Berita Interinasional Terkini

Fakta Mengenai Perjanjian Pengampunan Bagi Tiga Terdakwa dalam Kasus 9/11

Divonis bebas, 3 terdakwa dalam kasus 9/11 diberikan perjanjian pengampunan dua dari tiga terdakwa akan mengaku bersalah jika diberi pengampunan

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amelia Mutia Rachmah
Getty Images
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS. 

Jaksa berargumen bahwa ia menyampaikan gagasannya tentang pembajakan dan menerbangkan pesawat ke gedung-gedung AS kepada pemimpin al-Qaeda Osama Bin Laden, dan kemudian membantu merekrut dan melatih beberapa pembajak.

Dia dikatakan telah melakukan sejumlah langkah interogasi termasuk waterboarding atau simulasi tenggelam setidaknya 183 kali sebelum praktik tersebut dilarang oleh pemerintah AS.

Persidangan telah tertunda begitu lama, sebagian dikarenakan kekhawatiran bahwa apa yang disebut sebagai teknik interogasi brutal yang menurut para kritikus merupakan penyiksaan yang dapat melemahkan bukti-bukti untuk memberatkan tahanan.

“Ini adalah kesepakatan paling buruk di dunia nyata yang pernah terjadi,” kata analis keamanan nasional Peter Bergen.

Perlu diketahui, pada bulan September lalu, pemerintahan Biden dilaporkan menolak persyaratan kesepakatan pembelaan dengan lima pria yang ditahan di pangkalan Angkatan Laut AS di Kuba, termasuk Mohammed.

Baca juga: Profil Donald Trump, Mantan Presiden Amerika Serikat yang Ditembak Saat Kampanye, Usia, Asal Partai

Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan bahwa kantor presiden diberitahu pada hari Rabu tentang kesepakatan baru tersebut dan tidak melanjutkan negosiasi tersebut.

Lima belas dari 19 pembajak pesawat adalah warga negara Saudi dan keluarganya mengajukan tuntutan hukum terhadap kerajaan, namun mereka menyangkal keterlibatan apa pun akan kejadian itu.

Partai Republik dengan cepat menyerang pemerintahan Biden karena mencapai kesepakatan dengan para tertuduh.

Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “pengabdian yang menjijikkan terhadap tanggung jawab pemerintah untuk membela Amerika dan memberikan keadilan”.

“Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada bernegosiasi dengan teroris adalah bernegosiasi dengan mereka setelah mereka ditahan,” katanya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved