Berita Kaltim Terkini
Prakiraan Cuaca Bulan Agustus Jelang Upacara 17 Agustus Perdana di IKN, Simak Penjelasan BMKG Kaltim
Prakiraan cuaca bulan Agustus jelang upacara 17 Agustus perdana di IKN, simak penjelasan BMKG Kaltim.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Simak prakiraan cuaca bulan Agustus di Kalimantan Timur (kaltim) jelang upacara 17 Agustus perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Momentum upacara HUT ke-79 RI di IKN semakin dekat.
Berbagai persiapan dilakukan menjelang upacara 17 Agustus perdana di IKN tersebut.
Salah satunya adalah persoalan cuaca yang tak menentu di Kaltim.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang juga Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah terus melakukan modifikasi cuaca selama 24 jam untuk mendukung pembangunan fisik di IKN.
Baca juga: BMKG Kaltim Pasang AWS untuk Tunjang Pembangunan IKN Nusantara
Modifikasi cuaca itu dilakukan untuk mencegah hujan turun sehingga tidak menghambat pekerjaan fisik di kawasan IKN.
"Ini sekarang ini masih terus dengan teknologi modifikasi cuaca (selama) 24 jam (menggunakan) empat pesawat. Dua di Balikpapan, dua di Samarinda. Jadi masih terus (modifikasi cuaca)," ujar Basuki di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (29/7/2024).
Basuki menjelaskan, modifikasi cuaca dilakukan secara teknis dengan cara menahan awan agar tidak hujan.
Meski banyak awan mendung di atas IKN, namun yang jatuh hanya berupa gerimis kecil saja.
"(Dilakukan) 24 jam, malam pun mereka terbang. Makanya ini mendung-mendung begini enggak hujan," kata Basuki.
Baca juga: Terjawab Sudah Penyebab Jokowi Tidur Tak Nyenyak di IKN Nusantara Kaltim, Bukan Soal Air dan Listrik
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kaltim memprakirakan awal musim kemarau terjadi pada bulan Agustus.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Bandara SAMS Sepinggan Kukuh Ribudiyanto mengatakan, musim kemarau tahun ini diprediksi bakal lebih singkat.
Penyebabnya karena curah hujan dengan intensitas sedang masih terjadi di beberapa wilayah.
"Musim kemarau di Kaltim diperkirakan akan dimulai pada dasarian pertama Agustus 2024, yang mencakup periode antara 1 hingga 10 Agustus," jelasnya, Selasa (30/7/2024).
Garis khatulistiwa yang juga melintasi Bumi Etam juga menjadi faktor lain.
Biasanya mengalami musim kemarau yang lebih singkat dibandingkan dengan Pulau Jawa.
Namun demikian, musim kemarau di Kaltim tetap diwarnai dengan hujan.
"Kondisi tersebut disebabkan oleh karakteristik iklim tropis Kaltim. Cenderung hujan secara sporadis meskipun musim kemarau sudah tiba," kata Kukuh.
Baca juga: Kejati Kaltim Geledah UPTD KPHP Berau Pantai Terkait Dugaan Kasus Suap Perizinan Perusahaan Kayu
Ditambahkannya bahwa ada enam kabupaten/kota di Kaltim yang akan memasuki awal musim kemarau;
1. Samarinda
2. Balikpapan
3. Kutai Kartanegara
4. Paser
5. Penajam Paser Utara (PPU)
6. Berau
Kewaspadaan terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi selama musim kemarau juga penting dilakukan monitoring.
Kepada masyarakat, ia memberi imbauan agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi walaupun sudah masuk pada musim kemarau.
Baca juga: Isi Obrolan Jokowi Bertemu Pengusaha Lokal di IKN Nusantara, Kadin Kaltim Minta Perizinan Dimudahkan
Hujan dengan intensitas menengah masih kemungkinan terjadi hingga pertengahan Agustus 2024.
Tentu penting dalam kesiapan menghadapi perubahan cuaca yang mendadak.
"Perubahan dapat menyebabkan hujan lebat disertai petir, angin kencang, bahkan puting beliung akibat awan cumulonimbus yang terbentuk," tandasnya.
"Masyarakat juga dapat memperbaharui (update) informasi terbaru dalam menghadapi perubahan cuaca untuk langkah mitigasi bencana. Adanya informasi dari pihak kami (BMKG), diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan siap menghadapi perubahan cuaca yang mungkin terjadi serta mengurangi risiko," pungkasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.