Berita Bontang Terkini

Balita Usia 2 Bulan Diduga Dianiaya Ayah Kandung di Bontang, Kondisinya setelah Operasi di Samarinda

Dugaan ayah aniaya bayi usia 2 bulan di Bontang. Kondisi terkini anak usai jalani operasi di Samarinda.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Amalia Husnul A
Freepik
BAYI KORBAN ANIAYA AYAH - Ilustrasi. Dugaan ayah aniaya bayi usia 2 bulan di Bontang. Kondisi terkini anak usai jalani operasi di Samarinda. 

Sementara benjolan di kepala terjadi lantaran tersangka tidak sengaja melepaskan rangkulannya saat mengendong hingga korban terjatuh, dan terbentur kelantai.

Baca juga: Kisah Pilu Bayi 2 Bulan di Bontang Berkali-kali Dianiaya Ayah, Kepala Benjol dan Kini Dirawat di RS

Dua kejadian tersebut, terjadi saat ibu korban tidak di rumah.

Namun menurut Sukmawati, pengakuan tersangka tak bisa jadi dasar pembenaran.

Banyak hal ganjil yang menjadi ranah kepolisian untuk mengungkapnya.

Pasalnya peristiwa tersebut terjadi berentet yang hanya berselang 1 minggu.

Meski gambaran tersebut dianggap kelalain, dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, kelalain juga pelanggaran terlebih membuat korban celaka.

"Yang saya sampaikan adalah pengakuan orang tua korban.

Tetapi, kalau polisi menyebut itu penganiayaan, itu merupakan ranah mereka mengungkap kejadian sebenarnya," katanya.

Baca juga: Seorang Ayah di Tanjung Laut Indah Bontang Tega Aniaya Anak Kandungnya yang Masih Berusia 2 Bulan

AA Jadi Tersangka

Setelah ibu balita usia 2 bulan yang jadi korban penganiayaan ayah kandungnya, polisi langsung mengamankan AA. 

Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto mengatakan, berdasarkan keterangan ibu korban kasus penganiayaan itu terjadi berulang kali.

Puncaknya pada 22 Juli 2024 lalu.

Saat itu, ibu korban keluar membeli makanan sekitar pukul 9 malam.

Namun betapa terkejutnya dia saat kembali ke rumah, ia melihat anaknya menangis dengan benjolan besar di bagian kepala sebelah kanan.

"Dari keterangan ibunya, penganiayaan terhadap korban terjadi tiga kali, pertama di awal Juli, tepatnya tanggal 6, kemudian terulang pada tanggal 20 dan 22 Juli," kata Hari kepada Tribunkaltim.co, Senin (29/7/2024).

Menurut Hari setelah dilakukan introgasi terhadap AA, ia baru mengakui perbuatannya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved