Tolak Bus Trans Balikpapan
Fakta-fakta Sopir Angkot Unjuk Rasa Tolak Bus Balikpapan City Trans, Protes Jumlah Penumpang Turun
Inilah fakta-fakta sopir angkot di Balikpapan lakukan unjuk rasa untuk menolak Bus Balikpapan City Trans.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Inilah fakta-fakta sopir angkot di Balikpapan lakukan unjuk rasa untuk menolak Bus Balikpapan City Trans.
Aksi demonstrasi sopir angkot dilakukan di depan kantor Walikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (17/7/2024) pagi.
Para sopir angkot ini menolak kehadiran Bus Balikpapan City Trans yang merupakan bantuan dari Kementerian Perhubungan.
Mereka merasa dirugikan karena jumlah penumpang menjadi turun karena adanya Bus Balikpapan City Trans.
Baca juga: Sopir Angkot Tuding Bus Balikpapan City Trans Buangan dari Makassar, Dishub Klaim Uji Coba
Selengkapnya fakta aksi unjuk rasa sopir angkot tadi pagi berikut.

1. Sopir Angkot Merasa Dirugikan, Sulit Dapat Penumpang
Di antara sopir angkot yang ikut unjuk rasa, Wahyu mengaku kepada TribunKaltim.co, kehadiran Bus Trans City Balikpapan dianggap merugikan para pengemudi angkot, mempersulit mendapatkan penumpang.
Sebab bus tersebut saat ini sudah mulai beroperasi dalam tahap percobaan selama 3 bulan ke depan dan tidak dikur biaya alias gratis bagi setiap penumpang yang naik.
"Kami sangat keberatan dengan kehadiran Bus Trans City itu, karena kami tidak bisa lagi dapat penumpang, karena bus Trans City itu semua rute dimasuki dan itu mereka mengambil penumpang secara gratis," ujar Wahyu.
Wirawan (35), sopir angkot lainnya juga mengeluhkan bahwa sejak BCT beroperasi, penumpang angkot berkurang drastis.
"Layanan BCT digratiskan dan dilengkapi dengan fasilitas menarik seperti AC, membuat penumpang lebih memilih BCT daripada angkot," katanya.
2. Arus Lalu-Lintas Macet Total
Lokasi aksi demonstrasi terlihat arus lalu-lintas macet total.
Terlihat kendaraan angkutan kota di parkir berlapis di dua sisi ruas Jalan Jendral Sudirman.
Sementara petugas kepolisian tampak melakukan pengawasan terhadap jalannya aksi unjuk rasa.
3. Sopir Angkot Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah
Para sopir angkot juga mengaku sangat dirugikan oleh BCT, dan mereka menuntut ganti rugi dari pemerintah jika angkot benar-benar akan ditiadakan.
"Kami ini bayar pajak, kalau memang angkot dimatikan pemerintah ganti rugi semua anggota di Balikpapan ini," tegas Ilias.
4. Angkot Diminta tak Beroperasi Selama Aksi Berlangsung
Situasi sempat memanas saat beberapa angkot yang masih nekat beroperasi diberhentikan paksa oleh para demonstran pada Rabu (17/7/2024).
Penumpang diminta turun, sementara sopir angkot diminta untuk bergabung dengan unjuk rasa di depan kantor Walikota Balikpapan.
"Kami tidak ingin ada angkot yang beroperasi selama aksi ini berlangsung. Semua sopir harus bersatu menuntut hak kita," ujar salah satu demonstran.
Sopir yang diberhentikan pun akhirnya mengikuti arahan untuk turut serta dalam aksi tersebut.
5. Sopir Angkot Robek Spanduk Gambar Bus Balikpapan City Trans
Tuntutan tersebut mereka ekspresikan dengan cara merobek dan menginjak spanduk bergambar Bus Balikpapan City Trans.
6. Sopir Angkot Sebut Balikpapan Bukan Lokasi yang Layak untuk Ditempati Bus
seorang sopir angkot, Mustafa. Dia berpendapat bahwa bus yang digunakan untuk Balikpapan City Trans, didatangkan dari Makassar karena tak laku disana.
Baginya, kondisi medan jalan di Balikpapan tak jauh berbeda dengan Makassar. Sehingga operasional bus dalam kota tidak memungkinkan.
"Di Sulawesi ditolak, malah dikirim ke Balikpapan. Kembalikan saja ke asalnya," desak Mustafa.
Menurutnya, bus tersebut memang tidak laku di Makassar. Sehingga dia menuntut agar mengembalikan bus itu ke Makassar.
"Bukan di sini, di sini belum bisa," ungkap Mustafa.
Dia menuntut, operasional Balikpapan City Trans itu ditiadakan. Menurutnya, Balikpapan ini belum layak ditempati bus (dalam kota), jalanannya masih sempit.
"Yang bisa itu di Samarinda. Di Sulawesi saja ditolak, di sana nggak laku, malah dikirim ke Balikpapan," keluhnya.
(Zein/Zainul)
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.