Pilkada Jakarta 2024
Pengamat Ungkap Anies Disandera PKS di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun Bocorkan Skema Penjegalan
Pengamat ungkap Anies Baswedan disandera PKS di Pilkada Jakarta 2024, Refly Harun bocorkan skema penjegalan
TRIBUNKALTIM.CO - Anies Baswedan belum mendapatkan dukungan yang cukup dari partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Sejauh ini, baru Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang menyatakan dukungannya secara resmi.
Itu pun dengan syarat harus berpasangan dengan Sohibul Iman.
Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga , Anies Baswedan dipaksa harus menerima kader PKS, Sohibul Iman sebagai cawagub pendampingnya di Pilkada Jakarta 2024.
Baca juga: Golkar Bahas Isu Anies-Kaesang Usai Putra Jokowi Sowan ke PKS, 6 Survei Terbaru Pilkada Jakarta 2024
Baca juga: 3 Hasil Survei Terbaru Pilkada Banten 2024, Kaesang Optimis PSI Kalahkan Golkar yang Jagokan Airin
Jamil menyebut, keputusan PKS itu akan lebih memberi kepastian bagi Anies untuk dapat maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Sebab, PKS dengan 18 kursi tinggal mencari satu partai lagi, maka Anies akan dapat tiket maju menjadi cagub Jakarta 2024.
Namun, hingga kini belum ada partai yang memberikan sinyal untuk ikut mengusung pasangan Anies-Sohibul Iman.
Bahkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NasDem sebagai partai yang tergabung dalam koalisi perubahan di Pilpres 2024 juga belum menyatakan dukungannya terhadap pasangan yang dijuluki AMAN itu.
"Hanya saja, Anies seperti disandera oleh PKS untuk berpasangan dengan Sohibul Iman.
Anies harus menerima Sohibul Iman apa adanya," kata Jamil saat dikonfirmasi, Jumat (12/7/2024).
"Padahal, Sohibul Iman belum tentu diterima partai lain.
Nasdem dan PKB bisa saja menolak Sohibul Iman karena nilai jualnya yang masih rendah," imbuhnya.
Dia mengatakan, Nasdem dan PKB bisa saja mengajukan kadernya yang lebih menjual daripada Sohibul Iman.
Hal tersebut tentu akan menyulitkan Anies karena sudah dikunci PKS.
Baca juga: Surya Paloh Serahkan Langsung SK Rekomendasi DPP Partai NasDem ke Rudy Mas’ud
"Jadi, pilihan menerima Sohibul Iman dapat menjadi simalakama bagi Anies. Dimakan bisa aman dengan PKS, tapi bisa tidak aman dengan Nasdem dan PKB. Sebaliknya, tidak dimakan akan aman dengan Nasdem dan PKB tapi bermasalah dengan PKS," ucapnya.
Menurutnya, jika mantan Gubernur DKI Jakarta itu berpasangan dengan Mohamad Sohibul Iman, maka elektabilitas pasangan ini akan sulit terkerek.
Sohibul Iman saat ini merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden PKS.
"Sohibul Iman akan sulit mengerek elektabilitasnya. Hal ini tentunya akan menyulitkannya mengerek elektabilitas pasangannya," kata Jamil.
Refly Harun Sebut Anies Dijegal?
Pengamat politik sekaligus pakar hukum tata negara Refly Harun mengungkap seputar adanya dugaan skenario menggagalkan Anies Baswedan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
Analisa ini dibeberkan Refly Harun setelah mencermati adanya pertemuan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, dan para petinggi PKS baru-baru ini.
Setelah petemuan, kata Refly, muncul sejumlah pernyataan yang terdengar aneh, seperti skenario duet PSI dengan PKS, hingga ucapan duet Anies-Kaesang menarik.
Baca juga: Kapolda Kaltim Mengaku Sudah Siapkan Pengamanan Pilkada Serentak 2024
"Ini agak aneh juga ya, karena PSI pernah bilang kalau tidak dengan Sohibul tidak bisa PKS ikut.
Tapi begitu ketemu PSI, duet Anies-Kaesang menarik. Luar biasa ya, makan siang apa yang disuguhkan Kaesang ya?," ujar Refly.
Refly mengatakan, pasangan Sohibul Iman - Anies Baswedan telah dilaunching, namun masalahnya, jumlah kursi untuk mengusung duet ini masih belum mencapai 22 kursi.
Dari sejumlah parpol yang ada, kata Refly, opsi untuk menggagalkan duet ini memang ada di PKS.
"Jadi kuncinya adalah di PKS, jikalau PKS bisa digoyang oleh PSI melalui Kaesang, maka bubarlah koalisi Anies.
Kalau Anies akhirnya bisa nyalon, maka akan dicoba 2 kemungkinan, tidak usah dilawan atau politik gentong babi," ujar Refly Harun dalam video berjudul ANIES BIKIN ISTANA FRUSTRASI?! GAGAL DIBENDUNG, SIAPKAN DUA SKENARIO LAIN! yang diunggah di akun YouTube, Rabu (10/7/2024) seperti dikutip TribunKaltim.co.
Beberapa kemungkinan yang selanjutnya bisa terjadi agar Anies gagal maju, kata Refly, setelah PKS berubah, bisa saja PKB kemudian dibujuk oleh istana.
Sementara PDIP menurutnya tidak bisa sendirian, karena PKS sudah tidak mau, dan NasDem tidak mungkin bergabung.
Baca juga: Keputusan Megawati Jadi Kunci agar Rudy Masud-Seno Aji Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Kaltim
"Maka tidak jadi juga menjagokan Anies. PDIP tidak bisa sendirian karena PKS sudah tidak mau, sama NasDem tidak mungkin.
Apakah bisa? maka kita ingat kembali, salah satu strategi yang dimaui oleh Idrus Marham dari KIM, yakni tidak menjadikan Anies sebagai calon Gubernur, itulah cara memenangkan pertarungan dengan lebih mudah," ujar Refly.
Menurut Refly, ada isu oligarki takut bila Anies Baswedan berkuasa di Jakarta.
Alasannya, Refly menduga Anies Baswedan adalah sosok yang tidak 'disetir' atau dicawe-cawein.
"Padahal beberapa wilayah Jakarta ini sudah menjadi wilayah eksklusif bagi oligarki," ujar Refly. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengamat Sebut Anies Seperti Disandera PKS, Terpaksa Terima Sohibul Iman Sebagai Cawagub
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Link Live Streaming Penetapan Pramono Anung-Rano Karno sebagai Gubernur-Wagub Jakarta |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Jakarta 2024, Tim RIDO Batal Gugat MK, Ada Peran Prabowo, Pramono Menang 1 Putaran |
![]() |
---|
5 Faktor Disebut Bikin Pihak Ridwan Kamil Batal Gugat Pramono Anung-Rano Karno ke MK, Kata Pengamat |
![]() |
---|
Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun Tidak Ajukan Gugatan ke MK, Ini Respons Kubu Pramono-Rano |
![]() |
---|
Hasil Pilkada Jakarta 2024 Tetap Valid Meski Angka Golput Tinggi, Pramono Anung-Rano Karno Menang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.