Berita Internasional Terkini

Hasil Survei Elektabilitas Kamala Harris, Gantikan Joe Biden Menantang Trump di Pilpres AS 2024

Hasil survei elektabilitas Kamala Harris, gantikan Joe Biden menantang Donald Trump di Pilpres AS 2024.

KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA
Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Amerika Serikat ke-11 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2023). Hasil survei elektabilitas Kamala Harris, gantikan Joe Biden menantang Donald Trump di Pilpres AS 2024. 

Sementara itu, jajak pendapat dari Fox News menghasilkan, Kamala mendapatkan elektabilitas 48 persen, Trump 49 persen, dan Biden 48 persen.

Sedikit berbeda dengan dua survei lain, NPR menempatkan Kamala Harris sedikit lebih unggul dengan perolehan 50 persen dibandingkan Trump yang mendapat 49 persen. 

Selain itu, jajak pendapat yang dilakukan The New York Times di dua negara bagian terbesar, Pennsylvania dan Virginia menemukan, Kamala masih berada di bawah Trump.

Di Pennsylvania, Kamala mengantongi 47 persen suara, Biden 45 persen, dan Trump 48 persen suara. Sementara di Virginia, Kamala berada di posisi atas dengan 49 persen, Biden 48 persen, dan Trump 44 persen. Meski demikian, angka-angka tersebut masih dapat berubah karena survei dilakukan sebelum Biden memutuskan untuk keluar dari Pilpres AS.

Melihat Elektabilitas Kamala Harris yang Disebut Akan Gantikan Joe Biden pada Pilpres AS 2024

Profil Kamala Harris

Majunya Harris sebagai capres terbilang menarik karena ia merupakan capres keturunan India sekaligus Wapres perempuan pertama AS.

Ia juga diprediksi menjadi Presiden perempuan pertama AS menggantikan Biden yang saat ini berusia 81 tahun.

Harris yang saat ini berusia 59 tahun lahir di Oakland, California, AS, dari ayah kelahiran Jamaika dan ibu kelahiran India.

Sebelum menjadi wapres, Harris sempat menempuh pendidikan di Universitas Howard, Washington DC.

Baca juga: Profil Donald Trump, Mantan Presiden Amerika Serikat yang Ditembak Saat Kampanye, Usia, Asal Partai

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (22/7/2024), ia juga pernah berkuliah di Fakultas Hukum Universitas California, San Francisco.

Karier Harris banyak dihabiskan di bidang hukum. Ia mengawali kariernya ketika bekerja di kantor jaksa wilayah Alameda County.

Setelah itu, ia bertugas di kantor jaksa wilayah San Francisco dan menjadi jaksa di wilayah tersebut pada 2003.

Perjalanan karier Harris berlanjut sebagai Jaksa Agung California pada 2010.

Ia kembali menduduki jabatan tertinggi di negara bagian tersebut empat tahun kemudian.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved