Kiper Timnas Gagal PPDB

Edelweizz Auradiva Kiper Timnas Putri Indonesia U-17 Sekolah di Samarinda dengan Beasiswa Penuh

Ayahanda Edelweizz buka suara setelah sekian lama, sebelum berita terkait anaknya ini viral, Edelweizz sudah memutuskan sekolah di Samarinda

|
HO DEDI ACHMAD
Edelweizz Auradiva, atlet sepak bola putri berbakat Timnas Indonesia U-17, melanjutkan pendidikan di Samarinda dengan beasiswa penuh. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Edelweizz Auradiva Achmad, atlet sepak bola putri berbakat yang telah membela Timnas Indonesia Putri U-17, memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Samarinda setelah gagal dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ayahanda Edelweizz, Dedi Achmad, buka suara setelah sekian lama.

Menurutnya, sebelum berita terkait anaknya ini viral, Edelweizz sudah memutuskan bersekolah di Samarinda dari bulan lalu.

Kepada TribunKaltim.co, Dedi bercerita, tadinya putrinya sebenarnya ingin bersekolah di Balikpapan agar lebih dekat dengan tempat latihan.

"Awalnya saya hanya ingin mendaftarkan di sekolah terdekat dari rumah, agar bisa banyak waktu berlatih intens. Tetapi pilihannya adalah sekolah yang menurut dia terbaik," ujar Dedi Achmad kepada TribunKaltim.co, Minggu (14/7/2024).

Namun, kegagalan dalam PPDB membuatnya harus mencari alternatif lain.

Baca juga: Sekjen PSSI Kaget Kiper Timnas U-17 Edelweizz Auradiva Gagal Masuk SMK di Balikpapan

Dedi juga menjelaskan bahwa Edelweizz tidak mendaftar di tiga sekolah sekaligus pada hari terakhir pendaftaran PPDB.

Lanjut Dedi, pada hari terakhir pendaftaran, karena hanya mendaftar di satu sekolah kemudian gagal, barulah mencoba mendaftar online di sekolah lain.

Prestasi Edelweizz sebagai atlet sepak bola putri ternyata tidak menjadi jaminan dalam PPDB.

"Tapi sudah menjadi regulasi nilai piagam juara olahraga beregu harus dibagi, berbeda dengan juara perorangan," jelas Dedi Achmad.

Dia menyakini, putrinya bukan tidak mampu bersaing secara nilai akademik, tapi saat siswa lain fokus belajar menjelang ulangan atau ujian Edelweizz tidak ikut belajar karena harus pemusatan latihan.

Di antaranya di Tim U-15 Kaltim Piala ASWBI di Jakarta selama sebulan, TC Pra PON Kaltim dua bulan menuju Kalteng dan lanjut TC Pelatda jangka panjang tujuh bulan menuju PON Aceh-Medan.

"Termasuk seleksi dan TC Timnas U-17 Piala Asia hampir dua bulan di Jakarta dan Bali," imbuh Dedi.

Edelweizz sendiri dikenal sebagai pemain muda berbakat yang telah bersaing di berbagai kompetisi nasional.

Dedi membeberkan, putrinya sudah bersaing di seluruh Kaltim, menjadi pemain termuda dengan usia 14 tahun di team PON Kaltim senior.

Baca juga: Sekjen PSSI Ungkap Dampak Buruk Edelweizz Gagal Masuk SMK di Balikpapan: Harus Belajar Terima Kasih

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved