Berita Internasional Terkini
Sehari Usai Ditembak, Donald Trump Umumkan Senator JD Vance Jadi Pasangannya di Pilpres AS 2024
Sehari usai ditembak, Donald Trump umumkan Senator JD Vance jadi pasangannya di Pilpres AS 2024.
TRIBUNKALTIM.CO - Calon Presiden AS Donald Trump langsung mengumumkan calon wakil presiden yang akan jadi pasangannya di Pilres Amerika Serikat 2024, sehari setelah insiden penembakan.
Mantan Presiden AS Donald Trump memilih senator muda berusia 39 tahun.
Ia adalah senator JD Vance dari Ohio.
Hal itu diungkapkan Trump dalam sebuah pernyataan ketika mengikuti Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, AS, Senin (15/7/2024).
Baca juga: 6 Fakta Donald Trump Ditembak Saat Kampanye Pilpres AS, Kronologi hingga Respons Biden dan Jokowi
Diketahui, Vance adalah seorang kritikus yang kini menjadi sekutu setia dan menjadi generasi milenial pertama bergabung dengan partai besar.
"Setelah pertimbangan dan pemikiran yang panjang, serta mempertimbangkan bakat luar biasa dari banyak orang lainnya, saya telah memutuskan bahwa orang yang paling cocok untuk menduduki posisi Wakil Presiden Amerika Serikat adalah Senator J.D. Vance dari Negara Bagian Ohio," kata Trump dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP News pada Selasa (16/7/2024).
Beberapa jam kemudian, Vance menerima nominasi resmi partainya setelah berjalan ke lantai konvensi untuk menonton “American First” karya Merle Haggard.
Vance yang berusia 39 tahun menjadi terkenal secara nasional dengan penerbitan memoarnya pada tahun 2016, “Hillbilly Elegy”.
Dia terpilih menjadi anggota Senat pada 2022 dan telah menjadi salah satu pendukung setia agenda mantan presiden “Make America Great Again”, khususnya di bidang perdagangan, kebijakan luar negeri, dan imigrasi.

Tetapi, dia belum teruji dalam politik nasional dan bergabung dengan kubu Trump pada momen yang luar biasa dalam sejarah Amerika.
Upaya pembunuhan terhadap Trump pada rapat umum hari Sabtu (13/7/2024) telah mengguncang kampanye tersebut, membawa perhatian baru pada retorika politik kasar negara tersebut dan memperkuat pentingnya orang-orang yang tinggal selangkah lagi dari kursi kepresidenan.
Vance sendiri menghadapi kritik setelah penembakan untuk postingan di X yang menyatakan bahwa Presiden Joe Biden harus disalahkan atas kekerasan tersebut.
Baca juga: Profil Donald Trump, Mantan Presiden Amerika Serikat yang Ditembak Saat Kampanye, Usia, Asal Partai
"Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan cara apa pun," tulis Vance.
"Retorika tersebut mengarah langsung pada percobaan pembunuhan Presiden Trump," imbuh dia.
Penegakan hukum belum merinci motivasi penembakan tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.