Pilkada Jakarta 2024

Pengamat Ungkap Anies Disandera PKS di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun Bocorkan Skema Penjegalan

Pengamat ungkap Anies Baswedan disandera PKS di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun bocorkan skema penjegalan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Anies Baswedan saat ditemui di Jakarta Fair 2024, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/6/2024) malam. Pengamat ungkap Anies Baswedan disandera PKS di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun bocorkan skema penjegalan 

TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan belum mendapatkan dukungan yang cukup dari partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Sejauh ini, baru Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang menyatakan dukungannya secara resmi.

Itu pun dengan syarat harus berpasangan dengan Sohibul Iman.

Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga , Anies Baswedan dipaksa harus menerima kader PKS, Sohibul Iman sebagai cawagub pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Golkar Bahas Isu Anies-Kaesang Usai Putra Jokowi Sowan ke PKS, 6 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024

Baca juga: 3 Hasil Survei Terbaru Pilkada Banten 2024, Kaesang Optimis PSI Kalahkan Golkar yang Jagokan Airin

Jamil menyebut, keputusan PKS itu akan lebih memberi kepastian bagi Anies untuk dapat maju pada Pilkada Jakarta 2024.

Sebab, PKS dengan 18 kursi tinggal mencari satu partai lagi, maka Anies akan dapat tiket maju menjadi cagub Jakarta 2024.

Namun, hingga kini belum ada partai yang memberikan sinyal untuk ikut mengusung pasangan Anies-Sohibul Iman.

Bahkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NasDem sebagai partai yang tergabung dalam koalisi perubahan di Pilpres 2024 juga belum menyatakan dukungannya terhadap pasangan yang dijuluki AMAN itu.

"Hanya saja, Anies seperti disandera oleh PKS untuk berpasangan dengan Sohibul Iman.

Anies harus menerima Sohibul Iman apa adanya," kata Jamil saat dikonfirmasi, Jumat (12/7/2024).

"Padahal, Sohibul Iman belum tentu diterima partai lain.

Nasdem dan PKB bisa saja menolak Sohibul Iman karena nilai jualnya yang masih rendah," imbuhnya.

Dia mengatakan, Nasdem dan PKB bisa saja mengajukan kadernya yang lebih menjual daripada Sohibul Iman.

Hal tersebut tentu akan menyulitkan Anies karena sudah dikunci PKS.

Baca juga: Surya Paloh Serahkan Langsung SK Rekomendasi DPP Partai NasDem ke Rudy Mas’ud

"Jadi, pilihan menerima Sohibul Iman dapat menjadi simalakama bagi Anies. Dimakan bisa aman dengan PKS, tapi bisa tidak aman dengan Nasdem dan PKB. Sebaliknya, tidak dimakan akan aman dengan Nasdem dan PKB tapi bermasalah dengan PKS," ucapnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved