransiskus di Indonesia Jumat 6 September 2024
Pagi harinya, hari Jumat (6/9/2024) pukul 09.45 WIB Paus Fransiskus mengakhiri kunjungan apostolik dan kenegaraan ini serta terbang ke Port Moresby, PNG.
Paus Fransiskus Bakal Sambangi Terowongan Istiqlal Katedral
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mengungkapkan Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus akan menyambangi Terowongan Silaturahmi
Terowongan ini menyambungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang posisinya berseberangan.
Meski begitu, Nasaruddin mengatakan rencana kunjungan ini akan disesuaikan dengan kondisi Paus Fransiskus.
"Iya (ke Terowongan Silaturahmi), tergantung kesehatannya pada saat itu ya, karena kan sudah tua ya," ujar Nasaruddin di Hotel Ashley, Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Menurut Nasaruddin, terowongan ini merupakan simbol dari toleransi antar umat beragama di Indonesia.
Kunjungan ini, kata Nasaruddin, dapat memberikan citra positif bagi Indonesia di kancah internasional.
"Kalau dari Kami sudah siapkan ya bahwa ini simbol toleransi Kita sudah membangun jembatan toleransi. Jadi Insya Allah itu bisa memberi citra positif Indonesia di mata luar," tutur Nasaruddin.
Nasaruddin mengatakan Indonesia mendapatkan atensi dari Paus Fransiskus.
Mengingat dari banyaknya negara yang mengundang, Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk dalam daftar kunjungan Paus Fransiskus.
Kehadiran terowongan yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral itu, menurut Nasaruddin, menjadi simbol toleransi.
"Karena diantara banyak pengundangnya Disuruh yang diundang itu hanya Yang dikunjungi adalah Indonesia kan. Kita mayoritas muslim, tapi bahkan masuk di rencananya, kalau melihat terowongan itu kan, terowongan toleransi," katanya, seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Paus Fransiskus Bakal Sambangi Terowongan Istiqlal Katedral Saat Kunjungi Indonesia.
Dirinya meyakini Indonesia siap dalam menyambut sosok panutan bagi umat Katolik itu.
"Indonesia itu dikenal sebagai negara yang paling berpengalaman menerima tamu terhormat apakah di Bali atau Jakarta. Insya Allah sistem keamanan kita itu diakui di luar negeri," pungkasnya.
Seperti diketahui, Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Masjid Istiqlal pada 5 September 2024 mendatang. Kunjungan itu dilakukan di sela-sela rangkaian lawatan Paus Fransiskus ke Indonesia yang rencananya dilakukan pada 3-6 September 2024. (*)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.