Berita Berau Terkini

Kadinkes Berau Sarankan Jaga Pola Hidup Sehat untuk Cegah Diabetes Usia Muda

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie mengimbau masyarakat di Kabupaten Berau untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan

TribunKaltim.co/Renata Andini Pengesti
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie mengimbau masyarakat di Kabupaten Berau untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan, untuk menghindari penyakit diabetes melitus yang dapat menyerang di usia muda. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie mengimbau masyarakat di Kabupaten Berau untuk menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan, untuk menghindari penyakit diabetes melitus yang dapat menyerang di usia muda.

Disebutnya, hingga 3 Juni lalu penderita diabetes di Berau tercatat 1.083 jiwa atau 23 persen. Sementara, tahun lalu tembus hingga 3.394 jiwa atau 76,5 persen.

"Jika tidak menerapkan pola hidup sehat dan menjaga pola makan, pada usia muda bisa terserang penyakit diabetes," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co, Selasa (18/6/2024).

Diabetes mellitus adalah penyakit kronis dan berlangsung jangka panjang dengan ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah atau glukosa hingga diatas nilai normal. Penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja, termasuk yang masih di usia muda.

Makanya, penting juga untuk mengelola jam kerja, istirahat, dan olahraga. Juga mengelola tingkat stres agar tidak memengaruhi kesehatan.

Baca juga: Ingin Terhindar Diabetes? Begini Tips Dokter Spesialis Penyakit Dalam Siloam Hospital Balikpapan

Baca juga: Tak Selalu Genetik, Inilah Penyebab Lain Diabetes yang Perlu Diketahui

Memang diakuinya, masalah tidak bisa dihindari namun, dengan pengelolaan diri yang baik menjadi salah satu cara dalam menjaga kesehatan.

Tidak sedikit orang yang kurang peduli dengan apa yang mereka konsumsi, dan seringkali mempunyai pola makan yang tidak sehat. Terlebih, saat ini lebih banyak makanan yang sudah diolah dan jarang sekali yang masih segar. Sehingga, banyak nutrisi yang hilang. Padahal mengkonsumsi makanan segar jauh lebih penting.

"Saat ini masalahnya kebanyakan yang dijual sudah diolah, jarang yang masih segar. Tidak sedikit juga yang lebih banyak protesin, karbohidrat dan lemak saja," sebutnya.

Padahal makanan yang dikonsumsi haruslah gizi seimbang. Jangan hanya mengkonsumsi protein saja, tapi harus dilengkapi dengan serat dari sayur dan buah. Menurutnya, perlu ada usaha secara kolaboratif mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

"Ayo kita bersama-sama belajar menyukai hidup sehat, sehingga kita punya hidup yang berkualitas," ajaknya.

Di tingkat masyarakat ada pos pembinaan terpadu (Posbindu) yang memiliki kegiatan pemeriksaan kesehatan dengan deteksi dini terhadap kondisi kesehatan usia produktif. Di mana usia produktif itu dimulai dari 15-59 tahun.

Kemenkes Kesehatan (Kemenkes) saat rakornas juga telah meminta kabupaten/kota untuk lebih intensif mengelola program tersebut.

Intervensi kesehatan harus dimulai pada usia produktif, bukan saat lanjut usia (Lansia). Ketika sudah lansia, banuak organ tubuh yang kondisinya sudah lemah bahkan tidak tertolong lagi.

"Intervensi kesehatan tidak bisa dilakukan ketika sudah lansia, tapi pada saat usia produktif. Dengan cara rutin mengecek kesehatan di posbindu atau bisa langsung di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)," tegasnya.

Baca juga: Agar Tidak Terjadi Lonjakan Gula Darah, Ini 4 Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes

Jika penyakit terdeteksi saat usia muda, penanganannya bisa lebih mudah dan cepat. Makanya penting untuk selalu menjaga kondisi tubuh agar saat lansia tidak mudah terserang penyakit.

Ke depan pihaknya akan lebih masif lagi soal penyebaran informasi terkait posbindu. Supaya masyarakat dapat memeriksakan kesehatannya secara rutin. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved