Berita Balikpapan Terkini

Siswa SMPN 7 Balikpapan Ubah Daun Karamunting jadi Obat Herbal untuk Diabetes

Tumbuhan Karamunting yang banyak tumbuh di sekitaran kota Balikpapan itu ternyata bisa digunakan sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula

HO/SMPN 7 Balikpapan
Siswa SMPN 7 Balikpapan saat melakukan penelitian daun karamunting yang bisa dipakai menjadi obat herbal untuk diabetee 

TRIBUNKALTIM.CO  - Kelompok ilmiah Remaja (KIR) SMP N 7 Balikpapan membuat inovasi baru dari tumbuhan Karamunting.
Lewat sebuah penelitian.

Siswa-siswa yang tergabung dalam KIR SMPN 7 mengubah tanaman Karamunting menjadi obat herbal yang punya manfaat tinggi bagi kesehatan.

Tumbuhan Karamunting yang banyak tumbuh di sekitaran kota Balikpapan itu ternyata bisa digunakan sebagai obat herbal untuk menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga cocok dipakai untuk penderita diabetes.

Menurut Pembina KIR SMP Negeri 7 Balikpapan, Sri Wahyu Sulistyorini, kegiatan penelitian ini memang merupakan bagian dari Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau bisa disingkat P5.

Baca juga: Kadinkes Berau Sarankan Jaga Pola Hidup Sehat untuk Cegah Diabetes Usia Muda

Penelitian ini di bawah binaan dari PT Trakindo serta bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti Universitas Mulia Balikpapan, Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Dinas Kesehatan Kota, Puskesmas Damai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan BPOM Kota Balikpapan.

Sri Wahyu juga menjelaskan, alur kerja penelitian ini dimulai dari mencari sampel daun Karamunting. Pengambilan daun dilakukan dengan cara dipetik dengan memilih daun mana yang layak untuk dijadikan sampel penelitian.
Proses penyortiran juga dilakukan setelah daun dipetik, daun yang terlihat cacat disingkirkan, sehingga hanya daun-daun yang masih mulus digunakan untuk penelitian.

“Pengambilan sampel daun dilakukan dengan cara dipetik. Bahan sampel yang telah dikumpulkan kemudian dipilah kembali untuk diambil bagian daun yang mulus dan tidak terdapat cacat sedikitpun,” katanya.

Setelah pemilahan tersebut, daun kemudian dicuci dan dikeringkan selama 24 jam.
Namun pengeringan secara alami ini masih belum selesai karena setelahnya daun-daun tersebut masih harus dikeringkan kembali menggunakan oven dengan suhu tertentu.

“Daun dicuci di air mengalir, ditiriskan dan dikeringkan selama 24 jam. Setelah itu dikeringkan kembali menggunakan oven pada suhu 45 derajat celcius dalam waktu 2 jam,” katanya.

Baca juga: Tak Selalu Genetik, Inilah Penyebab Lain Diabetes yang Perlu Diketahui

Sampel yang telah mengering itu lanjut, Sri Wahyu kemudian dibawa ke laboratorium farmasi Universitas Mulia Balikpapan.
Di tempat ini siswa SMPN 7 Balikpapan melakukan uji fitokimia, dan ditemukan fakta, ternyata daun Karamunting mengandung sejumlah senyawa yang bisa menurunkan kadar gula dalam darah.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun karamunting mengandung senyawa berupa alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan triterpenoid,” katanya.

Prosesnya masih belum selesai, karena daun itu kemudian dibuat semacam ekstrak, dan ekstrak ini diujicobakan kepada mencit atau tikus kecil untuk melihat sejauh mana reaksi tubuhnya usai diberi ekstrak daun Karamunting.

Hasilnya ternyata terdapat penurunan kadar gula dari tikus setelah diberikan ekstrak dari daun Karamunting tersebut.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan kadar glukosa darah mencit pada dosis ekstrak daun karamunting 6 mg,” katanya.

Sri Wahyu berharap penelitian yang dilakukan oleh siswa-siswa ini bisa menjadi semacam pemantik bagi siswa-siswa lainnya untuk membuat inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved