Pilkada Kaltim 2024
Akademisi Unmul Samarinda Sebut Harus Dipahamkan Agar tak Memilih Karena Uang
Pengamat politik dan akademisi Universitas Mulawarman (Unmul) Budiman Chosiah berharap, pemerintah daerah dapat meningkatkan pendidikan politik
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Samir Paturusi
Penggunaan politik uang berpotensi menambah penderitaan kepada rakyat jika calon pemimpin itu terpilih dalam pemilu.
"Kita harus belajar dari sejarah bahwa merdeka adalah hak kita. Masyarakat harus memilih pemimpin yang memberikan pendidikan dan pengetahuan, bukan yang hanya menjanjikan uang," ujarnya.
Pemimpin baik, ialah mereka yang memiliki program kerja konkret dan relevan dengan kondisi masyaraka.
Persoalan infrastruktur dasar yang minim misalnya, jalan rusak dan perlu perhatian serius dari pemerintah daerah salah satu contohnya.
Baca juga: Songsong Pilkada PPU, 2 Ribu Lebih Pemilih Pemula di Penajam Paser Utara Belum Perekaman KTP
Tentunya ini harus jadi tanggung jawab ketika menjanjikan perbaikan infrastruktur, serta fokus pada isu-isu sosial yang lebih luas.
"Pendidikan politik itu fondasi masa depan agar sejahtera. Jadi masyarakat harus menggunakan hak pilih dengan bijak untuk menciptakan perubahan positif di Kaltim," pungkas Budiman. (*)
3 Catatan Evaluasi Pelaksanaan Pilkada Kaltim 2024, KPU Ingin Data Faktual |
![]() |
---|
Ungkap Hasil Tes Kesehatan Bagus, Gubernur Kaltim Terpilih Rudy Masud Nyatakan Siap Bertugas |
![]() |
---|
20 Kasus Sengketa Pemilihan Gubernur 2024 yang Ditolak MK, Termasuk Isran-Hadi di Kaltim |
![]() |
---|
Pidato Rudy Mas'ud Usai Ditetapkan KPU Jadi Gubernur Terpilih, dari Takdir hingga PR Pemprov Kaltim |
![]() |
---|
Lengkap Pernyataan Isran Noor-Hadi Mulyadi Soal Putusan MK Sengketa Pilkada 2024 di Kaltim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.