Berita Balikpapan Terkini

Bisnis Sambal Bareng Suami, Bikin Cuan UMKM Panggoaran Kitchen Balikpapan Hingga Kalimantan Tengah

Wanita yang awalnya bekerja di bidang marketing salah satu perusahaan pelayaran tersebut berani untuk menerima tantangan tersebut

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/FAHMI RACHMAN
Pemiliki UMKM Panggoaran Kitchen, Aztuti.TRIBUNKALTIM.CO/FAHMI RACHMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Berani keluar dari zona nyaman menjadi salah satu awal baik untuk memulai usaha.

Hal ini juga dilakukan oleh Pemilik UMKM Panggoaran Kitchen, Aztuti Ndayani Siregar.

Ia mengaku, memulai usaha kulinernya dari tantangan sang suami untuk berkarir diluar zona nyamannya.

Tak ayal, wanita yang awalnya bekerja di bidang marketing salah satu perusahaan pelayaran tersebut berani untuk menerima tantangan tersebut.

"Karena dikasi tantangan sama suami. Apakah masih ingin bekerja? Gitu. Saya juga ingin memiliki usaha yang dikelola sendiri dan diwariskan ke anak," jelasnya, Jumat (12/7/2024).

Sehingga, setelah mengikuti pelatihan memulai usaha, Aztuti membuka bisnis sambalnya pada 2023 lalu.

Baca juga: Bantu Tingkatkan Perekonomian Masyarakat, Polsek Kuaro Paser Hadirkan Inovasi UMKM Presisi 

Baca juga: Even BPN Go Hadirkan Lebih dari 80 Tenant UMKM Balikpapan

Inovasi masakan sambal yang ia ambil dari resep keluarga turun temurun, tanpa bahan pengawet.

"Karena memang bapak dan paman saya gak suka terasi sehingga, dibuat inovasi seperti ini, pengganti terasi," ungkapnya.

Seperti pemula pada umumnya, usaha milik Aztuti penuh dengan rintangan. Sehingga, ia mulai menjual produk sambal teri udang miliknya ke teman-teman terdekatnya, bahkan beberapa kali ia juga sempat menerima kritik dan saran dari mereka.

"Kebetulan suami saya kerja di lokasi. Dibawa sama suami ke lokasi, ternyata rasanya cocok dan dijual disana,"tambahnya.

Ya, kesabaran dan keuletan Aztuti berbuah manis. Dalam kurang lebih satu tahun, produk sambalnya itu tersebar di 10 outlet Balikpapan dengan harga Rp 30 ribu perbotol seberat 200 gram.

Tak tanggung-tanggung, usaha sambal UMKM tersebut juga meluas hingga wilayah Kalimantan Tengah, terutama di area site tempat suaminya bekerja.

Ia membeberkan, dalam seminggu, produk tersebut dikirim dari Balikpapan ke wilayah Kalimantan Tengah melalui travel. Bahkan, usaha ini juga telah memiliki reseller di area tersebut.

"Saya ditarget suami, Sekali produksi, minimal 100 botol 1 minggu harus kirim ke site. Untuk dipasarkan disana, juga ada reseller," bebernya.

Tak hanya itu, Aztuti juga terus melebarkan usahanya dengan menghadirkan produk baru berupa tahu bakso dan dimsum. Inovasi ini ia dapatkan karena keluhan sang anak pada ibunya yang terus menjual sambal.

Baca juga: Konsisten Dukung Produk Lokal, Shopee Perluas Akses UMKM dan Brand Lokal ke Seluruh Indonesia

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved