Berita Balikapan Terkini

Ini Hasil Audiensi Perwakilan Supir Angkot dengan Pemkot Balikpapan Terkait Kehadiran Bus Trans City

eluruh sopir angkutan kota (angkot) di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa menolak kehadiran Bus Trans City di depan kantor walikota Balikpapan

|
Penulis: Zainul | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/DWI ARDIANTO
Seluruh sopir angkutan kota yang ada di wilayah kota Balikpapan menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Walikota Balikpapan menolak kehadiran Bus Trans City. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kehadiran Bus Trans City yang melayani angkutan penumpang di wilayah kota Balikpapan memang diakui menjanjikan kenyamanan bagi setiap penumpang, akan tetapi Bus Trans City tersebut justru dianggap merusak mata pencaharian para sopir angkutan kota yang sudah lama beroperasi di wilayah kota Balikpapan.

Hal itu kemudian membuat seluruh sopir angkutan kota (angkot ) di Balikpapan menggelar aksi unjuk rasa menolak kehadiran Bus Trans City di depan kantor walikota Balikpapan pada Rabu (17/7).

Bus Trans City tersebut merupakan Transportasi Ekonomis, Mudah, Andal, dan Nyaman (TEMAN) yang digagas sebagai upaya untuk mengurai kemacetan lalu lintas di wilayah kota Balikpapan.

Baca juga: Pesan Walikota Balikpapan Rahmad Masud Setelah Menyerahkan Bantuan Seragam Sekolah Gratis

Sejak pagi hari, angkot dari delapan trayek di Balikpapan memenuhi dua ruas jalan utama, menciptakan pemandangan kontras di tengah hiruk-pikuk kota.

Para sopir angkot menyatakan satu tuntutan utama yaitu menolak kehadiran Bus Trans City tersebut karena dianggap merusak mata pencaharian mereka.

Hendra, koordinator aksi yang juga pemimpin solidaritas sopir angkot, menyampaikan keluhan para sopir dalam orasinya.

"Tuntutan kami para sopir angkot hanya satu, yaitu menolak bus Bacitra," tegasnya.

Dia menambahkan, pendapatan sopir angkot turun drastis sejak Bacitra mulai diuji coba.

"Kami merasa hancur, tidak Busa lagi menghidupi anak istri, belum lagi untuk setoran," ujarnya dengan nada emosional.

Menurut Hendra, pendapatan harian yang biasanya mencapai Rp 100 ribu kini turun drastis sejak uji coba bus Bacitra dimulai.

Hal ini memicu kekhawatiran para sopir angkot akan masa depan mereka dan keluarga yang bergantung pada penghasilan dari mengemudi angkot.

Setelah melakukan orasi, Hendra bersama dua rekannya melakukan audiensi dengan pejabat Pemerintah Kota Balikpapan di Balai Kota. Hasil audiensi itu memberikan harapan baru bagi para sopir angkot.

"Secara seksama intinya apa yang kita tuntut ke Walikota itu direspon, jadi mulai hari ini uji coba bus dihentikan," ungkap Hendra.

Pernyataan ini disambut baik oleh para sopir angkot yang mengikuti aksi.

Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan, Zulkifli, yang menemui peserta aksi menjelaskan bahwa bus Trans City atau Bacitra merupakan program uji coba dari Kementerian Perhubungan untuk mengetahui kebutuhan transportasi di Balikpapan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved