Clash of Champions

Punya IPK 5,0 tapi Sandy Clash of Champions Masih Khawatirkan Masa Depannya, Ini Alasannya

Sandy, salah satu peserta Clash of Champions yang menarik perhatian publik, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan

|
Penulis: Nisa Zakiyah | Editor: Syaiful Syafar
YouTube @CURHAT BANG Denny Sumargo
Sandy Clash Of Champions peraih IPK 5,0 ungkap masih khawatirkan masa depannya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sandy Kristian Waluyo, salah satu peserta Clash of Champions yang menarik perhatian publik, baru-baru ini mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan meskipun memiliki prestasi gemilang.

Untuk diketahui, Clash of Champions adalah acara yang diadakan oleh platform belajar online Indonesia, Ruangguru untuk mengadu para mahasiswa berprestasi.

Dalam podcast Denny Sumargo, Sandy menceritakan kisahnya sebagai mahasiswa berprestasi yang kuliah di Singapura dengan IPK 5,0, namun masih diliputi rasa cemas.

Sandy diketahui memiliki motivasi yang kuat untuk belajar dan selalu ingin menjadi yang terbaik.

Sejak kecil orangtua Sandy membekalinya dengan pendidikan yang berkualitas sehingga Sandy mampu meraih beasiswa sedari masih berada di Sekolah Dasar (SD).

Baca juga: Profil Sandy Kristian Salah Satu Peserta Clash of Champions IPK 5 yang Ternyata Seorang Fanboy

Meskipun begitu, Sandy sempat curhat terkait kecemasannya akan masa depan dan bingung mau kerja di mana.

Sandy merasa terbebani oleh ekspektasi tinggi dari orang lain serta takut gagal memenuhi harapan tersebut.

"Sekarang itu job market untuk software engineer, untuk yang ilmu-ilmu komputer itu kek yang sangat sulit gitu, kak," ucap Sandy mengutip dari akun YouTube @CURHAT BANG Denny Sumargo.

penampilan Sandy, Shakira dan Xaviera di podcast Denny-2
Tangkapan layar penampilan Sandy, Shakira dan Xaviera yang merupakan peserta Clash Of Champions dalam podcast Denny Sumargo.

Sandy menceritakan banyak orang Indonesia yang kuliah di Singapura masih kesulitan mendapat kerja atau dapat tempat magang hingga saat ini.

"Banyak orang Indonesia yang kuliah di Singapore yang aku lihat nggak dapat magang. Banyak yang sampai sekarang nggak bekerja, itu kan sedih juga gitu kan, kak," ucap Sandy.

"Karena kita udah kuliah cape-cape dapat nilai bagus juga, bahkan nilainya bagus tapi tetap nggak bisa dapat magang itu," lanjutnya.

Baca juga: Biodata Profil Xaviera Putri Mahasiswa KAIST, Clash of Champions, Ternyata Keluarga CEO Ruang Guru

"Cari magangnya aja itu susah, ya?" tanya Denny.

Sandy mengiyakan dan memperjelas untuk mencari tempat magang di Singapura itu sulit.

"Walaupun aku masih mau masuk tahun kedua itu kayak udah khawatir aja gitu. Masa depan nanti aku mau ngapain ya, aku bakal dapat kerja atau nggak, aku kerjanya di mana?" lanjut Sandy.

"Orang sepintar kalian juga bisa khawatir gitu, ya?" tanya Denny. "Apalagi kami yang bodoh ini," lanjutnya diiringi gelak tawa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved