Berita Nasional Terkini
4 Krisis Harus Dihadapi Kabinet Prabowo-Gibran, Nyaris 50 Persen Pendapatan Negara Buat Bayar Utang
4 krisis harus dihadapi kabinet Prabowo-Gibran, nyaris 50 persen pendapatan negara buat bayar utang
Banyak pihak yang menilai Sri Mulyani merupakan menteri yang sangat tepat di posnya.
Namun, tak sedikit pula yang menyorot utang Pemerintah Indonesia saat ini yang dinilai sangat besar.
Sosok Menteri Keuangan (Menkeu) di kabinet Prabowo-Gibran menjadi sorotan Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri.
Menurut Faisal Basri, Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih 2024-2029 harus berhati-hati memilih sosok Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran.
Faisal Basri mengingatkan fungsi penting dari sosok Menkeu di kabinet Prabowo-Gibran.
Ia mengatakan sosok Menteri Keuangan nantinya harus bisa melakukan rem terhadap jalannya perekonomian nasional.
Baca juga: Jokowi Wariskan Utang Jumbo untuk Prabowo, Ekonom Ingatkan Jatuh Tempo Utang Besar di Tahun 2025
Baca juga: IKN Kaltim tak Perlu Digeber Siap Pakai saat Ganti Pemerintahan Baru, Eks Wamenlu: Jangan Utang Budi
Kamis (4/7/2024), Faisal Basri saat ditemui di Cikini, Jakarta Pusat mengatakan, "Sosok Menteri Keuangan, fungsinya apa sih? Nge-rem. Dia nge-rem. Kita mau masuk jurang, di-rem gitu.
Kalau Menteri Keuangannya tidak (memiliki) kuasa nge-rem, lost saja, masuk tepi jurang krisis kita. Jadi hati-hati."
Menurut Faisal Basri, Prabowo tak boleh memilih sembarangan orang untuk mengisi posisi Menteri Keuangan, apalagi kandidat dari partai politik.
"Ini lebih merupakan harapan. Kalau orang partai kan banyak kepentingan, bahaya," ujarnya.
Lebih lanjut, Faisal mengatakan, Menteri Keuangan harus cakap lantaran bertugas untuk mengelola pendapatan, pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran.
"Makanya siap-siap dibenci oleh banyak orang, banyak teman-temannya sebagai Menteri," ucap dia. (*)
Artikel ini bersumber dari Kontan berjudul Pemerintahan Prabowo Warisi Ekonomi Sulit, Mulai Utang Jumbo Hingga Lapangan Kerja
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
6 Siswa Mundur saat MPLS, Jumlah Siswa Sekolah Rakyat di Jember Naik Turun dan Belum Penuhi Kuota |
![]() |
---|
Kontroversi Buku Jokowi’s White Paper, Kuasa Hukum Eks Presiden Sebut Fitnah dan Upaya Bangun Alibi |
![]() |
---|
Bebas Bersyarat, Setya Novanto Masih Punya Larangan Jabatan Publik hingga 2,5 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Mario Dandy, Terpidana Penganiayaan David Ozora Dapat Remisi 6 Bulan di HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Buya Yahya Ungkap Pandangan soal Rebo Wekasan: Fokus pada Ibadah Sesuai Ajaran Islam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.