Berita Penajam Terkini

Kisah Sukses Petani Jamur di Waru Penajam Paser Utara, dari Coba-coba jadi Buka Lapangan Kerja

Di Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terdapat satu rumah

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Proses panen jamur tiram. Di Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terdapat satu rumah yang membudidayakan jamur tiram. 

Ia pun menghubungi PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan berharap bisa mendapatkan bantuan untuk pengembangan usahanya.

"Saya ketemunya itu 2022, dan bantuannya luar biasa," terangnya.

Manager Communication Relations & CID PHI Dony Indrawan mengatakan bahwa usaha budidaya jamur milik Abdul Wahab sesuai dengan Program Semur Cendawan milik PHKT.

Sasarannya memang adalah petani jamur yg sudah memulai, tetapi belum bisa berkembang.
Sementara potensi disekitarnya sedemikian banyaknya.

Seperti ketersediaan media tanam seperti serbuk kayu, dan suasana yang memungkinan tanaman tumbuh subur.

"Menariknya program ini berhubungan dengan kesesuaian rencana Pemkab PPU untuk mengembangkan ketahanan pangan di Waru, ini jadi alternatif rujukan untuk pemerintah karena jamur juga memiliki banyak nutrisi untuk mendukung kecukupan gizi di masyarakat," jelasnya.

Bantuan yang diberikan PHKT cukup banyak. Mulai dari peralatan dan mesin yang dibutukan. Seperti mesin pengolahan media tanam, mesin pres, mesin sterilisasi, serta rumah atau pondok khusus untuk tumbuhnya jamur.

Karena ketekunan dan keseriusan Abdul Wahab beserta istrinya, produksi jamur pun mulai mengalami peningkatan.

Keberhasilan program itu selanjutnya meraih penghargaan Platinum Elite pada Nusantara CSR Awards 2024 untuk kategori Mengakhiri Kelaparan melalui program CSR, serta meraih the SME CSR awards (anugerah UMKM TJSL) Asia 2024.

Sebelumnya, program ini juga mengantarkan PHKT-DOBS untuk meraih penghargaan Emas pada Anugerah Lingkungan PROPER dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

12 Ibu-ibu Ikut Diberdayakan

Karena terus menunjukkan progres signifkan dalam peningkatan produksi, kini telah ada 12 ibu-ibu yang ikut serta dalam budidaya jamur tiram milik Abdul Wahab dan istri.

Ibu-ibu disekitar rumah mereka, kini ikut memiliki pendapatan sendiri meski tetap menjalankan pekerjaan rumah.

Peningkatan produksi jamur tiram kini mencapai 7.000 baglog. Dalam sekali panen, mereka bisa mendapatkan jamur sebanyak 20 sampai 25 kilogram. Proses panen ini dilakukan setiap hari.

Harga setiap kilogramnya, yakni bekisar Rp45 sampai Rp50 ribu.

Penjualannya saat ini masih dalam daerah, terutama di pasar tradisional di PPU.

Selain dijual langsung, jamur juga diolah menjadi berbagai jenis makanan. Mulai dari kebab jamur, bakso jamur, nugget jamur, dan jamur crispy. Tentu saja, nilai jualnya jadi lebih tinggi. (*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved