Ibu Kota Negara

Balikpapan Jadi Penyangga IKN, Rahmad Mas'ud Wacanakan Lagi Bangun Sirkuit Internasional di Teritip

Balikpapan jadi penyangga IKN, Walikota Rahmad Mas'ud wacanakan kembali bangun sirkuit internasional di Teritip.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Walikota Balikpapan, Rahmad Mas'ud - Balikpapan jadi penyangga IKN, Walikota Rahmad Mas'ud wacanakan kembali bangun sirkuit internasional di Teritip. 

Hal ini karena sirkuit internasional itu memang dirancang oleh Pemerintah Pusat sebagai fasilitas yang melengkapi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan luas total 1.400 hektare.

KEK Mandalika ini dikembangkan dan dikelola secara terintegrasi oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

ITDC pula yang mengembangkan dan me

Baca juga: Kasus Stunting di Balikpapan Meningkat 2 Persen, Alwiati Singgung Penyebab karena Perilaku

ngelola The Nusa Dua, dan The Golo Mori.

"Dari total 1.400 hektare KEK Mandalika atau The Mandalika itu, 100 hektare di antaranya dijadikan sirkuit," jelas Priandhi.

 

Oleh karena itu, dia bersama timnya berbagi pengalaman dan pengetahuan bagaimana mengembangkan dan mengelola sirkuit.

Priandhi menuturkan, ketika sirkuit sudah terbangun, pengelola wajib menggelar event-event yang bisa mendatangkan minat masyarakat untuk datang.

Sementara Jelang HUT RI Sebut saja event atau kegiatan balap motor roda dua, roda empat, track D, atau bahkan semacam taxi ride event seperti pemanfaatan wahana-wahanan di Ancol Jakarta Utara.

Ilustrasi Sirkuit Mandalika
Ilustrasi Sirkuit Mandalika (MPGA/M.Wahab)

"Pengelola wajib menciptakan experience baru bagi masyarakat, seperti bagaimana mengemudi kendaraan di sebuah sirkuit. Inilah yang akan menarik minat masyarakat untuk datang," cetusnya.

Dari kegiatan-kegiatan yang digelar tersebut, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar sirkuit, seperti yang sudah terjadi di Mandalika.

Baca juga: Terjawab Sudah Waktu Tempuh Balikpapan ke IKN Nusantara di Kaltim, Hasil Kebut Jalan Tol Berdampak

Kehadiran sirkuit ini menggerakkan bisnis perhotelan swasta, penginapan milik masyarakat, restoran berbagai kelas, warung makan, hingga supply chain bahan bakunya.

"Kami biasa menggelar kegiatan balap Jumat, Sabtu, dan Minggu. Itu akan buat ekonomi berputar, berjalan.

Di mandalika sudah lengkap ada fasilitas akomodasi, dan restoran. Mereka jual makanan ke tim balap, beli bahan baku ke masyarakat. Jadi bergerak ekonominya," tuntas Priandhi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved