Demo Orangtua Murid di Samarinda

Tunggu 1 Minggu untuk Pemkot Samarinda Beri Jawaban, Emak-Emak Berdaster Ancam Gelar Demo di IKN

Beri waktu 1 minggu untuk Pemerintah Kota Samarinda kasih jawaban atas keluhan yang disampaikan, emak-emak berdaster ancam gelar demo di IKN.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Diah Anggraeni
TribunKaltim.co/Rita Lavenia  
Emak-emak berdaster bergerak ke Taman Samarendah untuk melanjutkan demo terkait adanya dugaan pungli di SD dan SMP negeri di Samarinda, Kamis (1/8/2024) menjelang magrib. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Puluhan emak-emak berdaster yang berdemo di depan Kantor Wali Kota Samarinda, Kamis (1/8/2024), mengatakan belum mendapatkan jawaban atas keresahan meski telah menggelar aksi selama 7 jam.

Mereka pun meyakinkan diri akan ke melakukan demo jilid III di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Orangtua murid tersebut ingin menemui Presiden Joko Widodo beserta menteri terkait, mengungkapkan keresahan akan adanya dugaan pungli di SD dan SMP negeri di Kalimantan Timur (Kaltim).

Untuk diketahui, para emak-emak ini mengeluhkan mahalnya seragam, biaya pembangunan, dan harga sejumlah buku yang wajib dibeli anak-anak mereka.

Padahal sepengetahuan mereka, pemerintah telah menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk memastikan ketersediaan buku dalam proses ajar mengajar.

Baca juga: Borneo FC Masuk Final Piala Presiden 2024, Pusamania Desak Pemkot Samarinda Adakan Nobar di Segiri

Mereka pun mempertanyakan maksud dari sekolah gratis dan transparansi penyaluran dana BOSda dan BOSNas.

"Dua minggu masuk ajaran baru, anak-anak kami tidak diberi buku paket, tapi diberi PR (pekerjaan rumah) yang sangat banyak. Mau kerjakan bagaimana? Buku tidak ada, tidak dikerjakan diancam tidak naik kelas. Mau beli bukunya tapi tidak semua mampu," ungkap Lilis, salah satu orangtua murid.

Sementara itu, koordinator aksi, Nina menegaskan bahwa mereka akan bergerak ke IKN apabila satu minggu ke depan belum mendapatkan jawaban pasti atas keluhan mereka.

"Tanggal 10 Agustus, kami akan ke IKN kalau tidak ada jawaban. Kami demo pake daster di depan presiden," tegasnya.

"Kami tidak takut mau diadang atau bagaimana. Kami punya kuyang (makhluk mitos di Kalimantan). Kami kirimkan kuyang ke presiden dan menteri pendidikan, mau apa?" Imbuhnya dengan sungguh.

Baca juga: Trio Maut Pengedar Ekstasi di Samarinda Dibekuk, Polisi Sita 10 Butir dan Uang Tunai Jutaan Rupiah

Nina menegaskan, puluhan emak-emak yang hadir menjadi perwakilan suara ibu-ibu dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Timur.

Pada pukul 17.10 Wita, dibantu mobil operasional Satpol PP Samarinda, belasan ibu-ibu ini akhirnya bergeser ke Taman Samarendah untuk melanjutkan orasi mereka di sana. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved