Berita Nasioal Terkini

Sri Mulyani Bocorkan AS Hapus Rp 565 Miliar Utang Indonesia dengan Syarat, Singgung Terumbu Karang

Sri Mulyani bocorkan Amerika Serikat hapus Rp 565 miliar utang Indonesia dengan syarat, singgung terumbu karang

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan kepada Presiden Joko Widodo terkait kondisi fundamental ekonomi terkini dan rencana APBN tahun 2025 di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, Senin (24/6/2024). Sri Mulyani bocorkan Amerika Serikat hapus Rp 565 miliar utang Indonesia dengan syarat, singgung terumbu karang 

Adik presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo meyakini Indonesia dapat mempertahankan peringkat peringkat investasi jika pemerintah meningkatkan pendapatan negara.

Hal ini diungkap Hashim dalam wawancara di London kepada Financial Times.

Hashim mengungkapkan menurut Bank Dunia, 50 persen dari PDB untuk Indonesia masih pada level pengelolaan keuangan negara yang aman dan pruden.

Baca juga: Persiapan Pemprov Kaltim Jelang HUT RI di IKN, Siapkan Undangan 1.000 Orang dan Kebagian Urus Sampah

Baca juga: BCA Segera Groundbreaking di IKN Nusantara, Tunggu Kunjungan Presiden dari Papua Selesai

“Idenya adalah menaikkan pendapatan negara dan kemudian menaikkan utang,” kata Hashim, Kamis (11/7/2024).

Hashim mengatakan bahwa ia telah berdiskusi dengan Bank Dunia atau World Bank terkait pengelolaan utang yang bijaksana dan pruden bagi Indonesia.

Adapun jumlah itu masih di bawah batas utang yang telah ditetapkan yakni 60 persen PDB sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

“Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan,” kata Hashim.

Kenaikan pendapatan negara itu dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti dari ekstensifikasi pajak, cukai, royalti dari pertambangan dan bea masuk.

Sebelumnya, pada bulan Juni, anggota tim gugus tugas bidang keuangan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono juga mengatakan bahwa Prabowo tidak akan meningkatkan rasio utang negara hingga 50?ri produk domestik bruto (PDB).

"Kami sama sekali tidak membicarakan target utang terhadap PDB. Ini bukan rencana kebijakan yang resmi," kata Thomas.

Baca juga: KIM Sebut Belum Ada Susunan Resmi, Respons 64 Prediksi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar

Baca juga: 4 Nama Diprediksi Jadi Menkeu di Kabinet Prabowo-Gibran, Rocky Gerung: Era Sri Mulyani Sudah Selesai

Pernyataan Thomas ini menyangkal laporan Bloomberg sebelumnya yang menyatakan rumor Prabowo akan menaikkan rasio utang negara hingga level tersebut.

Laporan itu kemudian merugikan mata uang negara dan pasar obligasi Indonesia.

Thomas menyatakan bahwa Prabowo sendiri belum mentargetkan tingkat utang dan akan mematuhi batasan hukum yang berlaku mengenai fiskal.

"Penting untuk dicatat, itulah sebabnya Prabowo dan tim formalnya berbicara tentang kehati-hatian fiskal, karena hal itu sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut," kata Thomas.

Dia pun memastikan bahwa tim gugus tugas Prabowo dan tim Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah berfokus pada peningkatan pendapatan negara, meninjau belanja negara, dan mencari ruang anggaran untuk program-program yang penting, seperti menyediakan makanan bergizi untuk siswa di sekolah dan gizi untuk ibu hamil. (*)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Hapus Utang RI Rp 565 Miliar, Gantinya Perbaiki Terumbu Karang"

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved